x

Ilustrasi Pulau Bali/Wikipedia

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Rabu, 14 April 2021 06:50 WIB

Keliling Bali dengan Mobil Listrik Cukup Sekali Charging

Mobil listrik umumnya memang didesain sebagai city car, alias diperuntukkan untuk menempuh jarak yang tidak terlalu jauh. Namun daya jelajah kebanyakan mobil listrik sekarang ini cukup jauh, rata-rata di atas 300 km. Hal itu, antara lain, dibuktikan dengan mengelilingi Pulau Bali yang berjarak tempuh lebih dari 350 kilometer. Dengan kemampuan mobil listrik melakukan hal itu, keandalan kendaraan masa depan itu tidak diragukan lagi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Foto Dok. PLN

Bali menjadi provinsi yang berambisi menciptakan integrasi kendaraan listrik. Pemerintah Provinsi Bali hendak mewujudkan Pulau Dewata yang bersih, hijau, dan indah dengan terbangunnya sistem transportasi yang ramah lingkungan. Kendaraan listrik menjadi salah satu poin penting dalam program tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk merealisasikan hal itu, PT Wika Industri Manufaktur akan membangun industri kendaraan listrik di Kabupaten Jembrana yang rencananya dimulai pada Agustus 2021, pada lahan seluas 106 hekktar milik Perusahaan Daerah Bali.

Sejalan dengan itu PT PLN (Persero) terus melakukan persiapan untuk menyediakan infrastruktur kelistrikan guna mendukung program Pemprov tersebut, terutama dalam menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sebab sesuai kebutuhan Bali sebagai daerah wisata, SPKLU penting dipersiapkan untuk melengkapi kebutuhan wisatawan domestik. Mereka yang sengaja datang dari daerah terdekat dan ingin berkeliling Bali dengan kendaraan listrik.

Mobil listrik umumnya memang didesain sebagai city car, artinya kendaraan ini diperuntukkan untuk menempuh jarak yang tidak terlalu jauh. Namun kebanyakan mobil listrik sekarang ini memiliki jangkauan jarak jelajah yang cukup jauh, rata-rata di atas 300 km.

Komisaris PLN Dudy Purwagandhi ingin menguji jarak jangkau itu dengan cara mengelilingi Bali yang memiliki jarak tempuh keliling kurang lebih 350 km. Dengan memastikan kemampuan mobil listrik untuk melakukan hal itu, maka keandalan kendaraan masa depan itu tidak diragukan lagi.

“Ini perjalanan kedua saya dengan mobil listrik. Kali ini saya ingin menguji kemampuan kendaraan listrik sekali charging itu sejauh mana. Dalam perjalanan kali ini saya ingin jalan santai saja, supaya baterai mobil listrik saya cukup sampai tujuan,” kata Komisaris PLN Dudy Purwagandhi, di kantor PLN UP3 Bali Selatan, Sabtu 10 April 2021.

Dudy mengatakan perjalanan kali ini dia lakukan untuk membuktikan kesiapan PLN dalam mendukung kebijakan Pemprov Bali dalam percepatan penggunaan kendaraan listrik. Sebab Provinsi Bali memiliki program green energy, terutama percepatan industri kendaraan listrik. "Perjalanan keliling Bali dengan mobil listrik ini juga untuk melihat kesiapan PLN dalam mendukung program Pemprov Bali berkaitan dengan mobil listrik."

Pada kegiatan jelajah Bali dengan mobil listrik pertamanya, Jumat 25 Desember 2020, Dudy melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bali untuk membuktikan kesiapan SPKLU yang telah tersedia. SPKLU itu mencukupi kebutuhan pengendara mobil listrik yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh.

Kali ini dalam perjalanan keduanya, Dudy ingin memastikan daya yang tersimpan dalam baterai mobilnya benar-benar mencukupi untuk jarak tempuh di atas tiga ratus kilometer. Dengan begitu, kendaraan listrik cukup sekali melakukan charging sampai penuh, untuk berkeliling ke seluruh pulau Bali dengan jarak 338 km.

Perjalanan keliling Bali itu di mulai dari Kantor Unit Pelayanan 3 PLN Bali Selatan menuju wilayah Kabupaten Karangasem (timur)-Buleleng (utara)-Gilimanuk (barat) dan kembali ke Kota Denpasar. Perjalanan dimulai pukul 8:45 WITA dan selesai paa pukul 00:35 WITA.

“Pesan saya ke masyarakat yang ingin memiliki mobil listrik, jangan takut, jangan bimbang, mobil ini aman, nyaman dan hemat,” katanya.

Dalam perjalanan itu kendaraan yang mengiringi Dudy dengan bahan bakar bensin diketahui menghabiskan biaya bahan bakar sekitar Rp250. 000. Sementara untuk kendaraan berbahan bakar solar menghabiskan biaya Rp150. 000. Menurut pengakuan Dudy, kendaraan listrik yang digunakannya hanya menghabiskan biaya sekitar Rp55 ribu. "Kendaraan ini hemat dan mudah sekali perawatannya. Cocok sebagai kendaraan masa depan yang ramah lingkungan," katanya.

Jika dihitung dalam jangka panjang, kendaraan listrik memang sangat hemat. Mulai dari biaya konsumsi listrik, tidak perlu ganti oli dan onderdil, masih pula ada diskon pengecasan pada malam hari sebesar 30% dari PLN. Pemerintah juga sedang dalam proses memberikan relaksasi pajak dalam waktu dekat. Dengan kebijakan semacam itu, maka ke depan kendaraan listrik akan jauh lebih murah dan menarik minat banyak orang untuk memilikinya. Apalagi jika pabrik baterai yang sedang dibangun di beberapa lokasi di tanah air itu telah beroperasi, mobil listrik akan menjadi tren baru yang menjamur di negeri ini dalam waktu tak lama lagi.

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler