x

Iklan

Adenimate Official

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Juli 2022

Senin, 14 November 2022 21:17 WIB

Apa Itu Rumah Ternyaman

cerpen ini karya Zihan Zahara Salsabila yang merupakan Siswi kelas 9 MTs Citra Pelita, Kabupaten Tangerang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

karya : Zihan Zahara Salsabila

             Pada subuh hari, terdengar suara alarm yang berbunyi sangat kencang, lalu ibu pun terbangun dan langsung sholat. Selesai sholat ibu terlihat marah karena Dira belum juga bangun untuk sholat. Ibu pun membangunkannya, karena Dira selalu susah untuk bangun pagi. Ibu marah kepada Dira dan membentak Dira, karena Dira telat bangun subuh padahal hanya lewat 5 menit setelah adzan subuh.


"Diraaa!! bangun sholat udah siang kamu mau sholat jam berapa?" ucap Ibu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


"Makanya kamu itu jangan selalu begadang jadi susah kan buat bangun!!" omel Ibu dengan kencang.


Dira pun terdiam dan mendengarkan omongan ibunya. Setelah Dira terbangun, Ia langsung mengambil air wudhu dan sholat. Waktu pun berjalan dan sudah menujukkan pukul 7 pagi, Dira pun segera mandi. setelah mandi, Ia langsung bersiap-siap kemudian bergegas kabur dari rumah lewat jendela kamarnya. Ibu memanggil-manggil Dira, ibu tidak tahu kalau ternyata Dira kabur dari rumah karena selalu dimarahi oleh ibunya. Dira berjalan kaki dan tidak tahu mau kemana ia pergi. Sambil berjalan kaki Dira menangis karena menganggap bahwa rumah itu bukanlah rumah ternyaman. Dira merasa rumah itu bukan tempat baginya untuk kembali pulang, karena Dira tidak tahan dengan sikap ibunya yang selalu memarahi Dira bukan hanya karena telat bangun subuh, ibunya selalu melarang Dira untuk hal yang Dira sukai.


Kekhawatiran ibu semakin menjadi-jadi dan segera mencari Dira dengan mengendarai mobil merah miliknya. Dira yang tidak tahu kemana akan pergi, Ia selalu menangis. Ketika Dira melihat handphone-nya, itu sudah waktunya pulang sekolah. Akhirnya Dira pun berhenti di sebuah warung untuk membeli makanan. Setelah itu Dira bertemu dengan Ranty, Ranty pun terkejut ketika melihat Dira.


"Dira, lu kenapa ga sekolah?" tanya Ranty.

Dira pun menangis dan memeluk Ranty 

"Dir… lu kenapa sih? Ada apa sebenarnya? coba cerita sama gue…" ujar Ranty khawatir melihat keadaan Dira yang tiba-tiba menangis.

Setelah itu Dira pun menghapus air matanya, ia mulai bercerita kepada Ranty.
"Ran, gue capek di rumah. gue pengen pulang aja ke rumah nenek gue. gue capek karena terus-terusan dimarahin ibu gue. gue ga betah di rumah Ran" ucap Dira  sambil tersedu-sedu.

"Berarti lu ga masuk sekolah, karena lu kabur dari rumah gitu tanpa sepengetahuan ibu lu?" tanya Ranty.

"Iya" Dira mengangguk.

"Kenapa, kok lu bisa sampai senekat ini?" tanya Ranty.

"Gue ga tahan terus-terusan di rumah. Gue dimarahin ibu dengan hal yang ga jelas. gue ga nyaman dirumah" ucap Dira sambil mengusap air mata di pipinya.

"Oh gitu, yang sabar ya Dir..." ujar Ranty.

"Ini udah sore sekarang lu mau kemana?" tanya Ranty.

"Kalau mau pulang ayo gue anterin" ucap Ranty mencoba membujuk Dira

"Ga!! gue ga mau pulang ke rumah" Dira menolak dengan keras.

"Terus lu mau kemana Dir?" tanya Ranty tenang.

"Gue belum tau Ran" jawab Dira.

"Yaudah gini aja. Gimana kalau lu ga mau pulang ke rumah. Sementara waktu lu nginep di rumah gue aja dulu. Toh.. ibu bapak gue juga belum pulang dari Bandung kok" ucap Ranty.

"Gue takut merepotkan lu" ujar Dira

"Gapapa… gue ga merasa direpotin kok sama lu. justru gue seneng lu nginep di rumah gue, karena di rumah juga cuma ada gue sama bi Nung doang berdua".

"Yaudah iya makasih ya, Ran. gue nginep cuman satu hari doang kok" jawab Dira

"Berhari-hari juga gapapa, biar gue ada temennya" ujar Ranty sembari tertawa, Dira pun ikut tertawa.


Akhirnya Dira memutuskan untuk menginap di rumah Ranty. Sesampainya di sana, Ranty langsung menghubungi ibu Dira. Ia mengabarkan bahwa Dira menginap dirumah Ranty untuk satu hari, karena Dira tidak mau pulang ke rumah. Kemudian ibunya merasa bersalah karena selalu memarahi Dira tanpa alasan yang tidak jelas. 

Keesokan harinya Dira memberanikan diri untuk pulang ke rumah. sesampainya dirumah, Dira langsung dipeluk oleh ibunya sambil menangis.
"Diraaa… maafkan ibu sayang, ibu selalu memarahi kamu dengan alasan yang tidak jelas" ujar ibu memeluk erat putri kesayangannya.

"Kamu jangan seperti ini lagi ya nak, ibu khawatir banget mikirin kamu. Untung saja kamu bertemu Ranty" ibu menatap wajah Dira dengan penuh kasih sayang.

Dira hanya bisa terdiam dan mendengarkan ibunya berbicara, lalu masuk ke dalam kamarnya.
Ibu pun langsung mengikuti Dira masuk ke kamar dan meminta maaf, karena selama ini ibunya selalu melarang Dira dan selalu memarahi Dira dengan alasan yang tidak jelas. Dira memaafkan hal tersebut, ia pun meminta maaf karena telah pergi dari rumah tanpa berpamitan. Hal yang sangat diinginkan Dira adalah suasana rumah yang nyaman. Suasana tersebut ia inginkan dari sosok ibu yang membuat Dira merasa nyaman di rumah.

Ikuti tulisan menarik Adenimate Official lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu