Negara Nasionalis atau Agama?
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBKetika Negara lain telah bersaing Indonesia masih memperdebatkan dasar negaranya. ini akibat kurang pahamnya masyarakat Indonesia tentang sejarahnya
- Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
- Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat-kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
- Dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi
- Tadjoedin Noor dan Ir. Pangeran Noor, wakil dari Kalimantan
- I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara
- Latu Harhary, wakil dari Maluku
Oleh karena itulah, Moh. Hatta pun mengajak Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo dan Mr. Teuku Mohammad Hasan yang mewakili islam untuk membicarakan hal yang cukup serius ini. Karena mereka tidak ingin ada perpecahan dalam suatu bangsa dimana jika hal itu terjadi maka hanya akan membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, akhirnya mereka pun bermusyawarah untuk mufakat dan akhirnya mengubah isi sila pertama dari Piagam Jakarta.
Perubahan itu pun dilakukan hanya dalam waktu singkat yaitu sekitar 15 menit saja. Hal itu juga menjadi suatu tanda bahwa pada saat itu, para tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia tersebut benar-benar mementingkan nasib dan persatuan bangsa Indonesia
Akhirnya rumusan hasil sidang PPKI yang pertama pun bisa kita lihat sampai sekarang dalam pembukaan UUD 1945 dan Pancasila, yaitu :
- Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Negara Nasionalis atau Agama?
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBStrategi Saat Mereka Menghancurkan Indonesia 1966
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler