x

Lionel Messi bersama istrinya, Antonella Roccuzzo, dan 3 anak mereka Thiago (8 tahun), Mateo (5) and Ciro (2), Agustus 2020. (Instagram/ Antonella Roccuzzo)

Iklan

tuluswijanarko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 13 Juli 2021 17:17 WIB

Perempuan Bernama Antonella Roccuzzo

Saat kecil, impian Lionel Messi tak hanya ingin ijadi pesepak bola hebat. Dia punya impian lain: menjadi pasangan abadi wanita bernama Antonella Rocuzzo.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saat kecil, impian Lionel Messi tak hanya ingin ijadi pesepak bola hebat. Dia punya impian lain: menjadi pasangan abadi wanita bernama Antonella Rocuzzo.
 
Antonella sudah ia kenal sejak dirinya berusia 9 tahun. Umur mereka selisih 1 tahun. Messi kecil jatuh cinta pada gadis itu pada pandangan pertama. Saat mereka bertemu di rumah temannya, Messi hanya terpana. Dia begitu malu dan tak bisa berkata-kata.
 
Usai pertemuan yang bikin deg-degan itu, Messi pulang dan menuju kamarnya. Ia ambil selembar kertas juga pensil, duduk di meja, dan menulis: “Antonella, kalau kita sudah dewasa, kamu akan jadi kekasihku.”
 
Kalimat itu tersimpan di hatinya selama bertahun-tahun. Ia tak punya nyali untuk menyatakannya.
Waktu berlalu dan cinta tak akan terasa syahdu tanpa perpisahan. Pada usia 13 tahun, Messi mesti meninggalkan kota kelahirannya, Rosario, menuju Barcelona, mengejar mimpinya menjadi pemain bola hebat.
 
Dua sejoli itu pun berpisah sebelum kata cinta terucap. Tapi mereka tahu saling menyukai dari cara saling memandang dan bersikap. Mereka yakin, cinta akan mengikat keduanya meretas jarak yang ribuan mil. Tapi hubungan lintas benua itu tak berjalan mulus. Problem komunikasi menjegal mereka.
Selama 5 tahun, hubungan jarak jauh itu bagai rakit di atas Samudera Atlantik yang membelah Eropa dan Amerika Latin. Terombang-ambing tidak jelas.
 
Takdir lalu “turun tangan” dan menegaskan kehadirannya. Pada usia 21 tahun Messi kembali ke Rosario. Ia pulang untuk Antonella yang tengah dirundung kesedihan akibat kematian sahabatnya.
Sejak itulah tak ada lagi tiki-taka dalam romansa mereka. Tak ada lagi umpan lambung, atau serangan balik. Karena sebuah gol telah tercipta di Rosario.
 
Ya, mereka tak ingin lagi menunda kuasa cinta. Keduanya memilih takluk pada cinta yang telah menguasa hati mereka selama ini. Sampai sekarang!

Ikuti tulisan menarik tuluswijanarko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler