Engkau yang berkhayal untuk hidup seribu tahun.
Ternyata semesta tak merestui keinginanmu.
Seperti berbalas sebelah tangan antara harapan dan kenyataanmu.
Kini sudah genap satu abad sejak engkau tiba di dunia yang fana ini.
Tapi hanya sempat dua puluh empat tahun engkau hidup.
Melanglang buana kesana kemari mencari arti hidup.
Tujuh puluh enam tahun sudah engkau gunakan untuk beristirahat.
Dunia terus berputar, waktu terus berjalan.
Dan engkau akan terus beristirahat dari tidurmu yang tak akan bangun lagi.
Akankah lahir kembali chairil anwar lain di lain waktu dan di lain tempat?
Menunggu dan di tunggu, yang jelas Charil Anwar tetaplah Chairil Anwar.
#LombaPuisiTerokaIndonesia
Ikuti tulisan menarik Muhammad Arshal Yusuf Sihotang lainnya di sini.