x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 17 Juni 2022 18:57 WIB

Begini Karakteristik ETF Pasif dan ETF Aktif di Indonesia

Kebanyakan ETF yang ada di Indonesia memang ETF pasif. Sesuai dengan namanya ETF ini mengacu pada indeks tertentu,

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Exchange Traded Fund (ETF) tumbuh signifikan di Indonesia. Sejak pertama kali muncul di Indonesia pada 2007 lalu di Indonesia, jenis reksa dana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaanya dicatatkan dan diperdagangkan di bursa seperti layaknya saham ini terus berkembang.

Bermula dari ETF Indeks LQ45 yang kinerjanya mereplikasi pergerakan Indeks LQ45, Jumlah ETF di Indonesia saat ini sudah tumbuh menjadi 48 produk yang aktif ditransaksikan. Pertumbuhan signifikan ini sejalan dengan minat investor institusi dan ritel yang menginginkan alternatif untuk diversifikasi investasi yang nggak ribet. ETF pun jadi pilihannya dengan sejumlah keunggulannya mulai dari efiseien, transparan dan fleksibel.

Sebanyak 48 produk ETF itu pun dibedakan menjadi dua kriteria berdasarkan cara pengelolaannya yakni ETF Pasif dan ETF Aktif. Dari 48 produk ETF tersebut ada sebanyak 36 ETF pasif dan 12 ETF aktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantas seperti apa karakteristik dari ETF pasif dan ETF aktif tersebut? Berikut ini penjelasan singkatnya:

ETF Pasif

Kebanyakan ETF yang ada di Indonesia memang ETF pasif dengan jumlah mencapai 36 dari total 48 ETF di Indonesia. Sesuai dengan namanya ETF ini mengacu pada indeks tertentu, semisal ETF Indeks LQ45 yang mengikuti pergerakan Indeks LQ45. ETF pasif akan mengikuti indeksnya sehingga cenderung lebih aman, tetapi memang membuat membuat ETF ini bergerak lebih lambat. Tak mengherankan kalau jenis ini ada yang menyebutnya sebagai kloning return pada indeks tertentu. Alhasil, karakteristik pasif ini tidak memiliki tujuan menggungguli indeks acuan. Karakteristik pasif ini mereplikasi indeks sehingga returnnya menyamai indeksnya.

EFF Aktif

Jumlah ETF aktif di Indonesia ada 12 dari total 48 ETF di Indonesia. Karena sifatnya aktif makanya ada fund manager atau tim khusus yang mengelola alokasi portofolionya dengan tujuan mengalahkan indeks acuannya. Kata aktif menyiratkan harapan mendapatkan return yang lebih dari indeks replikasinya. ETF Aktif ingin mengungguli (outperform) market hingga indeks acuannya. Karena aktif makanya lebih fluktuatif, sehingga dari sisi risiko cenderung lebih berisiko dibanding yang pasif. Bertitik tolak pada prinsip high risk high return makanya dari sisi cuan juga lebih menguntungkan.

Nah, untuk menikmati baik itu ETF Pasif maupun ETF Aktif, investor tinggal mentransaksikannya di pasar primer untuk investor dengan modal gede (institusi) atau di pasar sekunder untuk investor retail yang saat ini sudah sama-sama mudah, semisal dengan platform ETF di aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas. Transaksi pasar primer maupun sekunder bisa dilakukan dengan mudah dan cepat di saat jam bursa.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler