x

Iklan

khoirotun nikmah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Etika Utilitarianisme dalam Berbisnis

Etika Bisnis dan Utilitarianisme dalam berbisnis sangat diperlukan dan berpengaruh besar dalam bisniskarena pelanggan merasa royal atas pelayanan pembisnis

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Etika (Yunani Kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus  (abad ke-7 Masehi)  menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy). Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan  manusia. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

Sedangkan Dalam  ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau  jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan  laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, atau pun  masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk  mendapatkan  profit dan  meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Sedangkan Utilitarianisme adalah paham dalam filsafat moral yang menekankan manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar, untuk menentukan bahwa suatu perilaku baik jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. dalam konsep ini dikenal juga “Deontologi” yang berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti kewajiban. Deontologi adalah teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia, sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik pada diri sendiri.

Menurut paham Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. jadi kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya malah memberikan kerugian.

Nilai positif Utilitarianisme terletak pada sisi rasionalnya dan universalnya. Rasionalnya adalah kepentingan orang banyak lebih berharga dari pada kepentingan individual. secara universal semua pebisnis dunia saat ini berlomba-lomba mensejahterakan masyarakat dunia, selain membuat diri mereka menjadi sejahtera. berbisnis untuk kepentingan individu dan di saat yang  bersamaan mensejahterakan masyarakat luas adalah pekerjaan  profesional sangat mulia. dalam  teori sumber daya alam dikenal istilah Backwash Effect, yaitu di mana pemanfaatan sumber daya alam yang terus menerus akan semakin merusaka kualitas sumber daya alam itu sendiri, sehingga diperlukan adanya upaya pelastarian alam supaya sumber daya alam yang terkuras tidak habis ditelan jaman.

Didalam utilitarianisme memiliki dua teori yaitu sebagai berikut yang pertama yaitu  Utilitarianisme Tindakan yang artinya Suatu tindakan itu dianggap baik kalau tindakan itu membawa akibat yang menguntungkan. Dan yang kedua yaitu  Utilitarianisme Peraturan yang artinya Teori ini merupakan perbaikan dari utilitarianisme tindakan. Sesuatu itu dipandang baik kalau ia berguna dan tidak melanggar peraturan yang ada.

Kelemahan Etika Utilitarisme:

• Pertama, manfaat merupakan konsep yg begitu luas shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yg tidak sedikit.

• Kedua, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pd dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dg akibatnya.

• Ketiga, etika utilitarisme tidak pernah  menganggap serius kemauan baik seseorang

• Keempat, variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.

• Kelima, seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dlam menentukan proiritas di antara ketiganya

• Keenam, etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas

Nilai positif etika utilitarianisme

• Pertama, Rasionalitas :Utilitarianisme tidak menerima saja norma moral yang ada. Ia mempertanyakan dan ini mengandaikan peran rasio. Utilitarianisme ini bersifat rasional karena ia mempertanyakan suatu tindkan apakah berguna atau tidak. Dalam kasus seks pra nikah tadi, utilitarianisme mempertanyakan sebab-sebab seks pra nikah dilarang.

•Kedua, utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral

• Ketiga, Universalitas :semboyan yang terkenal dari utilitarianisme adalah sesuatu itu dianggap baik kalau dia memberi kegunaan yang besar bagi banyak orang. Hal ini sering dipakai dalam politik dan negara.

Etika Bisnis dan Utilitarianisme dalam Bisnis sangat diperlukan dan berpengaruh besar dalam bisnis karena pelanggan  merasa loyal dengan pelayanan yang dilakukan oleh si pelaku bisnis, namun memiliki kelemahan yaitu mengorbankan kepentingan minoritas untuk kepentingan yang lebih besar. Hal itu harus dicermati sebagai kekurangan yang harus diperbaiki dengan cara meningkat kan  kepedulian terhadap kaum minoritas tersebut, sehingga tidak merasa dikucilkan dalam Bisnis tersebut. Dengan cara baik dan saling menguntungkan kaum minoritas dan mayoritas, maka bisnis yang dijalankan tersebut akan mendapat  kepercayaan yang besar dari berbagai  kaum mayoritas maupun kaum minoritas dalam bisnis yang dijalakan tersebut. Dengan demikian Etika Bisnis sebagai bentuk pertanggaung jawaban yang baik dalam menjelaskan kepada seluruh orang yang terlibat dalam bisnis agar memahami bisnis yang dilakukan dengan baik dan cara yang benar.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ernawan Erni, 2011. Business Ethics, Bandung : Alfabeta

Keraf, Sony. 2012. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya. Edisi Baru Yokyakarta

Velasquesz, Manuel G (2002). Business Ethics: Concepts and Chases, Fith edition. Prentuce Hall.

http://yueziruwan.blogspot.com/2013/09/etika-utilitarianisme-dalam-bisnis.html

https://spidolbekas.wordpress.com/2012/10/21/etika-utilitarianisme-dalam-bisnis/

 http://bachdim25.blogspot.com/2013/10/bab-3-etika-utilitarianisme-dalam-bisnis.html

 

Ikuti tulisan menarik khoirotun nikmah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler