x

Iklan

luviana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jangan Memandang Rendah Kami, PRT adalah Pekerja

PRT adalah buruh atau pekerja

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ini merupakan tulisan Masenih, seorang PRT dan pejuang Pekerja Rumah Tangga (PRT) di Indonesia:

Sebelum bergabung dengan Operata, kami tahunya bahwa kami adalah pembantu. Kami tidak pern ah berfikir dampak dari kata pembantu itu telah begitu merugikan kami. Secara status sosial, orang memandang kami rendah, tidak berpendidikan, tidak memiliki keterampilan, tidak memiliki pengalaman. Dengan pandangan seperti itu, maka para mengguna jasa kami pun memperlakukan kami dengan seenaknya. Mereka menganggap kamilah yang butuh mereka, sehingga ketika kami bekerja pada mereka, mereka memberi kami upah yang kurang layak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah bergabung dengan Operata, kami diberi penjelasan bahwa PRT adalah sebuah pekerjaan sama seperti pekerjaan lainnya. Hanya saja jika para pekerja lainnya bekerja di sektor formal seperti pabrik, kantor, instansi, sementara kami bekerja di sektor informal. Seperti yang kita ketahui, pekerjaan di sektor formal tidak hanya PRT saja. Pedagang asongan, pedagang sayur mayur, ikan, pedagang keliling, pengamen, buruh tani dan perkebunan, tukang ojek, tukang becak, adalah contoh-contoh pekerjaan di sektor informal. Karena kami bekerja di sektor informal, maka oleh pemerintah jenis-jenis pekerjaan tersebut tidak diakui sebagai sebuah profesi atau Pekerjaan. Karena tidak diakui sebagai sebuah pekerjaan, maka kami tidak mendapatkan hak-hak yang seharusnya didapatkan oleh seorang pekerja.

Karena itu, bersama Jaringan Advokasi Nasional Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT), kami berupaya mengkampanyekan bahwa PRT bukanlah pembanti melainkan Pekerja. Dengan begitu majikan memiliki kewajiban untuk memenuhi hak-hak kami sebagai seorang Pekerja. Di antaranya adalah memiliki kontrak kerja, jam kerja yang jelas, upah yang layak, ada cuti mingguan, cuti tahunan, cuti hamil dan melahirkan, dapat THR, mendapatkan jaminan sosial yang mencakup jaminan kesehatan, jaminan keselamatan kerja, jaminan kecelakaan, dan jaminan hari tua. Selain itu kami juga berhak mendapatkan akses pendidikan, hak untuk berpendapat dan bersosialisasi serta berserikat, dan lain-lainnya yang sebagaimana seorang pekerja dapatkan.

Sungguh, jika tidak bergabung dengan Operata, kami tidak akan pernah tahu semua informasi di atas. Selamanya kami akan membenarkan anggapan masyarakat bahwa PRT adalah pekerjaan rendahan, pekerjaan yang malu untuk diperkenalkan kepada orang lain. Kami yang bekerja, keluarga, juga malu jika diketahui oleh orang lain bahwa kami hanya seorang pembantu.

Mulai saat ini kami mendeklarasikan dengan tegas bahwa kami PRT bukanlah Pembantu, tetapi PRT adalah PEKERJA.

Hidup PRT!!!!

Hidup PEKERJA!!!

Saya Masenih, salam perjuangan,

Merdeka!!!

Ikuti tulisan menarik luviana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler