x

Dian memasuki kawasan rawa di wilayah Konservasi Biodiversity Sungai Upang untuk mencari jenis anggrek langka di Pulau Bangka

Iklan

sangpemikir

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Oktober 2021

Rabu, 15 Desember 2021 07:55 WIB

Dian Rossana Anggaraini, Ajak Masyarakat Lestarikan Flora di Pulau Bangka Belitung

Dian Rossana Anggaraini wanita kelahiran Parimanan Sumatera Barat (56) seorang lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang yang mengambil jurusan ilmu tanah. Sejak tahun 1997 istri dari Yuli Tulistianto ini sudah mengkhawatirkan keadaan bentang alam di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dian Rossana Anggaraini wanita kelahiran Parimanan Sumatera Barat (56) seorang lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang yang mengambil jurusan ilmu tanah. Sejak tahun 1997 istri dari Yuli Tulistianto ini sudah mengkhawatirkan keadaan bentang alam di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini. 

Mengapa demikian? Karena di tahun tersebut keadaan alam disana mengalami degradasi akibat pertambangan timah dan juga ekspansi pekebunan skala besar.

Bersama suami tercinta, Dian menginjakan kakinya di Bangka Belitung tahun 1992. Disana ia langsung terpesona dengan hutan yang ditumbuhi dengan anggrek yang beraneka ragam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dian bisa disebut sebagai pecinta anggrek sejak kecil, tumbuh besar dikeluarga pecinta bunga membuat tekadnya untuk bisa konsisten berada dijalur konsevasi lingkungan. Ayah Dian memiliki hobi anggrek dan ibunya berprofesi sebagai perangkai bunga.

Dari kesannya ia melihat tanaman anggrek di Pulau Bangka ini, Dian bersama suaminya mengelilingi hutan untuk mengumpulkan berbagai jenis anggrek

Wanita kelahiran 28 Mei 1965 ini berpendapat bahwa “Bangka Belitung ini harus dikenang akan keanekaragaman floranya, terutama tanaman anggrek. Bukan kenal akan kerusakan alamnya.” Bersama sang suami, Dian telah mengidentifikasi 97 spesies di Bangka Belitung.

Setelah ia melakukan konservasi bersama suaminya, tahun 2000 Dian mulai membentuk wadah Bangka Flora Society yang mana ini adalah sebuah wadah untuk konservasi Flora Bangka Belitung.

Dengan adanya wadah ini, Dian bertujuan mengajak masyarakat untuk melestarikan flora khususnya di Pulau Bangka Belitung. Dan juga untuk mengedukasi masyarakat bagaimana pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem secara utuh.

Segala perjuangannya yang ia lakukan sejak 1992, Dian telah banyak mendapatkan penghargaan bergengsi. Tahun 2013 Dian Rossana dinobatkan sebagai Pelaku Sumber Daya Genetik tingkat nasional. Di tahun 2015 Dian mendapatkan penghargaan Kalpataru dengan kategori sebagai Perintis Lingkungan. Kemudian di tahun berikutnya, 2016 Dian berhasil menerima penghargaan sebagai Pelaku Konservasi Nasional.

Saat menjalankan konservasi, Dian memiliki 6 pilar yaitu Konservasi Kehati, Konservasi Energi, Pengelolaan Kawasan yang Lestari, Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal, Konservasi Etika, Seni dan Budaya, dan juga Kaderisasi Konservasi.

Menurut Dian setelah ia memperjuangkan konservasi anggrek ini, penghargaan bukan goals yang harus ia dapatkan. Tetapi membangun kesadaran, kepedulian, dan dukungan dari seluruh kalangan di Bangka Belitung untuk bisa menjaga dan melestarikan lingkungan yang ada di Pulau Banga in. Dari kalangan pemerintah hingga masyarakat.

Upayanya dalam menjaga lingkungan adalah sebagai contoh untuk masyarakat, dengan mendapatkan berbagai penghargaan tentu membuat Dian memiliki tanggung jawab untuk selalu mengajak masyarakat khususnya Kabupaten Bangka agar peduli dengan lingkungan.

“Menanam pohon adalah kegaiatan yang dapat menyelamatkan kita, karena akan banyak sumber mata air” Tutup Dian Rossana Dian Rossana Anggaraini

Ikuti tulisan menarik sangpemikir lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler