x

Rio Haryanto Finish Ke-4 di Asian Le Mans Australia

Iklan

Raiders Marpaung

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Juni 2020

Jumat, 12 Maret 2021 08:27 WIB

Rio Haryanto, Satu-Satunya Pembalap Indonesia yang Pernah Tampil di F1

Rio merupakan pembalap Indonesia pertama yang bertanding di di ajang jet darat paling bergengsi di dunia dan pembalap ketiga yang berasal dari Asia Tenggara setelah pangeran Birabongse Bhanudej Bhanubandh dari Thailand dan Alexander Charles Yoong Loong dari Malaysia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Rio Haryanto, seorang pembalap Indonesia yang sudah malang melintang di kancah balap internasional, dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993. Rio Haryanto di usia yang masih belia, 9 tahun, telah menyandang gelar Juara nasional Go-kart kelas kadet, kemudian di usia 12 tahun ia mendapat penghargaan IMI (Ikatan Motor Indonesia) sebagai Atlet Gokart Junior Terbaik.

Di usia 15 tahun kembali ia menambah koleksi gelar Juara Nasional Go-kart, kemudian masih di usia 15 tahun ia mulai melanglang buana ke manca negara dengan mengikuti Formula Asia 2.0 dan berhasil menempati posisi ke tiga dengan meraih 121 poin. Masih di usia 15 tahun lagi-lagi menambah jam terbang di level internasional dengan mengikuti Formula Renault Asia dan berhasil menempati posisi ke enam dengan meraih 160 poin, usia 16 tahun kembali menambah koleksi gelar dengan merebut gelar Juara Formula BMW Pacific dengan meraih 250 poin.

Usia 17 tahun menambah wawasan lagi dengan mengikuti GP3 Series dan berhasil menempati posisi ke lima dengan meraih 27 poin, masih di usia 17 tahun ia mulai merambah F1 dengan menjadi pembalap tes di tim F1 Marussia Virgin Racing. Selanjutnya di usia 22 tahun kembali menambah wawasan dengan mengikuti GP2 Series dan berhasil menempati posisi ke empat dengan meraih 132 poin. Usia 23 tahun merupakan puncak kariernya dengan menjadi pembalap F1, yang merupakan ajang balap mobil paling bergengsi di dunia di tim F1 Manor Racing Tim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

20 Maret 2016, Rio melakukan debut dalam menjalani karier di ajang F1 di Australian Grand Prix. Dia mampu tampil di posisi ke 19, masih lebih baik dari pembalap top Fernando Alonso (McLaren) dari Spanyol yang pernah dua kali menjadi juara dunia F1 tahun 2005 dan 2006 yang terpuruk di posisi ke 21.

Penampilan kedua Rio Haryanto di Bahrain, Sirkuit Internasional Bahrain 3 April  2016. Dia mampu tampil lebih baik lagi sehingga finish di posisi ke 17, masih lebih baik dari 2 pembalap top Jenson Button (McLaren) dari Inggris yang pernah menjadi juara dunia F1 di tahun 2009 yang terpuruk di posisi ke 20 dan Sebastian Vettel (Ferrari) yang berada di posisi ke 21.

Penampilan ketiga di GP Tiongkok diadakan di Sirkuit Internasional Shanghai, 17 April 2016. Dia tampil di posisi ke 21, masih lebih baik dari pembalap Inggris J Palmer dari tim Renault yang menjadi juru kunci di posisi ke 22.

1 Mei 2016, Rio melakukan penampilan keempat dalam menjalani kariernya di ajang F1 di GP Rusia. Penampilannya di sirkuit Sochi Autodrom kurang beruntung, untuk pertama kalinya tampil di posisi ke 22, alias menjadi juru kunci.

Penampilan kelima Rio Haryanto di GP Spanyol, Sirkuit Catalunya 15 Mei 2016. Dia mampu kembali tampil lebih baik lagi sehingga finish di posisi ke 17, membawahi 3 pembalap top Fernando Alonso (McLaren) di posisi ke 19, Lewis Hamilton (Mercedes) dari Inggrisi yang pernah 3 kali menjadi juara dunia F1 di tahun 2008, 2014 dan 2015 yang terpuruk di posisi ke 21 dan Nico Rosberg (Mercedes) dari Jerman yang menjadi juara dunia tahun 2016 yang berada di posisi buncit alias ke 22.

Penampilan keenam di GP Monako diadakan di Sirkuit Monako, 29 Mei 2016. Dia berhasil mencatat penampilan terbaik di posisi ke 15, masih lebih baik dari pembalap top Finlandia Kimi Raikkonen dari tim Ferrari yang pernah menjadi juara dunia tahun 2007 yang berada di posisi ke 21.

13 Juni 2016, Rio melakukan penampilan ketujuh di ajang F1 di sirkuit Gilles Villeneufe GP Kanada. Dia mampu tampil di posisi ke 19, masih lebih baik dari pembalap top Jenson Button (McLaren) dari Inggris yang terpuruk di posisi buncit ke 22.

Penampilan kedelapan Rio Haryanto di GP Eropa, Sirkuit Kota Baku 19 Juni  2016. Dia mampu tampil lebih baik lagi sehingga finish di posisi ke 18, masih lebih baik dari pembalap top Fernando Alonso (McLaren) dari Spanyol yang terpuruk di posisi ke 19 dan Pascal Wehrlein pembalap Jerman yang merupakan rekannya di Manor Racing Tim yang berada di posisi ke 20.

Penampilan kesembilan di GP Austria diadakan di Sirkuit Red Bull Ring, 3 Juli 2016. Dia tampil lebih baik lagi di posisi ke 16, masih lebih baik dari pembalap top Fernando Alonso (Mc Laren) di posisi ke 18, pembalap top Jerman Nico Hulkenberg dari tim Renault yang berada di posisi ke 19 dan Felipe Massa (Williams) dari Brasil yang berada di posisi ke 20.

10 Juli 2016, Rio melakukan penampilan kesepuluh dalam menjalani kariernya di ajang F1 di GP Britania. Penampilannya di sirkuit Silverstone berakhir di posisi ke 19, kembali dia mengungguli Pascal Wehrlein pembalap Jerman yang merupakan rekannya di Manor Racing Tim yang menjadi juru kunci atau posisi ke 22.

Penampilan kesebelas Rio Haryanto di GP Hongaria, Sirkuit Hungaroring 24 Juli 2016. Penampilannya mengalami penurunan sehingga finish di posisi ke 21, masih membawahi pembalap top Jenson Button (McLaren) dari Inggris yang berada di posisi buncit alias ke 22.

Penampilan kedua belas di GP Jerman diadakan di Sirkuit Hockenheimring, 31 Juli 2016. Sayang, penampilannya di GP Jerman merupakan penampilannya yang terakhir di ajang F1 karena kesulitan mendapatkan sponsor. Dia berhasil mencatat penampilan sedikit lebih baik di posisi ke 20, masih lebih baik dari 2 pembalap Brasil Felipe Nasr (Sauber) yang berada di posisi ke 21 dan Felipe Massa (Williams) yang menjadi juru kunci atau posisi ke 22.

Rio merupakan pembalap Indonesia pertama yang bertanding di di ajang jet darat paling bergengsi di dunia dan pembalap ketiga yang berasal dari Asia Tenggara setelah pangeran Birabongse Bhanudej Bhanubandh dari Thailand dan Alexander Charles Yoong Loong dari Malaysia.

Bukan itu saja, Rio juga merupakan pembalap F1 asal Asia (benua yang jumlah penduduknya lebih dari separuh populasi planet bumi) yang jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari. Pembalap asal Asia lainnya antara lain, Satoru Nakajima (Jepang), Aguri Suzuki (Jepang), Takuma Sato (Jepang), Kamui Kobayashi (Jepang), Ukyo Katayama (Jepang), Narain Karthikeyan (India) dan Karun Chandhok (India).

Di usia 25 tahun, Rio mengikuti ajang SIC888 Race yang berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai pada tahun 2018. Bersama juara Audi R8 LMS Cup 2018 Andrew Haryanto, dan Anderson Tanoto, ketiganya mengendarai Audi R8 GT4 serta mampu menyelesaikan lomba yang berlangsung selama 6 jam itu di peringkat 5.

Di usia 26 tahun, Rio terdaftar sebagai pembalap T2 Motorsports Ferrari 488 GT3 dalam ajang balap Blancpain GT World Challenge Asia. Di usia 27 tahun, Rio bersama pembalap asal Indonesia lainnya David Tjipto, dan pembalap Italia Christian Colombo, berhasil finish di posisi 4 Asian Le Mans seri kedua di The Bend Motorsport Park, Australia, tahun 2020 yang lalu.

Ikuti tulisan menarik Raiders Marpaung lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler