x

Iklan

Salma Aulia Maharani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Januari 2022

Jumat, 28 Januari 2022 18:05 WIB

Pentingnya Sikap Empati

Menurut Wikipedia empati berasal dari Bahasa Yunani εμπάθεια yang berarti "ketertarikan fisik", didefinisikan sebagai respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain. Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain. Jadi, secara singkat empati adalah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mengapa Mahasiswa Harus Memiliki Empati?

            Karena empati sangat membantu kita memahami perasaan orang lain sehingga kita bisa memberi respon yang sesuai dengan keadaan mereka. Empati juga menghambat tindakan sosial atau bahkan memicu perilaku tercela. Peneliti menunjukkan bagian otak yang mengatur empati sangat adaptif pada berbagai jenis situasi. Terkadang kita butuh rasa empati, tapi di lain waktu mungkin kita perlu mematikan rasa empati untuk melindungi diri dan orang lain.

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tujuan Mahasiswa Memiliki Sikap Empati

  1. Agar dapat dengan cepat menangkap perasaan orang lain;
  2. Peduli, perhatian dan melakukan tindakan untuk dapat membantu sesama;
  3. Mendengarkan dan membayangkan apa yang sedang dirasakan orang lain.

Maka secara umum dapat dikatakan tujuan empati adalah membangun pondasi dari semua interaksi hubungan antar manusia. Dipihak  lain  juga  banyak  yang  mengatakan  bahwa  dengan melakukan empati terhadap orang lain, seseorang dimungkinkan untuk bisa memahami orang  lain  karena  seseorang  masuk  dan  sama  menjadi  sama  dengan  orang  lain, sehingga empati  justru dianggap sebagai  salah  satu cara yang efektif dalam usaha mengenali memahami dan mengevaluasi orang lain.

 

 

Manfaat Empati Bagi Mahasiswa

  1. Membangun Hubungan Social

Rasa empati dibutuhkan untuk membangun hubungan sosial dengan dosen, teman sebaya, bahkan kakak atau adik tingkat. Dengan empati, para mahasiswa akan mampu memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Mahasiswa juga akan terlatih untuk memberikan respons yang tepat dalam segala situasi sosial.

  1. Mengatur Emosi Diri Sendiri

Berempati pada orang lain juga akan melatih mahasiswa dalam mengendalikan emosi. Dengan begitu, mahasiswa tidak akan mudah merasa stress.

  1. Melatih Perilaku Tolong-Menolong

Ketika berempati, kita akan membayangkan bagaimana rasanya jika berada pada posisi orang lain. Hal ini akan mendorong Anda untuk melakukan sesuatu yang bisa meringankan beban atau masalah orang tersebut.

Oleh karena itu, rasa empati juga bermanfaat untuk melatih perilaku tolong-menolong atau sikap altruisme antara sesama mahasiswa. Empati juga merupakan salah satu unsur penting dalam penyampaian bahasa cinta.

  1. Mengembalikan Kemampuan Evaluasi dan Kontrol Diri

Karena rasa empati sama halnya dengan kemampuan untuk mau merefleksikan keadaan yang dialami orang lain pada diri sendiri. Itu pertanda jika kita telah berhasil mengembangkan kemampuan evaluasi diri dengan baik sehingga kita juga memiliki kontrol diri yang baik. Dengan begitu nantinya kita akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan berperilaku dilingkungan kampus maupun di lingkungan masyarakat sekitar.

  1. Membuat Diri Menjadi Lebih Bersyukur

Rasa empati yang selalu kita tumbuhkan pada sesama menjadikan pribadi yang lebih bersyukur, sebab bisa melihat dan merasakan bahwa kita bukanlah satu-satunya orang yang pernah berada pada masa-masa sulit. Mungkin, bisa saja ada yang lebih sulit dari kita. Dengan begitu, kita akan lebih bersyukur atas keadaan baik yang masih kita terima.

 

Contoh Empati Mahasiswa di Kampus

  1. Ketika terdapat teman yang bersedih atas sesuatu, maka perilaku empati muncul sesederhana dengan kehadiran dan usaha kita untuk menghiburnya.
  2. Membantu dan ikut menyelesaikan masalah teman jika membutuhkan (bukan dalam konteks buruk).
  3. Ketika terdapat berita duka dari salah satu teman kita yang saudaranya meninggal dunia, maka dengan menyampaikan rasa bela sungkawa kita sekaligus melayat ke rumah duka juga merupakan contoh tindakan empati.
  4. Apabila teman sedang sakit, maka dengan datang menjenguknya dan membawakan apa yang ia butuhkan juga merupakan perilaku empati.
  5. Mengumpulkan sumbangan sukarela dari teman-teman sekelas untuk diberikan kepada keluarga teman yang sedang sakit.
  6. Memberikan dan mengajarkan ilmu. Ilmu termasuk hal yang sangat bermanfaat bagi seseorang, dengan mengajarkan ilmu kita telah senang untuk melihat orang lain menjadi pandai, pintar dan mandiri.

 

Efek Empati Untuk Kesehatan Mental Mahasiswa

Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang.

Salah satu untuk mencegah gangguan kesehatan mental adalah sikap keperdulian sesama manusia. Efek empati sangatlah berpengaruh bagi seseorang yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental. Bahkan sikap empati seseorang dapat menyelamatkan kehidupan seseorang dalam masa krisisnya.

Jika seseorang sedang mengalami gangguan kesehatan mental, fikiran mereka akan teralihkan dari hal hal positif. Mereka akan condong menyalahkan diri sendiri dan melukai dirinya. Maka dari itu sikap empati seseorang dapat berperan penting dalam mencegah gangguan ini.

 

Ikuti tulisan menarik Salma Aulia Maharani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

12 jam lalu

Terpopuler