x

Dok pribadi

Iklan

Dien Matina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Agustus 2022

Sabtu, 3 September 2022 18:28 WIB

Semacam Puisi (2)


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

1. Sajak  ini sedang sibuk bertahan dari kesedihan. Dan kau, sayang, menjelma pelukan asing yang bahkan rindupun tak bisa memahami. 

 

2. Bulan tersangkut di ranting cemara. Beranda sepi kopi. Dan kau, bayanganmu kau sembunyikan di mata siapa?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

3. Jejakmu reda di musim hujan. Entah ingatan mencoba lupa, entah kesedihan yang mulai terbiasa. 

 

4. Seharusnya tak seperti ini. Aku dan puisi berebut menghidupkanmu lagi dan lagi. Ketika waktu membawamu pergi. 

 

5. Di luar hujan jatuh. Di dada rindu luruh. Pada sepi yang paling sunyi, puisi menuliskan kesedihannya sendiri. Berkali-kali. 

 

6. Rindu tak gentar diguyur hujan. Ia kuat. Sekuat puisi yang bertahan dari deras air matanya sendiri. 

 

7. Kabarmu lengang di antara bayang dan harapan. Setelahnya cemas menggoda gerimis yang sembunyi di punggung malam.

 

8. Di jendela, tirai setengah terbuka. Hanya bisa menunggu rindu yang datang tak tepat waktu. 

 

9. Serupa daun-daun yang berserakan di musim gugur, ada yang tak ingin jatuh sia-sia. Aku kepadamu.

 

10. Kau seumpama kuning mentari, menghangatkan pagi yang puisi. Dan aku, daun jatuh dihempas kecemasanku sendiri. 

 

Ikuti tulisan menarik Dien Matina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB