x

Iklan

Fatwa Azmi Asy-syahriza

Anak ingusan yang mengetik dengan jari kecilnya, memandang dengan dua bola mata indahnya, dan mempunyai hati sebagaimana hati manusia.
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 8 Juni 2022 12:40 WIB

Menggapai Dunia dengan Menulis

Setiap orang di dunia ini dilahirkan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari suku, agama, serta bahasa sebagai alat komunikasinya. Tentunya, itu semua merupakan tujuan Tuhan supaya manusia saling mengenal satu sama lain. Tak perlu memikirkan bagaimana jika manusia hanya terdiri dari 1 gen hingga kiamat kelak. Dapat diperkirakan bahwa perkembangan manusia tidak akan sehebat dan secanggih kini. Kini, miliaran manusia hidup dengan berbagai perbedaan yang ada di dalamnya. Namun, canggihnya, begitu mudah untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi antar sesama. Bukan hanya lingkup kota atau negara, bahkan sudah mencapai lintas benua yang jaraknya sangat jauh sekali. Teknologi sudah mampu untuk menyatukan manusia hanya dengan tarian jemari di atas papan ketik. Sangat mudah dan efisien. Akan tetapi, dibalik kemegahan semua itu dibutuhkan suatu keilmuan yang mampu untuk mendasari manusia dalam membuat informasi atau berkomunikasi dengan manusia lain. Semakin cepat perkembangan tentunya harus diiringi dengan kelihaian dalam menggunakannya. Jika tidak, teknologi tersebut hanya menjadi pisau yang mengancam kedamaian bersama.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setiap orang di dunia ini dilahirkan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mulai dari suku, agama, serta bahasa sebagai alat komunikasinya. Tentunya, itu semua merupakan tujuan Tuhan supaya manusia saling mengenal satu sama lain. Tak perlu memikirkan bagaimana jika manusia hanya terdiri dari 1 gen hingga kiamat kelak. Dapat diperkirakan bahwa perkembangan manusia tidak akan sehebat dan secanggih kini.

Kini, miliaran manusia hidup dengan berbagai perbedaan yang ada di dalamnya. Namun, canggihnya, begitu mudah untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi antar sesama. Bukan hanya lingkup kota atau negara, bahkan sudah mencapai lintas benua yang jaraknya sangat jauh sekali. Teknologi sudah mampu untuk menyatukan manusia hanya dengan tarian jemari di atas papan ketik. Sangat mudah dan efisien.

Akan tetapi, dibalik kemegahan semua itu dibutuhkan suatu keilmuan yang mampu untuk mendasari manusia dalam membuat informasi atau berkomunikasi dengan manusia lain. Semakin cepat perkembangan tentunya harus diiringi dengan kelihaian dalam menggunakannya. Jika tidak, teknologi tersebut hanya menjadi pisau yang mengancam kedamaian bersama. Terlebih lagi, perubahan budaya manusia yang semakin mudah tersulut emosi dan tuntutan-tuntutan lainnya akan menambah tajamnya pisau teknologi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jurnalistik hadir untuk membuat tatanan baru dimana terdapat kaidah-kaidah yang mesti diatur dalam membuat sebuah berita atau informasi. Semua itu dilakukan guna tidak ada berita simpang siur maupun  kesalahan-kesalahan yang nantinya akan berakibat fatal pada masyarakat. Dalam jurnalistik, diajarkan berbagai hal mulai dari pengecekan kebenaran berita hingga bagaimana cara yang tepat dalam menyampaikan berita tersebut. Tidak mudah rasanya untuk mengolah itu semua. Butuh biaya, waktu, hingga tenaga yang cukup terkuras untuk menciptakan sebuah berita yang layak untuk disampaikan ke khalayak.

Bayangkan saja, apabila sebuah berita diluncurkan tanpa ada konfirmasi atas kebenarannya secara lanjut, kemudian ada reaksi masyarakat yang geram dan terbawa emosi. Hasilnya sudah tentu akan ada gesekan-gesekan dari masyarakat pada berbagai tingkat. Apalagi jika penulis berita tersebut tidak bertanggung jawab. Tidak ada yang bisa menjamin kapan kerusuhan itu dapat berakhir.

Jurnalis bukanlah pekerjaan yang mentah-mentah menerima apa saja yang dilihatnya. Namun ada proses untuk mencerna, menyaring, juga menjadikannya sebuah produk tulisan yang spesial dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Artinya, tidak bisa sembarangan menulis sesuatu yang ada di hadapannya tanpa ada proses itu semua.

Satu saja kalimat yang membuat pembaca malas untuk membacanya juga akan mempengaruhi kualitas tulisan tersebut. Pembaca adalah konsumen yang menginginkan untuk mendapatkan informasi yang akurat, padat, dan mudah dipahami. Setidaknya 3 kriteria tersebut harus ditunaikan oleh penulis sebagai aktor di balik layar.

Namun disayangkan, rasanya menjadi penulis adalah hobi sekaligus pekerjaan yang cukup berat. Tidak banyak pembaca yang peduli terkait siapa yang menulis berita di koran pada pagi hari ini. Tetapi apabila ada kesalahan sedikit saja yang mengundang kegaduhan, pastinya jurnalis yang bertugas pada tulisan harus bertanggung jawab dan memberikan klarifikasi pada hari selanjutnya. Tidak seperti selebgram atau artis-artis yang sering bermain dengan kontroversi, melakukan satu kali kesalahan akan berpengaruh pada karir jurnalis selamanya.  Selebgram atau artis? Tunggu saja 1 sampai 2 hari. Ah terlalu lama. Mungkin 5-10 jam berikutnya sudah tampil lagi dengan kesan biasa saja dan bahkan dibela oleh banyak penggemarnya.

Tidak adil memang. Jurnalis yang memiliki tujuan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa kalah eksis dengan hal-hal remeh yang sama sekali tidak mencerdaskan dan cenderung membodoh-bodohi. Penghasilan dan kelayakan hidup? Kalah jauh.

Sampai sini, masih mau menjadi penulis atau lebih khusus lagi menjadi jurnalis? Jika masih mau, idealis sekali diri Anda. Jangan salah sangka. Kebenaran akan mutlak menjadi kebenaran meskipun berada di dalam ombak tipuan. Satu kalimat saja yang kamu tulis sesuai dengan faktanya, kamu sudah menjadi agen kebenaran dan secara nalar manusia akan diterima bagaimanapun caranya. Kamu akan mampu mencurahkan segala pemikiranmu dan menyatakannya kepada dunia. Tidak perlu dipoles dengan pemutih, pelicin, ataupun pencegah noda, dunia akan menyambutmu dengan tangan terbuka. Itu adalah hukum alam yang rasanya tidak terbantahkan.

Berbicara manfaat mengenai materi merupakan manfaat kesekian dalam menjalani hidup sebagai jurnalis. Ada kepuasan tersendiri yang lebih besar dan berharga dari itu semua. Kebanggaan membuat diksi yang mudah dipahami tidak akan terbayarkan oleh beberapa lembar uang kertas. Apalagi, jika pembaca memberikan feedback yang akan menggugah semangat untuk menulis lebih baik lagi. Bersyukurlah, kata-katamu akan membukakan jalan mereka lebih luas lagi terhadap dunia dan masukan mereka akan membukakan jalanmu dalam dunia kepenulisan ini.

Imam Ghazali berkata: "Kalau kau bukan anak raja, dan kau bukan anak seorang ulama besar, maka jadilah penulis".

Helvy Tiana Rosa mengatakan bahwa "Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati, ia baru saja memperpanjang umurnya". 

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian" -Pramoedya Ananta Toer.

            Jika kutipan-kutipan di atas masih kurang menamparmu untuk memulai menulis, maka adakan kuberikan jutaan kutipan lainnya pada lain waktu hingga kau meletakkan jarimu di atas papan ketik atau memegang pensil di atas kertas kusammu.

            Perbedaan latar belakang suku, agama, dan bahasa merupakan anugerah yang sangat besar dari Tuhan untuk kita saling mengenal dan berkomunikasi serta memberikan komunikasi kepada sesama manusia. Kufurlah kita jika tidak memanfaatkan apa yang kita mesti syukuri tersebut. Memang berat rasanya untuk menjadi penulis atau jurnalis secara tetap. Akan muncul ancaman, tantangan, dan godaan lainnya untuk keluar dari zona tersebut dan realistis untuk hidup kaya menjadi affiliator atau bergoyang-goyang di depan kamera demi mendapatkan tayangan dan keuntungan yang luar biasa banyakanya.

            Namun di balik itu, dunia akan mengecapmu sebagai orang yang tidak mau menggunakan akal sehatnya dengan baik. Tentu kamu akan kaya. Tapi dunia kebenaran tidak akan rela digapai olehmu. Dan kamu akan membusuk dalam gelimang fananya dunia.

Ikuti tulisan menarik Fatwa Azmi Asy-syahriza lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler