x

Pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Departemen Ilkom Undip di TK Pertiwi, Tembalang, Semarang

Iklan

Septiari Ayu

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 September 2022

Senin, 17 Oktober 2022 11:55 WIB

Ilmu Komunikasi Undip Menyelenggarakan Pengabdian Masyarakat Bertema Literasi Digital

Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan pengabdian bertema literasi di era digital di TK Pertiwi, Tembalang, Semarang. Pengabdian masyarakat tersebut menghadirkan dosen-dosen dari Ilmu Komunikasi FISIP Undip untuk memberikan gagasan dan solusi dari masalah yang diungkapkan oleh para guru dan orang tua murid di TK Pertiwi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

SEMARANG - Kehadiran media baru di era digital menyisakan kecemasan bagi orang tua. Pasalnya, dilansir dari hasil riset ECPAT (End Child Prostitution, Child Pornography and Trafficking of Children of Sexual Purposes) pada tahun 2017, cukup banyak anak terpapar pornografi melalui ponsel pintar. Hal tersebut yang melatarbelakangi pelaksanaan pengabdian masyarakat Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro (Undip) di TK Pertiwi, Tembalang, Semarang. Pengabdian tersebut mengangkat tema literasi di era digital.

Pengabdian masyarakat tersebut menghadirkan dosen-dosen dari Ilmu Komunikasi FISIP Undip untuk memberikan gagasan dan solusi dari masalah yang diungkapkan oleh para guru dan orang tua murid di TK Pertiwi. Tujuan dari pengabdian ini adalah agar anak-anak dapat terhindar dari paparan konten pornografi atau konten negatif di era digital ini.

Para guru TK Pertiwi pun menyambut baik adanya program pengabdian ini karena mereka pun merasakan hal yang sama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami juga mencemaskan hal ini (literasi di era digital,red) dan ingin mencari solusi atas persoalan tersebut,” ungkap Yoto, salah satu guru di TK Pertiwi.

Hasil dari pengabdian ini pun memunculkan beberapa gagasan dan solusi dari para dosen. Mereka menawarkan agar sekolah memberi cara dan strategi tertentu, misalnya siswa diajak untuk bermain permainan yang edukatif tanpa menggunakan gadget, atau memberikan konten edukatif yang menyenangkan dari gadget. Selain itu, sekolah juga dapat mengajak siswa bermain permainan tradisional dengan instruksi guru.

Terkait literasi digital, orang tua dan guru dapat berperan dalam membatasi akses anak pada konten yang hanya untuk umurnya, serta memonitor dan mengawasi perilaku anak dalam bermain gadget. Selain itu, dapat ditambahkan pola-pola pendampingan yang berkala pada generasi anak di era digital ini.

“Perlu proporsi menggunakan media pintar ini dengan sejenis permainan di dunia yang nyata karena melarang sama sekali menggunakan ponsel tidaklah mudah,” kata Primada Qurrota Ayun, S.I.Kom, MA, selaku koordinator pengabdian masyarkat Ilkom FISIP Undip.

Ikuti tulisan menarik Septiari Ayu lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu