x

Merdeka belajar merupakan kebijakan dari Kemdikbud

Iklan

Belajar Di Room Ah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 November 2021

Jumat, 26 November 2021 20:54 WIB

Strategi Pembelajaran Melalui Pengamatan Aktivitas Upaya Masyarakat Bidang Pertanian

Kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membangkitkan motivasi belajar IPA secara terpadu. Pembelajaran IPA akan lebih bermakna jika dilaksanakan melalui pendekatan penalaran secara induktif dominan terhadap penalaran deduktif. Pendekatan lingkungan sekitar akan lebih mengakomodir terlaksananya proses ilmiah suatu pembalajaran. Dengan telah diterapkanya strategi pembelajaran melalui pengamatan aktivitas upaya masyarakat bidang pertanian siswa kelas V SD Negeri 1 Tanjungkerta tahun pelajaran 2019/ 2020 telah mampu meningkatkan sikap, pengetahuan, serta keterampilan dalam belajar IPA secara terpadu dalam suatu tema.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

STRATEGI PEMBELAJARAN

MELALUI PENGAMATAN AKTIVITAS UPAYA MASYARAKAT BIDANG PERTANIAN

(Best Practice pengembangan lingkungan sumber pembelajaran)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Oleh: Sawir, S.Pd.

UPTD SD Negeri 1 Tanjungkerta, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.

E-mail: sawir242@gmail.com

 

Abstrak:

Kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membangkitkan motivasi belajar IPA secara terpadu. Pembelajaran IPA akan lebih bermakna jika dilaksanakan melalui pendekatan penalaran secara induktif dominan terhadap penalaran deduktif. Pendekatan lingkungan sekitar akan lebih mengakomodir terlaksananya proses ilmiah suatu pembalajaran. Dengan telah diterapkanya strategi pembelajaran melalui pengamatan aktivitas upaya masyarakat bidang pertanian siswa kelas V SD Negeri 1 Tanjungkerta tahun pelajaran 2019/ 2020 telah mampu meningkatkan sikap, pengetahuan, serta keterampilan dalam belajar IPA secara terpadu dalam suatu tema.

 

Kata Kunci: Pengamatan aktivitas, saintifik, induktif.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Proses pembelajaran akan sangat bermakna bagi siswa jika semua yang didapat siswa ketika pembelajaran benar-benar dapat bermanfaat efektif bagi diri siswa untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi. Siswa sebagai individu menghadapi beragam masalah kehidupan ketika berada di lingkungan rumah, masyarakat, dan sekolah. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kehidupan dengan ikatan formal yang memiliki struktur program kurikulum untuk proses aktivitas pelaksanaan kegiatanya.

Lingkungan hidup merupakan aspek bagian dari kehidupan yang harus mendapat perhatian serius dan sungguh-sungguh untuk ditangani. Perhatian serta penanganan yang dilaksanakan dapat diupayakan melalui implementasi program bidang pendidikan. Banyak ditemukan gejala-gejala yang muncul mengancam ketidakharmonisan kehidupan di lingkungan sekitar diantaranya dijelaskan oleh Chiras., D.D. (dalam Warnadi, Sunarto, dan Muchlidawati., 1997:11), bahwa falsafah ekonomi yang bermakna dengan modal minimal untuk meraih keuntungan maksimal dalam tempo waktu upaya yang dilaksanakan secara singkat. Gejala masalah terhadap lingkungan kehidupan yang terjadi akan mengakibatkan ketidakseimbangan   serta   ketidakharmonisan   lingkungan   kehidupan.     Upaya

 

 

 

pencegahan yang mungkin dapat dilaksakan melalui aktivitas bidang pendidikan yang mengintegrasikan pendidikan lingkungan secara terprogram dan diiplementasikan dengan maksimal sehingga didapat suatu proses yang efektif dan hasil yang oftimal efektif.

Kegiatan siswa belajar merupakan aktivitas proses ilmiah untuk penguasaan suatu ilmu pengetahuan. Proses ilmiah pembelajaran dapat dimaksimalkan melalui pendekatan ilmiah (pendekatan saintifik). Perkembangan sikap, pengetahuan, serta keterampilan siswa dapat dioftimalkan melalui proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Tingkat keilmiahan pendekatan pembelajaran akan oftimal tumbuh dan berkembang dengan proses kerja ilmiah yang mengedapankan proses penalaran induktif (inductive reasoning) yang dominan terhadap proses penalaran deduktif (deductive reasoning) (Kemdikbud, 2014:18).

Identifikasi dan Rumusan Masalah

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan kurang memotivasi tumbuhnya dan berkembangnya sikap semangat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran masih menggunakan sumber belajar yang konvensional masih terbatas dari buku siswa dan buku perpustakaan yang tersedia di sekolah.

Pengetahuan yang didapat oleh siswa kurang terkorelasi dengan lingkungan kehidupan nyata yang ada di sekitar siswa. Siswa hanya mendapat informasi pengetahuan melalui buku bacaan yang tersedia di sekolah. Aktivitas pengamatan siswa kurang dapat dimaksimalkan terhadap pemberdayaan lingkungan hidup nyata yang ada di sekitar siswa.

Pengetahuan yang diperoleh siswa kurang beragam sebagai akibat dari terbatasnya informasi faktual yang kurang aplikatif terhadap lingkungan nyata kehidupan siswa. Tumbuh kembang kompetensi keterampilan siswa kurang dioftimalkan sebagai akibat dari keterbatasan sumber belajar yang diterapkan untuk ativitas pembelajaran.

Permasalahan yang dihadapi siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dapat memunculkan suatu gejala verbalisme pengetahuan siswa. Pembelajaran yang hanya didasarkan pada suatu informasi hanya akan sampai pada suatu hasil pengetahuan. Pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa jika disajikan melalui sumber belajar dengan mengedapaknan fakta-fakta nyata yang lebih memungkinkan siswa untuk terlibat langsung menggunakan kemampuan semua indra yang dimilikinya. Kegiatan pembelajaran dengan model literasi ramah lingkungan memungkinkan siswa beraktivitas mengamati dengan melihat, mendengar, mengecap, meraba, ataupun membau terhadap obyek yang diamatinya. Kegiatan pembelajaran mengarahkan siswa pada suatu alam nyata yang konkrit sesuai denga kondisi lingkungan sekitar siswa. Dijelaskan oleh Karli., H dan Yuliariatiningsih., M. S., (2002:97), bahwa model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan adalah merupakan strategi untuk kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Lingkungan sekitar siswa dapat dimanfaatkan untuk pemecahan masalah sehari-hari terkait lingkungan sekitar dan untuk menanamkan sikap siswa cinta lingkungan terutama lingkungan alam sekitar siswa. Siswa diarahkan mengenal  bagamana  masyarakat  lingkungan  sekitar  beraktivitas  ungtuk   suatu

 

 

 

upaya kehidupan yang harmonis. Siswa terlibat pada suatu aktivitas melalui proses penginderaan terhadap kejadian nyata di lingkungan alam sekitar. Pemahaman siswa akan berproses tidak melalui suatu proses ilmiah yang verbal. Proses ilmiah yang terjadi pada pembelajaran akan berlangsung secara nyata terintegrasi dengan lingkungan alam sekitar siswa. Makna pembelajaran IPA terpadu dalam suatu pendekatan tema dapat dirasakan secara utuh pada diri pribadi individu siswa.

Dengan memaksimalkan pembelajaran IPA yang melibatkan lingkungan sebagai sumber belajar siswa diharapkan akan tertanam pemahaman awal siswa sebagai bekal belajar lebih lanjut atau bekal hidup dewasa. Ditegaskan oleh Kadir.,

  1. (2016:167), bahwa pengetahuan lingkungan yang baik diperoleh peserta didik ketika pembelajaran akan dapat mempengaruhi sikap siswa terhadap lingkungan.

Sulaeman., A.A. (2016), menjelaskan pula bahwa sikap kepedulian lingkungan siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi melalui kegiatan praktikum pengolahan sampah pertanian menunjukan kepedulian lingkungan yang sangat baik. Lingkungan pertanian terutama pertanian padi ketika pasca panen akan menyisakan sampah batang padi yang sangat potensial untuk diberdayakan. Pemberdayaan dapat dilakukan sebagai bahan makanan ternak misalnya ternak sapi. Siswa akan dapat merasakan suatu motivasi tersendiri ketika terlibat secara dekat pada suatu aktivitas pemberdayaan limbah pertanian yang sangat melimpah terdapat di lingkungan alam sekitar.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pembelajaran yang terintegrasi pada suatu tema pembelajaran. Untuk sampai pada suatu pembelajaran yang mengedapakan penguasaan ilmu dan tidak hanya menyampaikan suatu informasi pengetahuan dibutuhkan keterlibatan siswa pada suatu aktivitas pembelajaran dengan proses ilmiah. Keilmiahan proses pembelajaran dapat ditingkatkan dengan mengarahkan aktivitas pembelajaran siswa pada suatu kehidupan nyata yang terjadi di lingkungan alam sekitar.

Tujuan

Kegiatan yang dilaksanakan bertujuan, untuk:

  1. Mengetahui bagaimana pengembangan strategi pembelajaran melalui pengamatan aktivitas masyarakat terhadap kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara terpadu dalam suatu
  2. Mengetahui bagaimana pengaruh pengembangan strategi pembelajaran melalui pengamatan aktivitas masyarakat terhadap sikap, pengetahuan, serta keterampilan siswa belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara terpadu dalam suatu

Manfaat

Kegiatan pengembangan model pembelajaran bermanfaat, untuk:

  1. Mengetahui strategi pembelajaran melalui pengamatan aktivitas masyarakat untuk pembelajaran IPA secara terpadu dalam suatu tema
  2. Mengetahui pengaruh pengembangan strategi pembelajaran melalui pengamatan aktivitas masyarakat terhadap peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa belajar IPA secara terpadu dalam suatu tema

 

 

 

METODE

Kegiatan pembelajaran dengan pengembangan strategi pembelajaran melalui pengamatan aktivitas masyarakat diterapkan di kelas V UPTD SD Negeri 1 Tanjungkerta Kabupaten Indramayu tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa. Kegiatan pengamatan sebagai kegiatan literasi ramah lingkungan dilaksanakan dengan mengarahkan siswa pada suatu kunjungan lokasi di dua tempat. Pertama dilakukan kunjungan di lokasi peternakan sapi yang ada di loingkungan terdekat dengan siswa. Kedua diadakan kunjungan di lokasi perkebunan mandiri masyarakat, yaitu perkebunan cabe merah, pare, kacang panjang, emes, kukuk, sampu, dan beragam kebun sayuran yang ada di lingkungan sekitar siswa.

Terkait dengan kurikulum yang diberlakukan yaitu kurikulum 2013 maka target kegiatan pengembangan dalam pembelajaran diarahkan dengan berdasar pada Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran IPA yang ada yaitu, sebagai berikut: (3.3) Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia.

Indikator: * Melengkapi peta pikiran untuk mengidentifikasi penyebab gangguan pada organ pencernaan.

(4.3) Menyajikan karya tentang konsep organ dan fungsi pencernaan pada hewan atau manusia.

Indikator: * Membuat poster untuk mengulas kembali tentang penyebab gangguan pada organ pencernaan manusia.

Instrumen kegiatan yang diterapkan diataranya lembar pengamatan aktivitas siswa ketika mengadakan pengamatan lingkungan, lembar pedoman wawancara siswa terhadap nara sumber informasi yang dikunjungi, angket pendapat siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan, lembar kerja siswa untuk kegiatan pengamatan lingkungan yang dilaksanakan, naskah rubrik penilaian unjuk kerja laporan kegiatan pengamatan di lingkungan, dan naskah soal tes pengetahuan sebagai hasil pembelajaran.

Sebelum model pembelajaran diterapkan sebagai model pembelajaran terlebih dahulu dilakukan konfirmasi sebagai validasi model serta rencana terhadap Kepala Sekolah serta rekan guru sebagai rekan sejawat. Alur untuk  pengembangan strategi pembelajaran melalui pengamatan aktivitas masyarakat yang dikembangkan adalah seperti tampak pada gambar berikut ini.

 
   

 

Gambar 1. Alur pengembangan strategi pembelajaran.

 

Terahadap kegiatan pengembangan yang dilaksanakan dilakukan pengumpulan data proses serta hasil kegiatan. Dilakukan pembahasan data kegiatan yang dikumpulkan secara deduktif kwalitatif untuk sampai pada suatu simpulan hasil kegiatan pengembangan strategi terhadap kegiatan pembelajara

 

PEMBAHASAN

Strategi pembelajaran sebelum kegiatan

Kegiatan pembelajaran IPA yang dilaksanakan sebelum dileksanakan dengan model literasi ramah lingkungan dilaksanakan melalui pendekatan konvensional. Model pembelajaran yang diterapkan meliputi studi literasi membaca buku perpustakaan. Metode yang diterapkan dominan ceramah atau tanya tawab atau diskusi. Sehingga siswa terlihat kurang bergairah untuk mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran kurang bermakna terhadap pengembangan sikap peduli siswa terhadap lingkungan alam sekitar.

Kunjungan pengamatan ke ternak sapi

Pengamatan dilaksanakan di peternakan sapi terdekat dengan lingkungan sekolah siswa. Kegiatan kunjungan diikuti oleh 24 siswa yang sekolah dari 25 siswa kelas V SD Negeri 1 Tanjungkerta tahun pelajaran 2019/ 2020. Perjalanan ke lokasi ditempuh dengan berjalan kaki sejauh kira-kira 1 km. Sesampai di lokasi ternak sapi disambut oleh dua orang penjaga ternak. Siswa mengadakan tanya jawab terhadap penjaga ternak. Siswa beraktivitas sesuai arahan penjaga ternak. Siswa terlihat sangat termotivasi untumk dapat menemukan berbagai informasi terkait sapi ternak yang ada. Semua siswa terlihat merasa senang belajar terlibat langsung dengan lingkungan konkrit yang ada di lingkungan sekitar. Pembelajaran tidak verbalisme.

Setelah berada di lokasi ternak sapi selama kira-kira 30 menit semua siswa kembali ke sekolah dengan membawa beragam informasi faktual tentang hewan sapi. Sesampai di sekolah dilakukan penyusunan laporan hasil kunjungan dan diserahkan kepada guru setelah sebelumnya dipresentasikan secara mandiri di depan kelas oleh beberapa siswa terpilih oleh guru.

Kegiatan kunjungan pengamatan yang telah dilaksanakan lancar tanpa hambatan. Siswa terlihat sangat suka. Siswa berharap akan ada lagi kegiatan serupa yang dilaksanakan yaitu kunjungan ke lokasi ternak sapi yang ada di lingkungan sekitar lainya.

Kunjungan pengamatan ke perkebunan sayuran

Kegiatan kunjungan pengamatan ke lokasi perkebunan sayuran dilaksanakan ke lokasi pesawahan yang kondisi alamnya terlihat sangat kering di musim kemarau. Lokasi kunjungan dipilih lokasi lingkungan perkebunan yang tidak jauh dari lokasi sekolah. Jarak dari sekolah ke lokasi perkebunan kurang dari 1 km yang ditempuh dengan berjalan kaki melewati pematang sawah.

Setelah sampai di lokasi perkebunan sayuran, siswa secara berkelompok berusaha menemui pemilik kebun untuk mengadakan tanya jawab. Semua kelompok siswa terlihat bersemangat untuk mendapatkan informasi tentang sayuran yang ada di perkebunan. Sayuran terbanyak ditanam adalah cabe merah yang biasa digunakan untuk bumbu sayuran atau masakan.

Setelah kira-kira selama 30 menit semua siswa berkumpul sesuai arahan guru untuk kembali ke sekolah dengan membawa informasi tentang tanaman cabe merah, kacang panjang, pare, sampu, dan sayuran lainya. Sampai di sekolah masing-masing kelompok siswa menyusun laporan kunjungan untuk    diserahka

 

kepada guru. Sebelum laporan kegiatan diserahkan kepada guru terlebih dahulu dilakukan kegiatan presentasi secara berkelompok di depan kelas.

Bentuk kunjungan ke lokasi perkebunan yang telah dilaksanakan memotivasi minat belajar siswa. Sikap siswa terhadap lingkungan sekitar semakin peduli. Pengetahuan siswa terhadap beragam makanan yang sehat untuk dikonsumsi semakin bertambah. Kesadaran siswa untuk mencintai lingkungan semakin meningkat ditandai dengan membaiknya sikap siswa terhadap menjaga kebersihan serta kerapihan lingkungan sekolah. Siswa secara keseluruhan berharap akan ada lagi kegiatan kunjungan pengamatan lagih ke lokasi perkebunan lain di waktu tercepat yang akan datang.

 

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pengembangan strategi pembelajaran melalui pengamatan aktivitas masyarakat dapat meningkatkan sikap siswa untuk tertarik pada pembelajaran IPA secara terpada dalam suatu tema serta cinta lingkungan alam sekitar. Pembelajaran menjadi sebagai suatu proses ilmiah yang sesungguhnya dengan menimbulkan suatu dampak penguatan pengetahuan yang tidak verbal. Keterampilan belajar IPA secara induktif dapat terealisasikan secara nyata untuk mendukung proses kerja ilmiah yang benar dan baik.

Saran

Kegiatan pembelajaran IPA dengan melalui model pembelajaran literasi ramah lingkungan sangat disarankan terhadap beberapa pihak diantaranya terhadap:

  1. Siswa sebagai pembelajar disarankan untuk lebih meningkatkan penerapan pengalaman yang telah didapat sebagai suatu pengalaman belajar untuk menyelesaikan masalah pembelajaran di sekolah atau masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah maupun di
  2. Guru sebagai perencana, pelaksana, dan pengevaluasi pembelajaran disarankan untuk dapat lebih mengapresiasi pengembangan strategi pembelajaran melalui pengamatan aktivitas masyarakat sebagai suatu alternatif strategi pembelajaran IPA secara tematik di
  3. Sekolah sebagai instansi untuk lebih dapat memberikan dukungan terutama terkait sarana maupun prasarana kegiatan inovasi serta kreasi yang dilaksanakan guru untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang bermakna.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kadir., H. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran IPA Berbasis Lingkungan dan Kemampuan Awal Siswa terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Peserta didik MTs Kota Kendari. Disertasi. http://eprints.unm.ac.id/ Diunduh di Indramayu tanggal 31 Otober 2019, pukul 09.31 WIB.

Karli., H. dan Yuliariatiningsih., M.S. 2002. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi 2; Model-model Pembelajaran. Bandung: Bina Media Informasi.

Kemdikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 tahun

 

 

 

2014 SD Kelas IV. Jakarta: BPSDM Pendidikan dan Kebudayaan dan PMP, Kemdikbud.

Sulaeman., A.A. 2016. Praktik Pengolahan Sampah Pertanian untuk Meningkatkan kemampuan Inkuiri dan Kepedulian Lingkungan Siswa SMA. http://p4tkipa.kemdikbud.go.id/

Dunduh di Indramayu tanggal 31 Oktober 2019, pukul 09.35 WIB.

Warnadi., Sunarto., dan Muchlidawati.  1997. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan lingkungan Hidup untuk Guru SD. Jakarta: Depdikbud.

 

LAMPIRAN

Video kunjungan pengamatan upaya masyarakat lingkungan pertanian:

  1. https://youtu.be/XqpGLINanb4, 1-ke ternak sapi
  2. https://youtu.be/Kpe3WTnkye0, 2-ke ternak sapi
  3. https://youtu.be/F1Eoz6ViJFM, perjalanan menuju lokasi
  4. https://youtu.be/SQFIrukeypY, wawancara dg nara sumber
  5. https://youtu.be/g1-FxpOupys, kembali ke sekolah

Ikuti tulisan menarik Belajar Di Room Ah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu