x

Momen Presiden Jokowi silaturahmi di kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto Instagram-\x40puanmaharani.

Iklan

djohan chan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 November 2019

Jumat, 10 Juni 2022 14:31 WIB

Hubungan Jokowi dan Ketum PDI Perjuangan Kembali Menghangat

Heboh, merenggangnya hubungan Jokowi dengan Megawati, karena adanya silang pendapat, tentang Bakal calon (Balon) presiden. Dari PDI Perjuangan, antara nama Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), dengan Puan Maharani (Ketua DPR RI).

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Megawati Soekarnoputri terkesan lebih condong mengusung Puan Maharani, putrinya, untuk menjadi bakal calon (balon) presiden dari PDI Perjuangan. Sementara Presisden Joko Widood (Jokowi) pada saat berpidato di Rakernas V Projo di Magelang pekan lalu melontarkan pernyataannya seakan-akan (terkesan), emberikan sinyal kepada ormasnya (Projo) untuk mendukungan Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dalam Pilpres 2024 mendatang. 

Terkait dengan hal itu konon. Megawati memberi peringatan kepada Jokowi secara lisan, menganggap Jokowi tak loyal pada hasil kongres partai. Padahal, hak kuasa secara penuh penentu calon presiden Jokowi dari PDI Perjuangan, yakni Megawati Soekarnoputri. Dari itu, menurut sumber yang layak dipercaya, membuat Megawati kecewa.

Pada acara pernikahan adik Jokowi, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman di Solo, beberapa waktu lalu, sejumlah elit PDIP, termasuk Megawati Soekarnoputri, tidak ikut hadir dalam acara itu. Termasuk pada acara peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun demikian adanya. Jokowi secara terang-terangan mengatakan sebagaimana banyak dukitip oleh media Elektronik, dan media Online. “Ibu Megawati itu sudah saya anggap, sebagai Ibu saya sendiri. Dengan demikian, antara Ibu dan anak punya hubungan batin. Dari itu, wajar saja. Kalau sikap Ibunya keras dengan pendiriannya sendiri,” kata Jokowi.   

Presiden Joko Widodo (Jokowi), hari Selasa kemarin, (07/06/2022) melantik Megawati Soekarnoputri, yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, sebagai Ketua Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) untuk periode tahun 2022- 2027. Setelah pelantikan ini, Jokowi disalami oleh Megawati, sambil mengucapkan terimakasih, dan keduanya pun (Jokowi - Megawati ) terlihat saling tertawa dalam pembicaraan selama kurang lebih 20 detik tersebut, walapun tidak diketahui apa yang dibicarakan.

“Hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak ada kerenggangan. Hubungannya baik-baik saja. Tidak ada istilah memanas, tidak ada,“ kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, ketika dimintai tanggapannya, terkait beredarnya kabar yang menyebutkan, hubungan Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri, terjadi kerenggangan.

Menurut Pratikno, ketidakhadiran Megawati dalam acara pernikahan adik Jokowi, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman di Solo, dan tidak hadirnya Megawati Soekarnoputri pada acara peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tidak bisa dianggap  hubungan keduanya sedang mengalami keretakan.

“Kan, sangat banyak hal. Pemicu Megawati tidak hadir, bisa karena banyak faktor. Untuk itu jangan di-interpretasikan begitu dong. Pokoknya tidak ada masalah dengan perpolitikan, terkait dengan Megawati tidak hadir saat pernikahan adik Jokowi, dan pada acara peringatan Hari Lahir Pancasila.  Hubungannya baik-baik saja, enggak ada masalah," kata Pratikno.  

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, membantah adanya keretakan hubungan, antara Presiden Joko Widodo dengan Megawati Soekarnoputri. “ Masih terpelihara dengan baik,  hubungan Pak Presiden Jokowi dan Ibu Mega dengan partai itu sangat baik. Untuk itu, pengamat harus memiliki konstruksi pemikiran, berdasarkan fakta-fakta, bukan berdasarkan praduga,” tutur Hasto.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri pernah menyampaikan ke Presiden Jokowi, bahwa dirinya tidak bisa menghadiri di Peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 di Ende, NTT. Namun demikian ada yang mewakilinya, sudah berada di Ende, NTT. Lebih jauh sumber mengatakan.

“Bu Mega pamit tidak bisa datang, karena sudah dijadwalkan, untuk menjadi pembicara kunci pada  Seminar Nasional. Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB), dengan tema "Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta," dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, hal ini dianggapnya penting,” kata sumber. ***  

Ikuti tulisan menarik djohan chan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler