KEDIRI. Dandim Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno bersama Danramil Gampengrejo Kapten Kav Suradi dan Pasi Ter Kodim Kediri Kapten Inf Warsito, mampir sejenak melihat langsung budidaya labu di Desa Toyoresmi yang dikembangkan Gatot Siswanto. Sebelumnya memang tidak ada niatan untuk melihat labu-labu yang bergelantungan dan dalam kondisi siap panen, karena agenda sebenarnya ada disamping perkebunan tersebut, yaitu melihat langsung kesiapan tanam padi yang menggunakan alsintan (alat mesin pertanian) transplanter, jumat (27/04/2018)
Menurut Gatot Siswanto, dirinya membudidayakan labu dari titik nol dengan menjual beberapa aset pribadinya demi mewujudkan impiannya memiliki perkebunan labu. 1 unit mobil dan 1 unit sepeda motor terpaksa dijual, ketika ia memulai budidaya labu. Tidak hanya itu saja, ia juga merogoh kocek dalam-dalam jutaan rupiah uang tabungannya, agar budidaya labunya bisa berjalan.
“Saya mulainya dari nol, bukan warisan orangtua, tetapi saya sendiri yang memulai budidaya labu ini. Dulunya saya adalah karyawan perusahaan di Kediri, tetapi saya bertekad untuk berwirausaha dengan menjadi petani labu,” ungkapnya.
Diawal perjalanannya meniti karier di sektor pertanian, ia mengaku sempat rugi sekitar jutaan rupiah, akibat gagal panen, tetapi ia tidak menyerah sedikitpun dan terus berusaha mewujudkan impiannya. Pada akhirnya, ia sukses menjadi petani labu yang mampu melebihi pendapatanya ketika masih menjadi karyawan di perusahaan.
“Semangat pak Gatot ini luar biasa. Perjalanan ia meniti karier menjadi petani labu harus kita contoh. Walapun sempat gagal panen, beliau tidak pernah menyerah. Apalagi ,dulunya beliau sudah menjadi karyawan perusahaan, ini terobosan baru di sektor pertanian,” ujar Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno.
Dibawah labu-labu yang bergelantungan, Dandim Kediri bersama Danramil Gamprengjo dan Pasi Ter Kodim Kediri mencicipi buah labu yang berstatus 100% produk lokal, dan merupakan budidaya petani setempat.
Ikuti tulisan menarik dodik suwarno lainnya di sini.
