Puasa dengan menyusui mungkin menjadi hal yang biasa untuk sebagian wanita. Namun tidak dengan sebagian lainnya yang merasa khawatir apabila ibadah puasa yang mereka jalani akan dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI yang mereka hasilkan dari tubuhnya.
Apalagi puasa adalah serangkaian ibadah yang menuntut seseorang untuk menahan lapar dan haus selama kurang lebih 14 jam. Hal inilah yang membuat sebagian besar wanita merasa khawatir bila ibadah puasa akan menghambat proses pengasupan kebutuhan gizi dan nutrisi untuk mendukung produksi ASI.
Tak heran bila banyak wanita lantas memendam pertanyaan di dalam benaknya tentang apakah boleh ibu menyusui berpuasa? Nah, untuk lebih jelasnya lagi mari kita simak informasinya di bawah ini.
Apakah Ibu Menyusui Boleh Puasa?
Sebenarnya secara syariat agama memberikan kelonggaran untuk ibu menyusui yang khawatir bila ibadah puasa dapat memberikan dampak yang kurang baik terhadap kesehatan ia dan bayinya. Ibadah puasa bisa diganti di hari lain dan disertai dengan bayaran Fidyah.
Hanya saja, medis memandang kondisi menyusui bukanlah sebagai penghalang untuk seorang wanita bisa ikut menjalani ibadah yang satu ini. Hal ini dikarenakan puasa tidak akan mengganggu produksi ASI yang dihasilkan oleh tubuh. Tubuh anda akan tetap dapat memproduksi ASI dengan jumlah dan kualitas yang sama bahkan meski mengalami kekurangan asupan makanan saat tidak puasa.
Selain itu, puasa bukan berarti menghentikan asupan gizi dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Melainkan hanya menggeser waktu pengasupan kebutuhan tersebut. Bahkan meski anda mengalami kekurangan asupan kalori pada hari-hari biasanya selama tidak puasa, hal tersebut pun sebenarnya tidak terlalu berpengaruh banyak pada produksi ASI anda.
Tubuh kita rupanya lebih pintar dari apa yang kita bayangkan selama ini. Tubuh memahami kondisi anda untuk terus memproduksi ASI sebagai makanan untuk bayi bagaimanapun keadaannya. Asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh akan tetap diubah untuk memproduksi ASI bahkan ketika tubuh ibu sedang begitu lapar saat puasa. Dengan demikian, meskipun nada kekurangan makanan selama seharian penuh namun produksi ASI di dalam tubuh tidak akan berkurang.
Apakah Puasa Selama Menyusui Berdampak Buruk Untuk Bayi?
Ibu menyusui puasa tidak akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan dari dalam tubuhnya. Sebab pengaruh ASI tidak ditentukan oleh seberapa banyak jumlah makanan yang kita asup ke dalam tubuh. Oleh karenanya, ibadah puasa yang dijalani ketika anda masih dalam masa menyusui tidak akan berpengaruh bagi kesehatan si bayi.
Bayi anda masih akan dapat memperoleh sejumlah nutrisi yang ia butuhkan untuk mendukung tumbuh kembangnya dengan baik. Bahkan meskipun ibu mengalami penurunan berat badan selama puasa. Hal ini tidak akan mempengaruhi berat badan si kecil. Inilah yang disampaikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 silam oleh sekelompok ibu menyusui dengan bayi berusia 2 sampai dengan 5 bulan yang ikut menjalani ibadah puasa.
Hal penting yang perlu dilakukan adalah dengan tetap memberikan ASI pada si kecil saat mereka menginginkannya. Jangan pula berpikir bahwa semakin sering memberikan ASI pada si kecil akan membuat anda mengalami kekurangan ASI. Karena salah satu kunci lancarnya ASI berasal dari hisapan si kecil. Yang mana ini menjadi stimulasi pada tubuh untuk tetap menghasilkan sejumlah ASI yang dibutuhkan.
Ikuti tulisan menarik Bella Julianti lainnya di sini.
