x

Iklan

Belajar Di Room Ah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 November 2021

Jumat, 26 November 2021 08:32 WIB

Pemberdayaan Akun Pembelajaran Menguatkan Nilia-nilai Pancasila

Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) moda Campuran untuk menyikapi situasi serta kondisi masa pandemic covid-19 ternyata mampu memberikan suatu pengalaman belajar bermakna bagi siswa. Aksi nyata menunjukan hasil bahwa sarana media digital akun pembelajaran dapat dimaksimalkan keberdayaanya untuk upaya menguatkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari siswa. Siswa bertumbuh serta berkembang menuju kedewasaanya terintegrasi dalam lingkungan yang wajar antara lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkunan pendidikan serta pembelajaran yang utuh. Pengamalan nilai-nilai Pancasila terutama sila kedua dapat ditingkatkan dan dikuatkan oleh siswa sebagai pembelajar yang merdeka menurut kondrat alam maupun kodrat zaman.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PEMBERDAYAAN AKUN PEMBELAJARAN

MENGUATKAN NILAI-NILAI PANCASILA

( Best Practice )

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh: Sawir, S.Pd.

E-mail: sawir242@gmail.com

UPTD SD Negeri 1 Tanjungkerta – Indramayu - Jawa Barat

 

Abstrak

Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) moda Campuran untuk menyikapi situasi serta kondisi masa pandemic covid-19 ternyata mampu memberikan suatu pengalaman belajar bermakna bagi siswa. Aksi nyata menunjukan hasil bahwa sarana media digital akun pembelajaran dapat dimaksimalkan keberdayaanya untuk upaya menguatkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari siswa. Siswa bertumbuh serta berkembang menuju kedewasaanya terintegrasi dalam lingkungan yang wajar antara lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkunan pendidikan serta pembelajaran yang utuh. Pengamalan nilai-nilai Pancasila terutama sila kedua dapat ditingkatkan dan dikuatkan oleh siswa sebagai pembelajar yang merdeka menurut kondrat alam maupun kodrat zaman.

 

Kata Kunci: Akun Pembelajaran, Nilai-Nilai Pancasila, Lingkungan Pendidikan, Media Digital.

 

Abstract

Mixed-mode Distance Learning (PJJ) to address the situation and conditions during the COVID-19 pandemic turned out to be able to provide a meaningful learning experience for students. Real action shows the results that the effectiveness of digital media for learning accounts can be maximized in an effort to strengthen the application of Pancasila values ​​in students' daily lives. Students grow and develop towards maturity integrated in a natural environment between the home, school, and community environment as a complete educational and learning environment. The practice of Pancasila values, especially the second principle, can be improved and strengthened by students as independent learners according to the nature of nature and the nature of the times.

 

Keywords: Learning Accounts, Pancasila Values, Educational Environment, Digital Media.

 

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Merdeka belajar dalam konteks menuju transformasi pendidikan yang memerdekakan merupakan suatu cita-cita mulia yang harus didapat oleh semua pihak yang berkepentingan dalam aktivitas pendidikan. Merdeka belajar harus menyatu dengan komponen utama pendidikan yaitu siswa dan guru. Guru memiliki peran yang sangat dominan dalam menuntun siswa sebagai warga belajar menuju suatu kondisi kedewasaan. Perjalanan panjang akan dilalui oleh seorang siswa sebagai pembelajar tidak akan terarah pada suatu tujuan yang jelas tanpa dibarengi dengan tuntunan yang diberikan oleh hadirnya guru sebagai panutan.

Sejak situasi serta kondisi pandemi Covid-19 melanda kehidupan manusia di dunia, sejak itulah seluruh aktivitas manusia tidak dapat berlangung secara normal sebagaimana biasanya, tidak terkecuali dalam aktivitas dunia pendidikan. Kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah tidak dapat dilaksanakan seperti biasanya sebelum terjadi wabah pandemi covid-19.

Ditegaskan dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945), Pasal 31, ayat 1, bahwa Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Dengan demikian dalam situasi serta kondisi seperti apapun yang terjadi di negara ini proses pendidikan harus tetap dapat dijalankan untuk melayani setiap warga negara sebagai bukti nyata dari konsep merdeka belajar. Jika sampai terjadi tidak dapat berlangsungnya proses pendidikan atau lebih jelas lagi proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan, apalagi untuk selang waktu yang cukup panjang maka sudah bisa dipastikan akan terjadi suatu kesenjangan (Learning Loss) pemenuhan kebutuhan asasi (pendidikan/ pembelajaran) yang harus didapat setiap warga negara terutama terhadap anak-anak usia sekolah yang masih sangat membutuhkan tuntunan menuju kedewasaan. Hal seperti ini tidak boleh terjadi walau dengan upaya seberat apapun proses pendidikan di negeri ini harus tetap dapat dilaksanakan dengan semestinya.

Berdasarkan Pasal 28F UUD NRI 1945, bahwa Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Dilanjutkan dengan ketentuan dalam Pasal 32, ayat 1, yaitu Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Ketentuan-ketentuan konstitusional sebagaimana tertulis memberikan suatu dasar dilaksanakanya suatu tindakan aksi nyata kreatif dan inovatif yang berpihak pada suatu upaya memberikan layanan pendidikan atau pembelajaran yang berpihak kepada warga negara yang dalam hal ini adalah siswa-siswa di sekolah-sekolah yang sedang melaksanakan tugasnya sebagai pembelajar yang merdeka. Untuk pemenuhan kewajiban sebagai penyelenggara negara, pemerintah yang dalam hal ini pihak Kemdikbudristek telah meluncurkan suatu layanan yang dapat melengkapi pemenuhan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran saat siatuasi serta kondisi pandemi covid-19 yaitu peluncuran akun belajar dengan domain belajar.id sebagai akun google mail yang berbeda dengan akun biasa atau akun pribadi, karena terdapat beberapa kelebihan untuk penggunaanya. Akun belajar ini bersifat opsional untuk dimiliki oleh peserta didik serta guru dan tenaga kependidikan. Meskipun akun belajar ini bersifat opsional dalam penggunaanya akan lebih baik digunakan dalam pelaksanaan pendidikan terutama ketika Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) moda Dalam Jaringan (Daring) terutama ketika dihubungkan dengan adanya kebutuhan pembelajaran yang berpihak pada siswa yang merdeka belajar. Bahkan pemerintah dengan keterbatasan anggaran yang ada telah memberikan suatu fasilitas subsidi kuota data internet kepada semua siswa dan guru bahkan mahasiwa serta dosen ketika situasi sangat darurat masa pandemi covid-19. Hal ini merupakan bukti aksi nyata pihak pemerintah sebagai dukungan yang sangat kuat untuk dapat terlaksananya proses PJJ moda Daring melengkapi alternative moda pembelajaran lainya yaitu moda Luar Jariungan (Luring).

Guru sebagai tenaga pendidik atau bahkan sering disebut sebagai agen pembelajaran bahkan pemimpin pembelajaran yang merdeka berada di ruang-ruang kelas pembelajaran akan memegang peran kunci dalam keberhasilan pembelajaran bagi peserta didiknya. Guru harus mampu bergerak memberikan layanan pendidikan dengan fokus layanan pembelajaran yang merdeka, dapat diikuti peserta didik dalam situasi serta kondisi darurat keterbatasan kesempatan terselenggaranya pembelajaran secara tatap muka, dengan tetap mempertimbangkan dukungan kemampuan yang dimiliki peserta didik terutama dalam hal sarana aktivitas pembelajaran.

Kreativitas dan inovasi guru dalam melaksanakan pembelajaran sangat memungkinkan untuk dapat mengintegrasikan adanya upaya mulia yaitu menguatkan penerapan nilai-nilai luhur yang ada pada setiap sila dari Pancasila. Ketika pembelajaran disajikan dengan kolaborasi bersama orang tua siswa saat itu pula muncul suatu kesempatan yang sangat strategis untuk dapat disikapi dalam menguatkan terbentuknya karakter mulia bagi peserta didik. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama didapat oleh siswa sebelum mereka berada di lingkungan sekolah. Setiap siswa sudah pasti pada awalnya telah mendapatkan pengaruh dalam tumbuh serta berkembangnya nilai-nilai karakter pada dirinya. Sehingga ketika siswa berada di lingkungan sekolah, guru akan dapat dengan terencana memanfaatkan kondisi awal siswa dalam menguatkan nilai-nilai luhur dari setiap sila Pancasila terhadap karakter diri setiap siswa.

Pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan telah memberikan kebebasan cukup berarti terhadap guru dalam berkreasi dan berinovasi untuk dapat tetap terlaksananya proses pembelajaran yang memerdekakan siswa belajar di ruang-ruang kelas pembelajaran. Moda pembelajaran dapat dilaksanakan dengan beragam moda yang memungkinkan diantaranya melalui moda Luar Jaringan (Luring), Dalam jaringan (Daring), atau campuran antara keduanya. Beban belajar untuk peserta didik dalam bentuk kurikulum dapat disederhanakan, disesuaikan, atau diadaptasi sesuai situasi serta kondisi terutama terkait situasi pandemi Covid-19. Bentuk administrasi pembelajaran yang harus disiapkan guru terutama silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dibuat sesederhana mungkin dengan tetap dapat memberikan kekuatan pendukung kesiapan bagi guru ketika melaksanakan pembelajaran. Kewajiban datang ke tempat kerja atau sekolah disesuaikan dengan situasi masa pandemi covid-19, yaitu pekerjaan dapat dilaksanakan, dipenuhi, atau dituntaskan tidak harus berada di kantor atau di sekolah dengan diselesaikan dari rumah (home work).

Pandemi Covid-19 di Indonesia muncul awal tahun 2020 berlanjut hingga sekarang tulisan ini dibuat belum juga berakhir dampaknya terhadap kehidupanan bangsa ini. Rentang waktu yang sangat panjang dan melelahkan dalam suatu proses perjuangan pemenuhan kebutuhan asasi bagi anak-anak bangsa. Mereka merasakan kehilangan ruang-ruang kelas pembelajaran yang nyaman dengan segala kebebasan dan kemudahan dalam prosesnya. Berbagai upaya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menyelamatkan kehidupan manusia telah dilaksanakan, namun pengaruh wabah pandemi covid-19 masih tetap terasa pengaruhnya, kita semua masih harus tetap waspada terhadap dampak pandemi covid-19. Protokol kesehatan terkait pandemic covid-19 masih tetap harus dipatuhi. Terutama kita harus tetap menerapkan sebagaimana kita kenal yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan (5M).

  1. Ruang Lingkup

Layanan pendidikan yang memerdekakan terhadap siswa ketika mengikuti pembelajaran merupakan suatu aktivitas aksi nyata yang utama dan mendesak untuk diterapkan oleh guru di ruang-ruang kelas pembelajaran. Alternatif ruang kelas PJJ moda Daring serta Luring harus benar-benar diberdayakan dengan memanfaatkan segala potensi yang ada dilingkungan masyarakat sekitar maupun yang disediakan oleh pemerintah.

Untuk selanjutnya penulis dengan sengaja membatasi aktivitas dalam best practice yang dilaksanakan. Seperti telah dijelaskan pada latar belakang masalah terdahulu bahwa pihak pemerintah telah meluncurkan suatu akun untuk pembelajaran dengan domain belajar.id sebagai akun opsional untuk dapat diberdayakan dalam layanan PJJ moda Daring oleh siswa bersama guru dan tenaga kependidikan lainya. Penulis mengambil opsi untuk mengativasi dan memberdayakan akun pembelajaran bersama peserta didik yang menjadi tanggung jawab di kelas tugas sebagai guru kelas yaitu di kelas VI UPTD SD Negeri 1 Tanjungkerta Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat. Dalam persiapan sarana digital serta proses aktivasi dan pemberdayaan akun pembelajaran untuk PJJ, guru berkolaborasi dengan pihak orang tua atau wali siswa secara daring maupun luring.

Dengan tidak bermaksud mengurangi ruang gerak kebebasan dalam aksi nyata praktik baik yang dianggap penulis sebagai suatu Best Practice, penulis membatasi ruang lingkup penulisan kegiatan praktik baik yang dilaksanakan sebagai suatu upaya dalam bentuk aksi nyata “Pemberdayaan Akun Pembelajaran Menguatkan Nilai-Nilai Pancasila”. Fokus dari penulisan Best Practice adalah Nilai-Nilai dari sila kedua. Sila kedua dilandasi dan dijiwai sila kesatu. Sila kedua melandasi dan menjiwai sila ketiga, keempat, dan kelima.

Dalam praktiknya bersama siswa untuk suatu aktivitas pembelajaran baik itu secara daring maupun luring, guru berkolaborasi bersama orang tua atau wali siswa untuk bisa menfasilitasi atau manuntun siswa belajar. Guru bersama orang tua atau wali siswa senantiasa berupaya untuk mampu menguatkan seluruh nilai-nilai dari setiap sila yang ada pada Pancasila dengan terintegrasi sebagai suatu karakter pada profil diri siswa.

  1. Tujuan dan Manfaat

Kegiatan yang dilaksanakan penulis yaitu dengan melalui pemberdayaan akun pembelajaran mampu memberikan peningkatan penguatan nilai-nilai yang termuat dalam sila kedua dari Pancasila. Akun pembelajaran sebagaimana dimaksud adalah akun Gmail resmi yang diluncurkan oleh pihak Kemdikbudristek dalam penggunaanya. Semua fasiltas media pembelajaran yang tersedia tidak akan memberikan pengaruh positif yang diharapkan jika dalam keseseharianya tidak diberdayakan untuk suatu proses pembelajaran di ruang-ruang kelas siswa belajar. 

            Untuk selanjutnya penulis melaksanakan suatu kegiatan aksi nyata yang diharapkan dapat dianggap sebagai suatu praktik baik atau Best Practice dengan tujuan sebagai berikut.

  1. Memaksimalkan efektifitas ketersediaan sarana media pembelajaran.
  2. Mengetahui efektifitas keberdayaan akun pembelajaran untuk menguatkan nilai-nilai sila kedua dari Pancasila.
  3. Meningkatkan efektifitas penguatan nilai-nilai sila kedua dari Pancasila melalui pemberdayaan akun pembelajaran.

Dengan ketercapaian tujuan kegiatan yang dilaksanakan, maka dimungkinkan akan mampu memberikan beberapa manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh seluruh siswa. Bahkan lebih dari sekedar mampu memberikan manfaat terhadap semua siswa, tetapi dari kegiatan yang dilaksanakan akan mampu memberikan manfaat pula terhadap guru serta orang tua atau wali siswa juga semua pihak yang berkepentingan dengan kegiatan pendidikan. Berikut merupakan beberapa manfaat dari kegiatan praktik baik yang dilaksanakan penulis.

  1. Sarana media pembelajaran dapat dioftimalkan keberdayaanya. Suatu proses pembelajaran tidak akan dapat diharapkan tercapai dengan oftimal jika aktivitas belajarnya tidak memaksimalkan keberdayaan media pembelajaran yang tersedia. Untuk menguatkan suatu nilai yang termuat pada sila-sila Pancasila dibutuhkan pula adanya media yang relevan dengan nilai yang akan dikuatkan atau bisa dikatakan medianya kontekstual.
  2. Penguatan nilai-nilai Pancasila yang terintegrasi dengan proses pembelajaran. Kesesuaian media pembelajaran dengan proses pembelajaran itu sendiri sudah pasti merupakan syarat mutlak agar pembelajaran bisa dilaksanakan dengan baik. Untuk selanjutnya bersamaan dengan penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat pula diintegrasikan suatu upaya nyata meningkatnya penguatan nilai-nilai luhur dari sila-sila pada Pancasila. Sehingga ketika proses pembelajaran berlangsung, observasi terhadap sikap-sikap siswa dapat dilaksanakan untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perbaikan sikap dalam pembelajaran berikutnya.
  3. Sikap siswa untuk menerapkan nilai-nilai luhur dari Pancasila dalam praktik kehidupan nyata sehari-hari akan semakin meningkat atau menguat dalam kwantitas maupun kwalitasnya. Selama proses pembelajaran dilaksanakan semua sikap perilaku siswa akan diobservasi atau diamati oleh guru baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Dari hasil obsevasinya itu akan dapat terekam data sebagai bahan untuk dievaluasi atau dianalisis untuk bahan pertimbangan keputusan pembelajaran yang selanjutnya. Dengan demikian dari setiap rekaman sikap setiap siswa akan didapat banyak data yang bisa dianggap akan semakin membaik kwalitasnya dari suatu hari ke hari berikutnya.

 

BAB II KAJIAN TEORITIS

  1. Konsep Dasar

Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, dan Lingkungan Masyarakat merupakan lingkungan kehidupan yang saling terkait dan saling berketergantungan untuk saling mempengaruhi perjalanan kehidupan seorang anak menuju kedewasaan. Sebelum berada di lingkunan pendidikan sekolah, seorang anak sudah berada di lingkungan pendidikan keluarga. Bahkan bersamaan dengan seorang anak masuk pada lingkungan pendidikan sekolah, bersamaan itu pula dirinya akan mendapatkan keberpengaruhan dari lingkungan pendidikan yang ada di masyarakat.

Dengan demikian keberpengaruhan dari ketiga lingkungan pendidikan yang dimiliki seorang anak akan terus saling memberikan pengaruh sesuai siatuasi serta kondisi perkembangan yang dimiliki setiap anak.

Ketika anak berda di lingkungan pendidikan di keluarga maka pengaruh akan didapatkan dari semua orang yang ada di dalam lingkungan keluarga. Diantaranya yaitu ayah, ibu, kakak, juga adik bahkan kakek atau nenek atau orang lain yang hidup bersama di dalam lingkungan keluarga anak tersebut. Dari segala aktivitas yang terjadi di lingkungan keluarga anak tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan pengaruh bentuk sikap atau karakter anak meskipun pada dasarnya anak sudah ditentukan oleh kondratnya masing-masing.

Sebelum seorang anak memasuki lingkungan pendidikan di sekolah bisa jadi anak sudah masuk ke dalam lingkungan pendidikan di masyarakat. Misalnya ketika usia sebelum masuk lingkungan Sekolah Dasar (SD) seorang anak sudah bermasyarakat di lingkungan Posyandu, TK, PAUD, RA, atau lingkungan bermain yang lainya. Ketika itulah anak akan mendapatkan suatu pengaruh nilai-nilai pandangan hidup yang terjadi secara nyata dan memberikan stimulus pendidikan terhadap perkembangan sikap atau karakternya.

Lingkungan sekolah diawali oleh anak ketika dirinya masuk untuk bersekolah di lingkungan pendidikan di SD. Segala aktivitas pisik maupun psikis anak akan dituntun oleh suatu tatanan kehidupan pendidikan lingkungan sekolah. Guru akan memberikan suatu tuntunan terprogram terhadap perkembangan sikap atau karakter siswa didiknya. Sesama siswa di lingkungan pendidikan sekolah akan saling memberikan koreksi atau penguatan antar sesamanya. Media pendidikan atau media pembelajaran akan memberikan pengarus tingkat penguasaan serta penguatan terhadap semua bentuk stimulus pendidikan serta pembelajaran yang diterima siswa. Tujuan serta kebutuhan setiap siswa yang beragam akan menunjukan tingkat motivasi yang beragam pula ketika proses pencapain pemenuhannya. Selanjutnya pihak sekolah sudah seharusnya mampu memberikan suatu layanan pendidikan yang lebih merdeka terhadap keberagaman bentuk kebutuhan siswa. Memaksimalkan keberdayaan sarana media pembelajaran merupakan suatu aksi nyata atau praktik baik yang dilaksanakan guru dalam rangka upaya untuk dapat memberikan layanan pembelajaran yang maksimal sebagai bentuk nyata layanan pendidikan yang memerdekakan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

Siswa bersama guru saling berkolaborasi dalam suatu interaksi pembelajaran di sekolah dengan segala bahan pembelajaran yang harus dipelajari. Beragam media belajar yang disediakan sekolah atau guru dalam suatu lingkungan belajar atau pendidikan dengan aturan yang melengkapinya. Semua situasi serta kondisi yang ada terkadang lebih banyak ketidakberdayaanya untuk bisa memberikan layanan pembelajaran atau pendidikan kepada siswa sebagai pembelajar yang merdeka. Lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar merupakan asset pendukung siswa belajar secara merdeka.

Merdeka belajar sangat dibutuhkan untuk proses pembelajaran di era digital. Siswa dalam menggali pengetahuan tidak lagi hanya dilakukan di ruang-ruang kelas secara fisik. Upaya penguasaan pengetahuan dapat dilakukan dengan melalui media daring atau media online yang bisa diadakan atau diberdayakan. Aktivitas siswa dalam kelas pembelajaran merupakan kemampuan yang sangat beragam dari setiap individu diri siswa yang dapat dijadikan kekuatan untuk dilaksanakan suatu bentuk kolaborasi kerja sama atau gotong royong. Upaya menumbuhkembangkan serta menguatkan  nilai-nilai luhur setiap sila pada Pancasila akan dapat terimplentasikan dalam aktivitas kehidupan nyata oleh individu diri siswa dengan terintegrasi kolaborasi keberpengaruhan situasi pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

  1. Kajian Pustaka/ Pengalaman Empiris

Dengan terciptanya situasi belajar yang kondusif akan memberikan dampak stimulasi lingkungan belajar merdeka untuk siswa sebagai subyek sekaligus obyek pendidikan dan pembelajaran. Filsafat Ki Hajar Dewantara menegaskan, bahwa merdeka tidak hanya terlepas dari perintah, akan tetapi juga cakap kuat memerintah diri sendiri, Dewantara, K. H. (2013). Dari filsafat ini tersirat makna bahwa konsep kemerdekaan dan kemandirian merupakan konsep yang terpadu secara utuh untuk terciptanya esensialisasi merdeka belajar.

Siswa mendapatkan ruang kebebasan sesuai dengan kondrat zaman dalam menumbuhkembangkan serta menguatkan kondrat alam yang dimilikinya. Siswa mampu beraktivitas dalam ruang yang memberikan keleluasaan tumbuh serta berkembangnya sikap kemandirian dengan tuntunan wajar dari orang-orang dewasa yang ada di lingkungan sekitarnya. Siswa mendapatkan suatu ruang sumber belajar yang sesuai dengan bakat, minat, serta kemampuanya. Pencarian sumber belajar secara daring akan mengarahkan sikap bijak siswa dapat bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kondrat zamannya dan akan mampu meningkatkan kwalitas proses maupun hasil belajar siswa dlam bentuk sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.

Kerjasama atau kolaborasi antara guru dengan orang tua siswa untuk menuntun siswa belajar terutama dalam situasi PJJ moda Daring sangat dibutuhkan.

Burhanuddin, A. (2019), menjelaskan bahwa setiap orang tua diharapkanmau dan mampu membiasakan anaknya untuk bersikap saling tolong-menolong, menjunjung tinggi derajat persamaan tanpa membeda-bedakan hak dan kewajiban anak. Membiasakan saling menyayangi, mengutamakan tenggang rasa, semangat gotong royong, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, berani membela kebenaran dan keadilan. Dengan adanya tuntunan pembiasaan perilaku baik yang mencerminkan nilai-nilai luhur dari Pancasila, dalam hal ini yaitu sila kedua dari Pancasila, maka diharapkan dapat menumbuhkembangkan serta menguatkan pribadi anak yang tidak akan menjadi pribadi yang egois, tetapi akan menjadi anak dengan pribadi yang penuh toleransi, dengan pola kehidupan yang selaras dan seimbang.

Pentingnya perlakuan yang menguatkan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran dijelaskan pula oleh Hissoh, K. (2021), bahwa selain pengetahuan tentang Pancasila diberikan oleh guru melalui mata pembelajaran PPKn di ruang-ruang kelas pembelajaran, maka guru dapat pula mengembangkan pengamalan Pancasila di kelas dengan memahami terlebih dahulu makna sila Pancasila dan mengembangkanya dalam kegiatan pembelajaran. Dari rangkaian penjelasan di atas dapat dijabarkan bahwa untuk lebih mengoftimalkan efektivitas pembiasaan yang menguatkan pengamalan nilai-nilai Pancasila pada siswa hendaknya dilakukan suatu aksi nyata yang menggambarkan adanya pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila.

Makna atau nafas yang temuat didalam sila kedua Pancasila dijelaskan oleh Riyanto, A. (2018), bahwa kita mengakui dan harus memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang maha Esa. Kita harus selalu mengembangkan sikap saling mencintai sesame manusia, sikap saling tenggang rasa dan tepa selira, sikap tidak semena-mena, menghindari sikap mau menang sendiri terhadap orang lain, senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, selalu melakukan aktivitas kegiatan kemanusiaan, berani membela kebenaran dan keadilan dengan sebagaimana mestinya. Dengan menerapkan tuntunan pembiasaan yang terintegrasi dalam proses pembelajaran terhadap siswa atau anak-anak maka terbukalah suatu harapan akan menguatnya sikap atau karakter pada diri siswa tanpa harus memberikan suatu perintah yang bisa memunculkan dampak keterpaksaan untuk penerapanya. Contoh perilaku yang dianggap mudah diterapkan oleh guru dalam kehidupan sehari-hari untuk menguatkan nilai-nilai sila kedua darp Pancasila diantaranya adalah sikap menghormati orang lain, berlaku adil terhadap sesama manusia, mau bersikap sopan dan santun, dan sikap mau saling menghargai pendapat. Dalam area pengembangan serta penguatan nilai-nilai Pancasila ditegaskan secara jelas oleh Siregar, I. (2020), bahwa Nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kegiatan pembelajaran maupun aturan kelas. Lebih jauh ditegaskan dengan hasil penelitian oleh Prananta, Y. R. (2021), bahwa model pembelajaran abad 21 berbasis media efektif untuk menanamkan karakter siswa dalam mengamalkan Nilai Pancasila dan sadar Konstitusi di sekolah. Media pembelajaran akan sangat memberikan dampak terhadap pengalaman belajar yang telah dilakukan siswa. Media belajar yang diharapkan mampu memberikan kontribusi efektif untuk pencapaian tujuan pembelajaran adalah media pembelajaran yang memang bisa diterima oleh siswa dengan motivasi belajar yang maksimal. Media pembelajaran digital sangat sesuai dengan kebutuhan siswa sesuai kodrat zamanya agar dapat memaksimalkan proses PJJ moda daring yang terintegrasi dalam suatu moda campuran. Ditegaskan lebih lanjut dengan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Farida,.E. (2019; 79), bahwa di abad-21 guru harus memiliki kemampuan dalam membuat media pembelajaran yang sesuai untuk anak abad ini. Penegasan ini menghendaki adanya suatu perubahan gerak yang dilakukan oleh guru. Perubahan gerak yang meningkatkan dan mengambangkan kompetensinya sebagai pendidik sekaligus pengajar yang mampu memberikan layanan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan siswa dalam belajar.

 

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

  1. Persiapan

Pembelajaran yang dilaksakan oleh penulis bersama 44 siswa kelas VI SD Negeri 1 Tanjungkerta adalah moda Campuran antara Moda Daring dengan Moda Luring. Aktivasi akun pembelajaran disiapkan untuk mendukung aktivitas moda Daring yang dilaksanakan. Dalam penerapan moda Daring akan sangat membutuhkan kesiapan sarana pendukung diantaranya Hand Phone android lengkap dengan jaringan internetnya melalui saluran Wi-Fi maupun kuota data internet.

Untuk kesiapan media pembelajaran moda daring diawali dengan menyiapkan akun pembelajaran yang diluncurkan oleh pihak Kemdikbudristek. Proses ini sudah dilaksanakan sejak siswa berada di kelas V. Dari sebanyak 45 siswa ketika kelas V dan mutase satu siswa sehingga ketika naik di kelas VI jumlah siswa yang ada sebanyak 44 siswa. Terdapat sekitar 25% dari 44 siswa yang ada telah mengaktifkan dan menggunakan akun pembelajaran bersama guru dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) moda daring yang melengkapi moda luring dalam suatu kombinasi moda campuran.

Ketika mereka berada di kelas VI keberlangsungan pemberdayaan akun pembelajaran dilanjutkan dengan perluasan dalam penggunaanya untuk PJJ moda daring terintegrasi pada suatu moda capuran. Perlakuan secara khusus terhadap aspek tertentu dari kebutuhan siswa dalam belajar terutama dalam aspek penguatan sikap atau karakter siswa ketika proses daring maupun luring.

Kerjasama atau kolaborasi bersama orang tua atau wali siswa di masimalkan terutama ketika siswa menghadapi pemenuhan kebutuhan sarana media perangkat digital berupa Handphone android kepada siswa atau orang tua wali siswa untuk bisa saling berbagi kesempatan atau ketersediaanya bersama siswa atau orang tua siswa. Tidak semua dari 44 siswa siap dalam hal perangkat digital atau pendukungnya, maka disikapi dengan saling berbagi kesempatan minimal dalam hal komunikasi atau penyampaian informasi dari guru kepada siswa atau sebaliknya. Dengan adanya fasilitas jaringan komunikasi yang memadai maka aktivitas daring maupun luring yang harus diikuti oleh semua siswa atau sekelompok siswa bahkan seorang siswa akan dapat diikuti dengan seefesien mungkin. Pengaturan jadwal belajar luring disampaikan secara daring. Penyampaian tugas-tugas belajar sedapat mungkin disampaikan secara daring.

Sikap saling menyayangi sesama teman, saling gotong-royong, saling toleransi, dan saling tenggang rasa akan dengan sendirinya bertumbuh serta berkembang dan menguat menjadi suatu karakter diri pribadi bersama aktivitas kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti dengan baik.

  1. Aktivasi Akun Pembelajaran

Akun pembelajaran yang belum diaktivasi oleh siswa untuk selanjutnya dilakukan upaya untuk menuntaskan aktivasi akun pembelajaran yang ada. Mengingat situasi pandemic covid-19 semakin serius pengaruhnya sampai aktivitas pembelajaran di sekolah dengan sepenunhnya tidak bisa dilakukan pembelajaran moda luring tatap muka di ruang-ruang kelas belajar. Dari kenyataan ini memaksa kepada siswa untuk bisa belajar dari rumah dengan menerapkan moda pembelajaran campuran. Sistem daring dilaksanakan melalui jaringan internet.

Begitupun ketika guru berupaya untuk dapat memfasilitasi siswanya memiliki akun pembelajaran yang telah diaktivasi dilakukan upaya melalui moda daring. Guru melalui WhatsApp mengirimkan username serta password defaultnya. Bersamaan itu pula guru mengirimkan link you tube video tutorial aktivasi akun pembelajaran. Bagi beberapa siswa yang memang orang tua atau wali siswanya memiliki kemampuan untuk menuntun anaknya mengaktivasi akun pembelajaran, kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan lancar dan akun pembelajaran dapat diaktivasi untuk dipergunakan sebagai akun belajar.

Kenyataan lain akan dapat dialami oleh beberapa siswa ketika berupaya dalam mengaktifasi akun pembelajaran. Beberapa siswa tidak mendapatkan bantuan tuntunan dari orang tua atau walinya sendiri melainkan mendapat bantuan tuntunan dari orang tua atau wali siswa lain yang telah dengan ikhlas memberikan bantuan tuntunan proses aktivasi.

Situasi serta kondisi yang terakhir dengan tanpa bantuan tuntunan dari guru yaitu ketika siswa tidak mendapatkan bantuan tuntunan dari orang tua sendiri maupun orang tua temanya. Dalam situasi ini siswa akan mendapatkan bantuan aktivasi akun belajar dari rekan terdekat yang telah lebih dulu mampu melaksanakan aktivasi akun belajar. Jika dalam bentuk alternative terakhir tadi tidak bisa dilaksanakan maka siswa dengan segera menghubungi guru melalui media WhatsApp untuk mendapatkan kunjungan kerumah dari guru dalam aktivasi akun belajar juga dibarengi dengan penguatan atas penguasaan bahan pembelajaran yang memang direncanakan untuk dapat dipelajari melalui moda campuran.

  1. Sinkronisasi Akun dengan Perangkat Digital

Kegiatan aktivasi akun belajar yang dilaksanakan oleh siswa di rumah secara otomatis akan dilanjutkan dengan sikronisasi akun belajar terhadap perangkat digital yang digunakan untuk aktivasi. Kondisi lain terjadi ketika siswa sama sekali tidak dapat melakukan aktivasi dengan menggunakan perangkat digital dengan suatu sebab belum bisa dimiliki. Terkadang yang telah memiliki smartphonepun kurang bisa mendukung untuk dapat mengaktivasi akun belajar yang disediakan sekolah. Dalam kondisi seperti ini dengan meaksimalkan kesempatan yang ada maka proses aktivasi dilakukan oleh guru di sekolah dan sinkronisasipun dengan terpaksa diintegrasikan dengan Smart Phone milik guru.

Setelah beberapa saat ketika siswa memiliki kesiapan untuk bisa sinkronisasi akun belajar yang telah dimiliki guru maka selanjutnya sinkronisasi dapat dindahkan ke media digital yang dimiliki oleh siswa. Innteraksi antara siswa dengan guru dilaksanakan secara daring melalui media WhatsApp, Google Classroom, dan virtual meeting melalui room di Google Meets dan Zoom Meeting.

Untuk memaksimalkan terjalinya hubungan komunikasi yang efektif di sarankan kepada siswa dengan tempat tinggal terdekat dapat membentuk suatu ikatan kelompok-kelompok belajar di rumah dengan angota sekitar 5 sampai 7 siswa. Melalui aktivitas dalam kelompok-kelompok belajar di rumah yang ada diharapkan akan tumbuh dan berkembang serta menguatnya nilai-nilai luhur yang termuat dalam sila-sila dari Pancasila pada diri pribadi setiap siswa. Disamping itu pula dengan adanya kelompok-kelompok kecil yang ada maka dapat membantu meminimalisir mobilitas guru ketika memberikan bantuan tuntunan belajar di rumah secara luring sinkronous kepada siswa-siswa yang membutuhkan.

  1. Pemberdayaan Akun untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Akun pembelajaran dengan domain belajar.id memiliki kelebihan yang sangat bermakna untuk suatu proses pembelajaran terutama PJJ moda Daring yang dapat diharapkan mapu memberilakan suatu layanan pendidikan yang memerdekakan siswa belajar. Akun pembelajaran memiliki kelebihan dalam ruang penyimpanan data pada Google Drive dengan kapasitas yang tanpa pembatasan.

Berbagai aplikasi pembelajaran misalnya Google Classroom, Google Forms, Google Slide, Google Docs, Google Drive, Google Shite, Google Meets, Jamboard, Fadlet, bahkan Zoom Meeting akan lebih mudah dan terintegrasi dalam penggunanya ketika pembelajaran. Ketika harus menyimpan berbagai dokumen pembelajaran seperti tulisan hasil karya, foto kegiatan belajar siswa, serta video hasil rekaman aktivitas siswa belajar akan dengan mudah disimpan dalam ruang yang sama oleh pemilik akun. Siswa akan merasakan suatu layanan pendidikan atau pembelajaran yang memerdekanan untuk belajar sesuai kodrat zamannya yaitu era 4.0 atau era digital milenial yang berkebhinekaan global. Pemberdayaan yang diterapkan akan memberikan suatu pengalaman belajar yang bermakna untuk siswa berkembang menuju kedewasaanya secara wajar.

Terkait kendala ketersediaan sarana media digital handphone dapat diatasi dengan kolaborasi antar siswa dalam bentuk kelompok belajar luring dalam kelompok kecil saat PJJ. Terbentuknya kelompok kecil menggambarkan kondisi nyata bahwa siswa mapu menunjukan suatu sikap yang menggambarkan pengamalan nilai-nilai Pancasila terutama sila kedua dari Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Sikap toleransi sesame teman yang membutuhkan dapat dikembangkan dan dikuatkan pembiasaanya. Kegiatan virtual meeting sinkronous antara guru bersama siswa dapat dilaksanakan bersama kelompok-kelompok belajar siswa, sehingga kelancaran meeting ketika guru memberikan penjelasan materi pembelajaran secara daring dapat dimaksimalkan. Video bahan ajar disajikan dalam bentuk video yang diunggah pada chanel you tube untuk selanjutnya dibagikan linknya melalui media group WhatsApp. Rekaman Virtual meeting sinkronous antara guru bersama siswa dibagikan hasilnya kepada siswa melalui link ruang penyimpanan yang ada pada google drive. Group WhatsApp yang dibentuk guru melibatkan juga orang tua siswa dalam keanggotaanya, sehingga semua aktivitas siswa dapat terpantau oleh guru juga oleh orang tua siswa.

 

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

  1. Kesimpulan

Kegiatan aksi nyata yang dianggap penulis sebagai suatu Best Practice dalam PJJ moda Campuran untuk menyikapi situasi serta kondisi masa pandemic covid-19 ternyata mampu memberikan suatu pengalaman belajar bermakna bagi siswa. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa sarana media pembelajaran yang dalam hal ini akun pembelajaran dapat dimaksimalkan keberdayaanya. Proses kepemilikan serta penggunaan akun pembelajaran bagi siswa memberikan pengaruh efektif untuk upaya menguatkan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari siswa. Kwantitas serta kwalitas pengamalan nilai-nilai Pancasila terutama sila kedua dapat ditingkatkan dan dikuatkan oleh siswa sebagai pembelajar yang merdeka menurut kondrat alam maupun kodrat zaman. Siswa bertumbuh serta berkembang menuju kedewasaanya terintegrasi dalam lingkungan yang seimbang dan harmonis antara lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkunan pendidikan serta pembelajaran yang memerdekakan secara utuh.

  1. Saran-saran

Dari semua yang telah penulis laksanakan dalam suatu best practice untuk selanjutnya berharap dengan tulisan ini dapat dijadikan sebagai suatu bahan rujukan aksi nyata sejenis dalam suatu pembelajaran. Penulis menyarankan kepada beberapa pihak terkait diantaranya:

  1. Rekan sejawat, disarankan untuk lebih menunjukan sikap peduli terhadap kebutuhan, minat, dan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang memerdekakan. Aksi nyata ini dilaksanakan dengan memaksimalkan segala potensi yang tersedia terutama di lingkungan terdekat dengan keberadaan siswa. Dalam hal ini adalah potensi ketersediaan sarana media digital yang memang sangat mendesak untuk dapat dikuasai siswa sesuai kodrat zamanya. Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di era digital industri 4.0 merupakan tuntutan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap diri individu siswa sejak dini.
  2. Pihak sekolah, disarankan untuk menunjukan dukungan nyata terhadap segala bentuk kreativitas serta inovasi yang dilakukan guru ungtuk memberikan layanan pendidikan serta pembelajaran yang merdeka terhadap siswa. Dengan adanya dukungan penuh dari pihak sekolah maka segala upaya nyata untuk perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru akan dapat diminimalisir kegagalanya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Burhanuddin, A. 2019. Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila Sejak Dini.

https://siedoo.com/berita-21639-menanamkan-nilai-nilai-pancasila-sejak-dini/

 

Dewantara, K.H. 2013. Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka.

Bagian pertama: Pendidikan. Cetakan ke-5. Yogyakarta: Universitas Sarjana Wiyata, Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa

 

Farida, E. 2019. Media Pembelajaran Teknologi Digital untuk Meningkatkan

Efektivitas Belajar Siswa Pada Abad-21. Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2019. ISSN 2580-006X. Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar.

 

Hissoh, K. 2021. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Sila Kedua melalui Model

Pembelajaran Demonstrasi Picture and Picture pada siswa madrasah Ibtidayah Negeri Yogyakarta 1.

http://ejournal.uin-suka.ac.id/tarbiyah/JPM/article/view/4119/2088

 

Prananta, Y. R. 2021. Pengembangan Model Pembelajaran Abad 21 Berbasis Media

Penanaman Karakter Bertema Nilai-Nilai Pancasila dan konstitusi.

https://ojsdikdas.kemdikbud.go.id/index.php/didaktika/article/view/213

doi: 10.26811/didaktika.v5i2.213

 

Ravianto. 2020. Awal Mula Pandemi Covid-19 di Indonesia.

https://jabar.tribunnews.com/2020/03/23/awal-mula-pandemi-covid-19-di-indonesia-di-awali-dari-klub-dansa-kini-tersebar-di-16-provinsi?page=2

 

Riyanto, A. 2018. Mengkomunikasikan Nilai-Nilai Luhur Pancasila.

https://business-law.binus.ac.id/2018/12/26/mengkomunikasikan-nilai-nilai-luhur-pancasila/

 

Siregar, I., dkk.2020. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pembelajaran dalam

jaringan (Daring) Tingkat sekolah dasar (SD) di Era pandemic Covid-19; Poltenik Medan, Universitas Negeri Medan.

https://juridiksiam.unram.ac.id/index.php/juridiksiam

 

Ikuti tulisan menarik Belajar Di Room Ah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler