x

Sumber Foto: Pexels/ Buku

Iklan

LAELATUL QODRIAH 2021

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 April 2022

Sabtu, 16 April 2022 09:57 WIB

Sejarah dan Manfaat Sastra Indonesia

Sejarah sastra tidak hanya memberikan gambaran tentang perkembangan karya sastra suatu bangsa saja, tetapi perkembangan sastra lokal dan perkembangan sastra lainnya pun menjadi bentuk hasil budaya bangsa. Dengan sejarah sastra kita dapat mengetahui persoalan-persoalan sastra yang erat kaitannya dengan perubahan zaman dan gejolak sosial politik secara teoritis memberikan pengaruh terhadap warna kehidupan sastra.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perkembangan satra Indonesia sejak kelahiran sampai saat ini memperlihatkan kesinambungan dengan sejarah. Maka dari itu, adanya periode sastra untuk memudahkan pengembangan sejarah sastra dan penting untuk menciptakan karya sastra baru.

Sejarah sastra tidak hanya memberikan gambaran tentang perkembangan karya sastra suatu bangsa saja, tetapi perkembangan sastra lokal dan perkembangan sastra lainnya pun menjadi bentuk hasil budaya bangsa. Premis yang dimajukan oleh Umar Junus bahwa, "Sastra Indonesia baru ada setelah bahasa Indonesia ada," yaitu Sastra Indonesia baru ada sejak 28 Oktober yaitu pada hari sumpah pemuda.
 
Sastra Indonesia merupakan sastra berbahasa Indonesia yang sudah berkembang sejak abad ke-20. Para sastrawan dapat melihat dan menghayati sifat-sifat atau ciri-ciri di setiap periodisasi sastra. Dengan demikian, mereka akan selalu menciptakan karya sastra baru yang menyimpang dari ciri-ciri sastra yang telah ada, baik dalam ekspresi seni, konsep seni dan struktur estetiknya.
Secara umum, sejarah kesusastraan Indonesia melakukan periodisasi sebagai berikut:
  • Kesusasteraan Lama
  • Zaman Peralihan
  • Kesusasteraan Baru
Dalam konteks pertumbuhan sastra Indonesia, bahwa tradisi sastra berbahasa daerah Nusantara, termasuk bahasa Melayu, yang telah berkembang selama berabad-abad dengan khazanah yang berlimpah. Perubahan pun terjadi mulai pertengahan abad ke-19 yang memperkenalkan bahasa prosa yang lugas dan praktis untuk menyampaikan peristiwa kehidupan sehari-hari.
 
Melalui sejarah sastra para pengarang dapat melihat dan menghayati karya-karya pengarang sebelumnya baik sifat-sifat maupun coraknya, sehingga dapat menciptakan karya sastra baru dengan melanjutkan atau menyimpangi kesepakatan karya sebelumnya. Jenis karya sastra terbagi empat yaitu sastra lisan, tulisan, cetak dan siber. Perkembangan jenis-jenis sastra itu sendiri di Indonesia mengalami perkembangan dengan sendirinya. Saat ini jenis karya sastra yang selalu digunakan adalah jenis sastra tulisan, misalnya seperti puisi, novel, cerpen, drama dan lain-lain.
 
Sajak puisi karya Chairil Anwar yang berjudul "Aku ini binatang jalang", sesaat setelah mengencam takdir Alisjahbana, pada hakikatnya adalah suatu malam bersejarah dalam kesusasteraan Indonesia. Salah satu contoh naskah tertua dalam bahasa Jawa Kuna (Kawi) yang berjudul Arjunawiwaha (Perkawinan Arjuna). Pada waktu itu lapisan masyarakatnya sudah pula berkesusasteraan; tetapi secara lisan. Meraka berkesusasteraan tertulis sangatlah kecil, karena sampai sekarang tak ditemukan naskah-naskah yang membuktikan hal tersebut.
 
Bressler (1999:12) menyebutkan sastra memiliki dua fungsi, mengajar dan menghibur. Fungsi menghibur (dulce) berarti yang memberikan kesenangan tersendiri dalam diri pembaca sehingga pembaca merasa tertarik membaca sastra. Sedangkan, mendidik (utile) artinya sastra memberikan nasihat dan penanaman etika sehingga dapat meneladani hal-hal positif dalam karya sastra. Dengan sejarah sastra kita dapat mengetahui persoalan-persoalan sastra yang erat kaitannya dengan perubahan zaman dan gejolak sosial politik secara teoritis memberikan pengaruh terhadap warna kehidupan sastra.
 
• Manfaat Sastra
Karya Sastra yang hanya mampu memberikan hiburan tanpa ada manfaat akan terasa gersang. Sastra memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya dapat membuat pembaca terhibur, memperkaya pengetahuan intelektual pembaca, dapat dijadikan bahan penelitian dan dapat membuka wawasan yang berkenaan dengan peradaban manusia. Selain dapat melatih imajinasi, sastra juga dapat membuka mata melihat dunia di luar lingkup yang dapat kita jelajahi.
 
 
Daftar Pustaka:
Erowati, Rosida dan Ahmad Bahtiar. SEJARAH SASTRA INDONESIA. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
Didipu, Herman. Fungsi Sastra. Gorontalo: Penelitian Mandiri, 2013.
Ks., Yudiono. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo, 2007.
Rosidi, Ajip. KAPANKAH KESUSASTERAAN INDONESIA LAHIR?. Jakarta: PT GUNUNG AGUNG, 1985.

Ikuti tulisan menarik LAELATUL QODRIAH 2021 lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler