x

Iklan

Atika Dewi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 November 2021

Selasa, 30 November 2021 08:56 WIB

Mabar Ala Google Terapkan Merdeka Belajar di SDN Pangkalan

Mabar merupakan istilah yang tidak asing bagi kalangan anak-anak. Mabar yang merupakan singkatan main bareng ini dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran sebagai penerapan merdeka belajar.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mabar merupakan istilah yang tidak asing bagi anak-anak dan remaja. Kata mabar sangat identik dengan permainan daring. Mabar merupakan singkatan dari dua kata, main dan bareng yang dapat diartikan main bersama. Istilah ini biasa digunakan ketika seseorang memainkan permainan daring (game online) bersama-sama dalam tim. Para pemain dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung dalam permainan untuk berkolaborasi, menyusun strategi, membangun kerjasama, dan saling bertukar informasi. Kegiatan mabar menjadi cukup menarik diterapkan dalam pembelajaran, terutama pada pembelajaran kolaboratif. Menurut Suryani (2010), pembelajaran kolaboratif adalah filsafat pembelajaran yang memudahkan para siswa bekerjasama, saling membina, belajar dan berubah bersama, serta maju bersama pula. Pembelajaran kolaboratif mendukung para siswa belajar dan bekerja bersama, saling berbagi ide, gagasan dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara kelompok maupun individu.

Menurut Hill & Hill (dalam Suryani, 2010), pembelajaran kolaboratif memiliki keunggulan yang berkenaan dengan: 1) prestasi belajar lebih tinggi; 2) pemahaman lebih mendalam; 3) belajar lebih menyenangkan; 4) mengembangkan keterampilan kepemimpinan; 5) meningkatkan sikap positif; 6) meningkatkan harga diri; 7) belajar secara inklusif; 8) merasa saling memiliki; dan 9) mengembangkan keterampilan masa depan. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran kolaboratif harus menerapkan prinsip kerja sama untuk mencapai tujuan dan prinsip tanggung jawab atas tugas yang diterima.

Kegiatan mabar dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran, terutama di masa pandemi seperti ini, dimana siswa belum dapat melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh. Kegiatan mabar dalam pembelajaran memungkinkan mengasah kemampuan kolaborasi dan kerjasama siswa yang terpisah jarak. Penerapan mabar dalam pembelajaran dapat memanfaatkan beberapa aplikasi, seperti Google Slide dan Jamboard. Pada siswa kelas VI SDN Pangkalan, guru mencoba mengaplikasikan mabar menggunakan Google Slide dalam pembelajaran di masa pandemi. Persiapan yang perlu dilakukan oleh guru adalah menyiapkan sebuah file Google Slide, yang berisi penugasan berupa misi tim. Kemudian membagikan tautan file tersebut kepada semua siswa. Guru juga perlu membagi kelas dalam beberapa kelompok atau tim. Sedangkan persiapan untuk siswa adalah mengunduh aplikasi Google Slide pada smartphone atau tabletnya, atau dapat pula mengakses langsung pada Google Chrome melalui laptop atau komputer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pelaksanaan pembelajaran, setiap tim mendapat satu atau dua halaman slide yang dapat digunakan untuk menuangkan ide, gagasan, hasil diskusi kelompoknya, atau sebagai sarana berkomunikasi. Setiap tim menyelesaikan misi dengan diskusi, baik melalui fitur chat, komentar, dan halaman slide pada Google Slide, atau diperbolehkan melalui aplikasi lain seperti Grup WA untuk dapat memperlancar komunikasi. Hasil dari diskusi disajikan dalam slide masing-masing untuk nantinya dipresentasikan bersama. Fitur dalam Google Slide ini cukup menarik karena selain dapat digunakan untuk berkomunikasi secara bersama, siswa juga dapat menambahkan gambar, bentuk, atau menyematkan tautan halaman lain yang relevan dengan tugasnya dalam hasil diskusinya. Fitur-fitur tersebut dapat meningkatkan kreativitas dan meningkatkan kemampuan literasi digital siswa.

Selama kegiatan diskusi dan mabar, guru sebagai fasilitator dan moderator dapat memantau semua kelompok sekaligus melalui file yang sama. setiap siswa juga dapat saling melihat hasil diskusi kelompok lain. Guru juga dapat memantau anggota kelompok mana saja yang berperan aktif dalam pembelajaran. Walaupun terpisah oleh jarak, kegiatan mabar ini cukup lancar dan terarah. Siswa sangat antusias karena mereka belajar secara langsung menggunakan gawai dan mencoba mengeksplorasi Google Slide sebagai hal baru. 

Penerapan kegiatan mabar dalam pembelajaran ini termasuk perwujudan salah satu unsur kebijakan merdeka belajar yang sedang dikampanyekan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yakni memberikan kemerdekaan dan kebebasan bagi guru dan siswa dalam pembelajaran. Guru diberikan kebebasan berekspresi dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran serta bagaimana melakukan penilaian yang tepat untuk dapat mencapai peningkatan kualitas pendidikan. Tujuan dari kebijakan ini adalah mampu menghasilkan sumber daya manusia unggul yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila. Untuk dapat sampai pada tujuan tersebut, guru dituntut untuk dapat merealisasikan ide-ide inovatifnya dalam pembelajaran dengan terus meluaskan wawasan dan ilmunya seiring perkembangan zaman.

 

Ikuti tulisan menarik Atika Dewi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB