x

Iklan

dodik suwarno

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Pagelaran wayang kulit menjadi hiburan di malam minggu

dodik suwarno

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

KEDIRI. Pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Bimo Kridho dengan Ki dalang H.Anom Suroto, menjadi tontonan sekaligus hiburan warga di malam minggu ini. Kesenian asli Indonesia ini ditampilkan dalam rangka buka giling PG Pesantren. Pagelaran yang berlangsung di area PG Pesantren tersebut dihadiri Danramil Peantren Kapten Arm Nur Solikin, Kapten Inf Tri Purnomo dari Brigif 16/WY, Iptu Nahrowi dari Polresta Kediri dan Sekcam Pesantren Anwar Bachrudin, sabtu (21/04/2018)

 

“Hiburan wayang kulit ini rutin kami selenggarakan tiap tahunnya. Wayang kulit ini merupakan ciri khas budaya bangsa dan harus kita pelihara. Selain menjaga budaya sendiri, kami ingin menghibur warga Pesantren khususnya dan Kediri pada umumnya,” kata Koes Darmawanto selaku GM PG Pesantren.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Lebih lanjut ia menjelaskan sedikit banyak tentang perkembangan produksi gula dari tahun ke tahun dan produktifitas tebu yang mampu terserap untuk selanjutnya diolah menjadi gula. Menurutnya, gula hasil produksinya tidak kalah dengan produk luar negeri, akan tetapi perlu kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai produk dalam negeri.

 

“Masyarakat Kediri ini sangat majemuk dan selama saya berkarier disini, tidak pernah terdengar yang namanya konflik atau kerusuhan, ini sangat membanggakan sekali. Untuk itu, saya sangat salut atas kepribadian warga Kediri yang mau menerima segala perbedaan ditenga-tengah lingkungannya,” pungkasnya.

 

Dalam pagelaran ini, Ki dalang H.Anom Suroto didampingi bintang tamu Lusy dan Gareng. Inti cerita wayang itu sendiri dieritakan, setelah Baratayuda usai, Para Pandawa datang menghadap Prabu Destarastra dan para tetua Astina lainnya. Saat para Pandawa datang untuk memberi sembah sungkem pada Destarastra, diam-diam Destarastra membaca mantra Aji Lebursaketi untuk menghancurkan Werkudara atau Bimo, namun, Prabu Kresna yang tahu akan hal itu mendorong Werkudara atau Bimo kesamping sehingga yang terkena aji-aji tersebut menjadi arca.

 

Ikuti tulisan menarik dodik suwarno lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu