Menurut Bahasa Arab, bendera dibagi atas dua yaitu ar-rayah, bendera kecil yang dibawa tiap-tiap pasukan perang Nabi Muhammad, dan al-liwa, yaitu bendera besar yang biasanya sebagai pengontrol pasukan perang.

        Dan sekarang masalah warna, ada dua warna bendera yang dibawa saat nabi perang yaitu, hitam dan putih. Jika bendera itu hitam maka tulisannya putih, dan jika bendera itu putih maka tulisannya hitam.

        Bendera tauhid atau bendera yang dibawa nabi saat itu ialah bendera yang belafaz allah atau ketauhidan. Jadi intinya itu, tidak ada perbedaan baris/khod atau tanda lainnya.

        Jika ingin memusnahkan atau ingin menghilangkan suatu benda yang terdapat lafaz Allah/Muhammad/tauhid  karena benda itu tidak dianggap berfungsi lagi atau alasan logis lainnya, maka terdapat tiga cara dalam hal ini ;

1. Mengubur

2. Membakar

3. Merobek

        Dalam hal ini tindakan yang diambil dari oknum tersebut ialah membakarnya, hal tersebut tidak salah, namun menurut saya, mengapa hal ini terjadi dan apa motif dari pembakaran ini, inilah yang menjadi pertanyaan saya. Seperti alasan kebanyakan yang saya dengar ialah, bendera tersebut bukan bendera tauhid tetapi merupakan bendera HTI. Nah, kembali pada hal yang saya jelaskan diatas bahwa asal ada lafaz allah/muhammad ialah kalimat tauhid tanpa ada baris/khod yang membedakannya.

         Nah, jadi saya menganalogikannya begini, saya mengutip pernyataan dari Ustadz Abdul Somad. Jika saya bukan anggota partai dari PPP, dan saya tidak suka dengan PPP, lalu saya membakar bendera ka'bah, lalu umat tidak lagi berfikir itu lambang dari PPP, tapi itu adalah lambang dari umat islam, yang sudah saya bakar.

         Jadi, point saya terhadap peristiwa ini adalah, saya setuju dengan caranya yaitu membakar karena adalah salah satu cara yang dibenarkan, namun disisi lain saya masih mempertanyakan mengapa bendera itu harus lenyap terbakar????

Ikuti tulisan menarik dody febrian dahnan lainnya di sini.