Kisah Pedihku - Fiksi - www.indonesiana.id
x

Jalan hidup memang kita tidak tahu, tapi jelas kita yang membuatnya dan kita juga yang menjalaninya.

Monang Simamora

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Maret 2022

Sabtu, 19 Maret 2022 09:37 WIB

  • Fiksi
  • Topik Utama
  • Kisah Pedihku

    Kisah gadis belia peminta-minta.

    Dibaca : 993 kali

    Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

    Mencari sesuap nasi dengan wajah yang tidak bergizi

    Mengharapkan kasih agar perut dapat terisi

    Bukannya aku mau seperti ini

    Tapi karena keadaan yang memaksa aku begini.

     

    Sudah mencari pekerjaan di negeri tercinta ini

    Ratusan lamaran semua terhenti

    Ingin hati berteriak dengan pedih

    Tapi aku harus tegar menghadapi semua ini.

     

    Ku lihat presidenku berdiri

    Dalam singgasananya yang dijaga oleh polri

    Menyampaikan ekonomi kini sedang melambung tinggi

    Tapi aku masih seperti ini.

     

    Ku lihat orang lalu lalang berlari

    Mengejar waktu yang tiada berhenti

    Sementara aku duduk di sini

    Menanti dermawan yang murah hati.

     

    Dalam pedih ke sendiri

    Ku lihat anakku terbaring sendiri

    Di tengah malam yang sunyi

    Berselimutkan angin yang sepoi-sepoi.

     

    Janganlah pandang hina aku ini

    Karena bukan mauku seperti ini

    Aku mau merubah diri

    Menanti kabar dari perusahaan yang ku datangi.

     

    Aku masih sendiri

    Tapi aku sudah punya anak sendiri

    Ini karena masa putih abu-abuku aku tidak berbakti

    Oh ayah dan ibu penyesalanku kini ku tanggung sendiri.

     

    Ditengah malam yang sunyi

    Aku masih berdoa dalam hati

    Ya, Tuhan kasihanilah aku ini

    Orang yang berdosa karena nafsu diri.

     

    Pagi yang dingin ku duduk seorang diri

    Putra kecilku berbaring dekat kaki

    Mangkuk tempat ku meminta duit belum juga terisi

    Air mataku mulai mengalir membasahi pipi.

     

    Janganlah pandang hina aku yang hina ini

    Karena bukan mauku seperti ini

    Aku tahu ini adalah akibat ku tidak berbakti

    Tapi aku sudah menjalani hidup yang perih ini.

     

    Harapanku jika kelak aku diterima nanti

    Aku akan merubah semua ini

    Mencari seorang suami yang berbakti

    Agar aku dan anakku terlindungi.

    Ikuti tulisan menarik Monang Simamora lainnya di sini.



    Suka dengan apa yang Anda baca?

    Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.




    Oleh: Merta Merdeka

    1 hari lalu

    Bertaruh

    Dibaca : 98 kali




    Oleh: Frank Jiib

    5 hari lalu

    Untuk Adikku

    Dibaca : 122 kali