x

Iklan

Aurelia Natasya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Juli 2019

Jumat, 7 Agustus 2020 21:37 WIB

UPH Virtual Summer Program Ajak Siswa SMA Belajar Seni Public Speaking


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kamu yakin jago ngomong?’  Pertanyaan ini mengawali pembahasanAnggrainy Santy Voulinda Pasaribu – News Anchor dan News Reporter NET TV sekaligus alumni Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan (HI UPH), 2007. Membawakan topik public speaking kepada kurang lebih 400 peserta, ia mengajak siswa SMA untuk berani menggali potensi diri dan semakin memahami seni public speaking.

 “Public speaking itu tidak sesusah yang dibayangkan. Yang harus diperhatikan apakah omongan kita berbobot. Ketika kita bicara di depan publik atau kamera, kita harus tulus dan tidak dibuat-buat, namun tetap harus memilah kata dan menyesuaikan gaya berkomunikasi kita,” kata Anggy dalam acara UPH Virtual Summer Program #dirumahajatetapseru, 1 Juli 2020.

Anggy juga menyatakan bahwa kefasihannya berbicara tidak terlepas dari passion sekaligus bekal pendidikan yang diperoleh baik dari HI UPH maupun melalui program S2 Manajamen Atma Jaya. Pendidikan Interdisiplin yang dimilikinya semakin memperluas pengetahuan, sehingga memudahkannya berbicara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Untuk bisa public speaking, harus punya knowledge sebagai modal. Banyak baca dan gali informasi, pasti dengan sendirinya kita bisa bicara dengan lancar. Karena itu riset terhadap topik merupakan keharusan sebelum berbicara.

Tidak hanya itu, tips berikut yang tidak kalah penting yaitu miliki mindset ‘kita penting’ ketika berbicara. Pikiran ini meningkatkan rasa percaya diri bahwa kita memiliki informasi yang penting bagi publik. Namun jangan sampai ini membuat narsis alias percaya diri berlebihan. Pastikan memposisikan audiens sebagai pusat berbicara. Sehingga perlu memahami audiens kita, dari sisi usia, latar belakang pendidikan, profesi, dan sebagainya. Hal ini berguna untuk mengarahkan gaya berbicara yang sesuai. Jangan lupa gunakan intonasi untuk membangun dinamika," tutur Anggy.

Anggy juga menekankan bahwa menjadi seorang jurnalis membuatnya sadar bahwa apapun konten yang disampaikan, tayangan apapun yang diproduksinya melalui media televisi, misinya adalah memastikan informasi yang diberikannya berdampak bagi masyarakat dan memiliki value. Berfungsi untuk mengedukasi, menginformasi, menghibur, dan tidak menyebar hoax.

Selain talkshow, Anggy juga mengajak peserta untuk workshop public speaking dengan berbicara selama 45 detik mengenai topik apa saja. Kombinasi talkshow dan workshop virtual ini terbukti disambut antusias,seperti yang disampaikan Dylan Lauridsen kelas 12 SMA Gembala Baik, Pontianak.

“Aku suka dan ingin masuk ke UPH, karena itu aku ikut acara ini. Ditambah lagi hari ini dapat ilmu praktis tentang public speaking yang berguna untuk diterapkan ketika presentasi di sekolah atau untuk keperluan lainnya,” kata Dylan.

Bagi siswa SMA yang ingin menjadi seorang public speaker secara khusus jadi profesional di bidang media, selain perbanyak latihan tentu harus dibekali latar belakang pendidikan yang mendukung salah satunya memilih Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Di UPH, FISIP terbagi menjadi 2 prodi yaitu Hubungan Internasional dan Ilmu Komunikasi (Ilkom). Salah satu peminatan Ilkom UPH yaitu Broadcast Journalism akan membekali mahasiswa secara teori dan praktik yang relevan dengan kebutuhan industri. Jadi tunggu apa lagi, untuk informasi lainnya dapat berkonsultasi dengan student consultant UPH  di 08111632838, atau informasi lainnya melalui website uph.edu serta media sosial UPH di @UPHImpactslives.

Ikuti tulisan menarik Aurelia Natasya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler