Virus corona telah menyebarkan ketakutan yang nyata di seluruh penjuru dunia. Virus yang didapati berawal dari ini Wuhan, China ini dilaporkan telah menelan ribuan korban. Kini semua negara di dunia melakukan lockdown atau karantina mandiri guna menghentikan penyebaran virus.
Hal ini tentu membawa dampak luar biasa pada perekonomian China dan global, contohnya saja sektor pariwisata. Indonesia menjadi salah satu negara yang telah memberlakukan larangan perjalanan ke dan dari China. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan dari Januari hingga November 2019 tercatat 1,9 juta wisatawan Tiongkok telah mengunjungi Indonesia.
Pariwisata telah menjadi sektor yang paling berdampak akan merebaknya kasus ini. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) memprediksi potensi kerugian sektor industri pariwisata mencapai puluhan miliar per bulan karena anjloknya turis dari China.
Data BPS menunjukkan kunjungan wisatawan China ke Indonesia selama Januari sampai Juni 2019 mencapai 1,05 juta orang, terbanyak kedua setelah wisatawan Malaysia.
Pelemahan ekonomi Indonesia lainnya bisa terjadi karena China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia.
Berdasar data BPS pada Januari 2020, penurunan tajam terjadi pada ekspor migas dan non- migas yang merosot 12.07%, hal ini terjadi karena China merupakan pengimpor minyak mentah terbesar, termasuk dari Indonesia.
Dari sisi impor juga terjadi penurunan 2.71% yang disumbang turunnya transaksi komoditas buah-buahan.
Ikuti tulisan menarik rafli sabiq lainnya di sini.