x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Jumat, 14 Februari 2020 15:35 WIB

Inilah 6 Bahaya Laten Ngomongin Orang

Zaman boleh maju tapi makin banyak yang gemar ngomongin orang. Inilah 6 bahaya laten ngomongin orang. Apa sajakah?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagian orang menggunakan musim hujan untuk membangkitkan semangat dan motivasi. Tapi sebagian yang lain, justru musim hujan dipakai untuk ngomongin orang lain. Bahasa kerennya "ghibah".

Ngomongin orang atau ghibah itu bahaya. Karena ghibah berarti membicarakan hal negatif atau positif tentang orang lain. Tapi orang lain itu tidak suka diomongin apalagi tanpa kehadirannya di antara yang berbicara.

Pada umumnya, ghibah atau ngomongin orang biasanya dilakukan pada hal-hal yang bersifat negatif. Tentang kejelekan, keburukan, atau yang tidak disukai orang lain itu. Ghibah memang bukan dusta. Karena sesuatu yang diperbincangkan dalam ghibah memang benar adanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ngomongin orang itu bahaya. Ghibah itu petaka. Apa sih ghibah? Nabi Myhammad SAW menegaskan: "Engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai. Bila yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya. Namun bila yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mendustakannya." (H.R. Muslim).

Ngomongin orang makin bahaya. Karena perbuatan bergunjing itu lebih cepat merusak agama dibandingkan dengan penyakit medis yang menggerogoti tubuh. Bahkan ghibah lebih bahaya dari virus corona.

Kenapa ngomongin orang atau ghibah berbahaya? Baik bagi orang yang diomongin atau orang ngomongin, bahkan bahaya untuk masyarakat pada umumnya. Karena setidaknya, ghibah memendam 6 bahaya yang bersifat laten, yaitu:

 

  1. Dimurkai Allah SWT. Siapapun yang ngomongin orang, berarti ia telah menghina makhluk ciptaan Allah. Sehingga peng-ghibah santat pantas mendapat kemurkaan dari Allah SWT.
  2. Dikeraskan hatinya. Karena ghibah biasanya diiringi kata-kata yang tidak pantas atau umpatan. Terlalu banyak mengumbar keburukan oramg kain jadi sebab hati yang keras. Maka terlalu dekat dengan dosa yang tidak tampak.
  3. Memicu pertengkaran. Karena siapapun pasti tidak ada yang senang ketika aibnya diomongin atau diumbar ke banyak orang. Maka akhirnya, ghibah pun akan menimbulkan pertengkaran yang berujung pada pertikaian dan perkelahian.
  4. Berani berbuat dosa. Orang yang senang bergunjing itu berarti berani berbuat dosa. Tidak punya malu bercerita aib orang lain, malah bangga telah "berhasil" mempermalukan orang lain.
  5. Ditolak amal ibadahnya. Karena ghibah menjadi sebab ditolaknya amal ibadah. Bahkan menghapus kebaikan yang telah diperbuatnya. Sementara bagi orang yang diomongin justru menghapus dosa kesalahannya.
  6. Tidak sehat hidupnya. Karena kerjanya ngomongin orang bikin hidup tidak sehat. Penuh prasangka buruk, mengumbar aib orang dan akhirnya hidup dalam belenggu pikiran buruk. Semua dipandang dari sisi jeleknya, hingga lupa bersyukur. Pantas, peng-ghibah tidak sehat hidupnya.

 

Maka kini saatnya, siapapun untyk menghindar dari ghibah atau ngomongin orang lain. Sebisa mungkin menjauh dari ghibah. Karena ghibah, sungguh berbahaya bagi yang melakukannya.

 Untuk apa ngomongin orang lain? Bukan kita tidak lebih baik dari yang kita bicarakan. Maka diamlah daripada ghibah. Karena matahari di pagi hari pasti hadir untuk mengakhiri gelap malam. Maka apapun, sambutlah dengan senyuman dan suasana hati yang baik. #TGS

 

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler