MTs Negeri 9 Bantul ikut menyukseskan agenda Pelatihan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru dan Tendik Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Tahun Anggaran 2022 berupa Penyegaran Fasilitator Daerah (Fasda) Jenjang Madrasah Tsanawiyah Zona 2, Rabu—Senin (7—12/9/2022) di Semarang. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka implementasi Proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education IBRD Loan Number 8992-Tahun Anggaran 2020. Kepesertaan kegiatan tersebut berasal dari 10 provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggaran Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Fasda MTsN 9 Bantul, Yuni Iswari Dewi, menjadi satu-satunya Fasda mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berasal dari Kabupaten Bantul. Kegiatan Penyegaran Fasda Jenjang MTs Zona 2 tersebut dilaksanakan menggunakan moda luring dan daring. Kegiatan moda luring dilaksanakan tanggal 7 s.d 10 September 2022 di Hotel Pandanaran, Semarang. Sementara itu, agenda moda daring dilaksanakan pada tanggal 11 dan 12 2022 di domisili masing-masing Fasda.

Kegiatan Penyegaran Fasda tersebut disampaikan oleh Fasprov selaku narasumber dengan beberapa kegiatan pretest dan posttest, serta kegiatan tiga kali IN dan ON. Adapun penyampaian refresh materinya, yaitu Toleransi dalam Keberagaman, Teknik Fasilitasi, GEDSI, Bedah Modul dan Umpan Balik, serta Perencanaan Kegiatan Tindak Lanjut. Narasumber yang dihadirkan ialah Dr. Nur Hadi, S.Ag., M.Pd., Gunawan, Muryanti, dan Ferdian.

Peyegaran Fasda pada kegiatan tatap muka ini telah diikuti peserta dengan antusias. Para Fasda berusaha terus belajar untuk kembali me-refresh materi dengan baik. Banyak peserta dan narasumber melakukan kegiatan diskusi karena penyegaran Fasda kali ini benar-benar harus bisa menyuguhkan penyegaran materi yang harus update.

Nur Hasanah Rahmawati, S.Ag., M.M., Kepala MTsN 9 Bantul, memberikan dukungan penuh kepada Fasda Yuni. Atik, sapaan akrabnya berharap, ilmu yang didapat Yuni bisa ditularkan kepada teman sejawat di MTsN 9 Bantul. Menurut Atik, meski hanya 1 guru yang mengikuti kegiatan, ilmunya bisa dimanfaatkan semua guru.

“Ilmu yang didapat dari kegiatan pengembangan diri, terlebih yang di luar madrasah, harus diimplementasikan dan ditularkan kepada guru lain melalui desiminasi,” (yid)

Ikuti tulisan menarik Humas MTsN 9 Bantul lainnya di sini.