x

googel

Iklan

Fina Septiana - Fins

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Maret 2022

Rabu, 30 Maret 2022 19:14 WIB

Perawat Kecil yang Istimewa, Laila Al-Ghifariyah

Tulisan Ini Untuk Memenuhi Tugas Komunikasi Islam

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di salah satu peperangan Rasulullah dahulu, ada sosok anak kecil perempuan yang tak dikenal keberadaanya. Begitu aneh bukan? Di sebuah peperangan? Ada anak kecil dan dia seorang perempuan?

Iya, dia adalah Laila Al-Ghifariyah. Sosok anak perempuan yang baru menginjak balig dengan segala keberanian dan ketangkasannya. Dia berasal dari kabilah Ghifar. Meskipun tak dikenal oleh banyak kalangan pada masa itu, tetapi beliau mempunyai bagian istimewa di sisi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.

Mengapa bisa? Tentunya, pastilah sosok anak perempuan ini mempunyai kelebihan yang berbeda dari sebayanya. Sudah mengikuti peperangan sejak dini adalah salah satu kelebihannya. Beliau adalah Laila Al-Ghifariyah seorang anak perempuan yang memiliki kecerdasan dan keberanian yang luar biasa. Dan kisahnya diriwayatkan pada sebuah hadis, yang berbunyi, Dari Imam at-Thabrani meriwayatkan dari Laila Al-Ghifariyah dia berkata: "Aku pernah keluar berjihad bersama Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam dan aku mengobati orang-orang yang luka.” MaasyaAllah bukan? Dengan sosok shahabiyah satu ini. Masih kecil tetapi sudah mengambil bagian besar dalam peperangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suatu ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam berada dalam perang Khaibar, dan pasukannya akan ke Khaibar utara Madinah sehingga harus melewati kabilah Ghifar. Para penduduk kabilah Ghifar sangat antusias memberikan bantuan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan pasukannya. Mereka berdesak-desakan dari anak-anak sampai orang tua ada di sana. Dan salah satunya, ada seorang anak perempuan yang menarik perhatian baginda Rasulullah shalallahu’alahi wasallam. Dikarenakan anak ini sangat semangat dalam membantu pasukan Rasul, dan dia juga anak yang sangat cerdas. Tanggap untuk membantu pasukan Rasul yang terluka. Dan lagi-lagi, dia adalah, Laila Al-Ghifariyah, yang disebut perawat kecil dari kabilah Ghifar.

Pada saat di perjalanan, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam merasa kasihan terhadap sosok anak kecil ini, karena berjalan sangat jauh, sehingga baginda Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam menaikkan anak kecil ini ke untanya. Beberapa lama kemudian, Baginda Rasul berhenti dan turun dari untanya, dan Laila juga ikut turun dari unta Rasul. Akan tetapi seketika Laila terkaget karena ada darah yang menempel di pelana unta Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam. Ketika melihat peristiwa itu, Rasulullahpun bertanya kepada Laila Al-Ghifariyah,

"Ada apa denganmu? kamu haid?" tanya Nabi lembut.

Laila tertunduk dan salah tingkah. Sambil malu-malu dia menjawab: "Iya, ya Rasulullah."

Perilaku yang dicontohkan Laila ini sesuai dengan hadis Rasulullah, yang sesuai hadis Rasulullah, yang diriwayatkan oleh hadis dari Anas Bin Malik radiyallahu'anhu bahwasannya Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam berkata:

إنَّ لِكُلِّ دِيْنٍ خُلُقًا وَخَلُقُ اْلإِسْلاَمِ الْـحَيَاء.

Artinya: “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.

Baginda Nabi tidak risi dan tidak gusar.

“Bersihkan dirimu, ambil air satu bejana beri garam, lalu bersihkan pelana yang terkena darah. Setelah itu kembalilah ke tempat dudukmu semula,” kata Nabi. Nabi tetap bersikap tenang, membiarkan Laila bersama beliau untuk membuktikan bahwa dia istimewa di antara kaum wanita.

Dan ada kisah lagi untuk Laila Al-Ghifariyah setelah usainya peperangan Baginda Rasul di Khaibar. Beliau menang dan berhasil menaklukan Khaibar, sehingga beliau mendapatkan banyak ghanimah. Dari sinilah diketahui akan istimewanya Laila Al-Ghifariyah di sisi Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam. Karena sang gadis kecil ini mendapatkan kalung dari Rasulullah atau Maima'uz-Zawa'id Seuntai Kalung dari Rasulullah dalam Sirah Ibnu Hisyam tentang peristiwa perang Khaibar. Dan kalung tersebut dikalungkan langsung ke leher Laila oleh baginda Rasul. Dan sejak saat itu Laila mengabdikan dirinya untuk islam sepenuhnya sampai pada akhir hayatnya (40 H). Pada saat sakaratul mautnya, Laila memberikan sebuah wasiat, agar nanti kalau dia wafat di mandikan dengan air garam dan kalung pemberian Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dikuburkan bersamanya.

Dari kisah Laila Al-Ghifariyah dapat kita ketahui bahwa keikutsertaan seorang muslim untuk menegakkan Islam tidak harus menunggu balig dan mempunyai kekuatan badan yang sempurna. Apalagi harus mempunyai keahlian yang banyak terlebih dahulu, Tetapi cukup dengan satu keahlian yang dimiliki dan seorang muslim itu istiqamah serta tekun di dalam keahliannya itu, pastilah Allah akan memberikan balasan istimewa yang tidak kita sangka, sehingga dalam menegakkan agama Islam bukan hanya tugas satu kalangan pemuda saja, tetapi wajib bagi semua muslim (anak-anak sampai tua renta) sesuai kemampuan dan keahlian yang dimiliki.

 

Referensi:

 

https://kalam.sindonews.com/read/571604/70/kisah-shahabiyah-nabi-laila-alghifariyah-perawat-cilik-di-medan-perang-1634483415, diakses pada 27 Februari 2022 pukul 16.00 WIB.

https://www.islampos.com/laila-al-ghifariyah-242385/, diakses pada 04 Maret 2022 pukul 14.35 WIB.

https://republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/11/08/09/lpnp10wanitawanita-teladan-laila-alghifariyah-juru-rawat-di-medan-perang, diakses pada 27 Maret 2022 pukul 16.00 WIB.

http://www.aleman.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B5%D8%A7%D8%A8%D8%A9%E2%80%8F+%D9%81%D9%8A+%D8%AA%D9%85%D9%8A%D9%8A%D8%B2+%D8%A7%D9%84%D8%B5%D8%AD%D8%A7%D8%A8%D8%A9+**/i216&d113021&c&p1, diakses pada 03 Maret 2022 pukul 14.30 WIB.

 

*Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan III STIBA Ar Raayah Sukabumi

Ikuti tulisan menarik Fina Septiana - Fins lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

14 jam lalu

Terpopuler