x

Iklan

sangpemikir

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Oktober 2021

Senin, 1 November 2021 13:32 WIB

Bak Singa Gurun Mengaum, Bung Karno Bersuara di PBB

Jakarta – Bung Karno merupakan sosok penting dalam pembangunan revolusi mental dunia. Perjuangan beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan menjadi suri tauladan bagi bangsa, semangatnya yang berapi api bak singa gurun yang mengaum. Salah satu sepak terjang bung Karno yang fenomenal, adalah ketika bersuara dalam sidang PBB.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jakarta – Bung Karno merupakan sosok penting dalam pembangunan revolusi mental dunia. Perjuangan beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan menjadi suri tauladan bagi bangsa, semangatnya yang berapi api bak singa gurun yang mengaum. Salah satu sepak terjang bung Karno yang fenomenal, adalah ketika bersuara dalam sidang PBB. 

Dengan lantang, kharismanya terlihat terpancar kuat Presiden pertama Republik Indonesia ini mengutuk kolonialisme dan imperialisme dan mengkritik keras peran PBB yang lebih condong ke negara barat, mendukung perlucutan senjata akibat ancaman senjata nuklir dalam perang dingin Amerika dan Uni Soviet,serta mengusulkan Pancasila masuk dalam piagam PBB. 

Sosok bung Karno juga mampu menaladani politik lapangan revolusi tidak berdarah yang dicontohkan Nabi Muhamad SAW. Salah satunya lewat proklamasi, Terbukti Bapak proklamator ini mampu menyatukan 54 negara atau kerajaan  menjadi satu atas nama Indonesia, fenomena ini belum pernah terjadi di belahan dunia manapun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, Soekarno mampu menterjemahkan piagam Madinah lewat Pancasila. Jasa - jasa beliau, tak terlepas dari perjalanan perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan, juga teladan bagi perjuangan bangsa lain.

Sehingga, peringatan 61 tahun Bung Karno berdiri di depan sidang PBB adalah momentum dan perwujudan  semangat pembebasan negara –negara Asia dan Afrika dari neokolonialisme dan imperialisme.

Salah satu prinsip yang menjadi pedomannya yaitu "mikul duwur mendem Jero", adalah semangat positif bung Karno yang diartikan memendam segala hal keburukan yang bersifat manusiawi adalah langkah bijak dan seharusnya diterapkan.

Wajar jika saat ini LIPI berencana mengajukan 2 pidato Bung Karno lagi ke UNESCO, sebagai memory of the world yaitu Unity in Diversity Asia Africa dan New Emerging Force.

Tentunya  lewat momen ini diharapkan dunia dapat mengenang kembali ,melakukan peninjauan kembali serta mampu membuat perkiraan di masa depan. Dan yang pasti relevansi Pancasila untuk tata dunia baru

Ikuti tulisan menarik sangpemikir lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB