x

dalang dan wayang

Iklan

Fatwa Azmi Asy-syahriza

Anak ingusan yang mengetik dengan jari kecilnya, memandang dengan dua bola mata indahnya, dan mempunyai hati sebagaimana hati manusia.
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 23 Februari 2022 08:22 WIB

Jalan Tengah Kontroversi Wayang Kulit

            Belum lama ini, pembicaraan terkait wayang kulit menjadi sebuah kontroversi yang cukup panjang. Diawali dengan tersebarnya potongan video dari sesi tanya-jawab dalam lingkup ceramah, Ustaz Khalid Basalamah dituding mengharamkan wayang. Video itu menimbulkan konflik tajam khususnya di sosial media. Video tersebut sudah diunggah beberapa tahun yang lalu, namun isu yang diangkat terkait keharaman wayang tersebut kembali muncul belakangan ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

            Belum lama ini, pembicaraan terkait wayang kulit menjadi sebuah kontroversi yang cukup panjang. Diawali dengan tersebarnya potongan video dari sesi tanya-jawab dalam lingkup ceramah ustad Khalid Basalamah dituding mengharamkan wayang. Video itu menimbulkan konflik tajam khususnya di sosial media. Video tersebut sudah diunggah beberapa tahun yang lalu, namun isu yang diangkat terkait keharaman wayang tersebut kembali muncul belakangan ini.

            Pada satu sisi, kita sadari bahwasanya wayang kulit merupakan pertunjukan kesenian yang menceritakan sejarah maupun kehidupan sehari-hari dan lekat dengan hikmah di dalamnya. Wayang kulit sering kali menjadi tontonan masyarakat khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kisahnya yang terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari menjadikan wayang kulit dapat diterima oleh semua kalangan.

            Pada masa Walisongo wayang kulit sering kali dijadikan media dakwah dan pendekatan ajaran Islam kepada masyarakat. Hal itu karena wayang kulit memang menjadi pusat perhatian sekaligus sarana berkumpulnya masyarakat. Sunan Kalijaga menjadi sosok yang menaruh perhatian lebih terhadap wayang kulit hingga mentransformasikan wayang kulit menjadi media dakwah yang berhasil mengenalkan dakwah Islam di daerah Jawa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Namun pada sisi yang lain saya melihat bahwasanya argumen ustad Khalid Basalamah yang menjadi kontroversi tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan salah satu jamaah yang menanti kejelasan hukum wayang pada saat ini. UKB, panggilan dari ustad yang dikenal dengan jamaah salafnya tersebut, menjelaskan kejelasan hukum wayang dengan menggunakan keilmuan yang dimilikinya. Akan tetapi jawaban tersebut malah memicu konflik dan perdebatan ketika diunggah dengan nada adu domba. Alhasil isu tersebut naik dan meluas dengan berbagai pandangan terhadap jawabannya.

            Kasus ini sebenarnya selesai ketika UKB secara resmi meminta maaf dan mengklarifikasi jawaban yang ada dalam potongan video beberapa tahun lalu itu. UKB juga meminta seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak terpancing fitnah. Namun, kekecewaan beberapa pihak terhadap argumennya tersebut menimbulkan buntut permasalahan.

            Gus Miftah menggelar pagelaran wayang di Pondok Pesantren Ora Aji miliknya. Semua pihak berharap bahwa Gus Miftah sebagai pengasuh pondok tersebut mampu untuk menunjukkan bahwasanya wayang kulit tidak ‘seharam’ yang dibayangkan serta mengandung banyak hikmah dan masih relevan sebagai media dakwah pada saat ini. Namun, pada kenyataannya banyak orang menyayangkan adanya scene yang tidak diharapkan. Muncul video lakon wayang berpeci yang dihajar dan digebuki oleh wayang Baladewa yang tengah marah.

            Dalang Ki Warseno Slenk yang menjadi dalang dalam pertunjukkan tersebut menjelaskan bahwasanya hal itu hanya improvisasi saja dan tidak ada maksud lain. Menurutnya, penggunaan wayang di luar tokoh Mahabharata dan Ramayana sudah biasa dilakukan di masa kini. Termasuk kedua wayang yang berperang dalam pentas itu dan videonya viral.

            Sebagai masyarakat biasa, lelah rasanya menyaksikan perseteruan yang tiada usai ini. Seperti masih ada adu kekuatan untuk menunjukkan kebenarannya pada masing-masing pihak. Padahal, ini bukanlah masalah yang baru menetas ataupun baru muncul di masyarakat. Bosan mendengar perdebatan yang hanya berkutat pada hal itu-itu saja.

Saya butuh penjelasan hukum wayang yang relevan pada saat ini, juga ingin menyaksikan pementasan wayang yang berisi kebaikan khususnya dakwah Islam sebagaimana pada zaman Walisongo dahulu. Biarlah pertentangan itu hanya menjadi sebab orang-orang untuk lebih mempelajari wayang dan menjadikannya sebuah nilai kebaikan sesama. Jangan sampai perseteruan itu hanya menghasilkan kebencian semata serta tetaplah ingat bahwa kebenaran sejati akan menemukan muaranya sendiri.

Ikuti tulisan menarik Fatwa Azmi Asy-syahriza lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB