x

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Kamis, 17 November 2022 12:15 WIB

Hari Hilirisasi Aspal Buton

Bagaimana cara kita mendukung program hilirisasi aspal Buton ini? Cara kita mendukung hilirisasi aspal Buton adalah dengan menetapkan tanggal 27 September sebagai “Hari Hilirisasi Aspal Buton”. Hari ini akan menjadi Hari bersejarah. Karena akan diingat selalu oleh Pak Jokowi bahwa masih ada persoalan negara yang belum tuntas. Mampukah Pak Jokowi menuntaskannya?. Dan Hari ini juga akan diingat selalu oleh rakyat di Pulau Buton bahwa apabila Pak Jokowi masih tidak mampu juga menuntaskannya di sisa pemerintahannya yang tinggal 2 tahun lagi, maka rakyat Buton sendiri yang harus menuntaskannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada tanggal 27 September 2022, untuk pertama kalinya Presiden Joko Widodo menginjakkan kakinya ke bumi Wolio. Pak Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia kedua, yang telah datang mengunjungi Pulau Buton di Sulawesi Tenggara. Presiden Suharto adalah Presiden Republik Indonesia yang pertama yang sudah pernah datang mengunjungi Pulau Buton di tahun 1990. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa Pulau Buton sangat terkenal dengan aspal alamnya sejak tahun 1924.

Kedatangan Pak Jokowi ke Pulau Buton membawa “angin segar” untuk rakyat di Pulau Buton. Setelah melihat fakta bahwa deposit aspal alam sangat melimpah, Pak Jokowi memutuskan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Keputusan ini disambut gembira oleh seluruh rakyat Buton. Tetapi di balik kegembiraan itu ada terselip rasa was-was yang menghantui. Apakah keputusan Pak Jokowi itu hanya merupakan “angin surga” belaka? Dan apakah janji-janji Pak Jokowi ini akan ditepatinya?

Untuk mendorong Pak Jokowi menepati janjinya, bagaimana kalau tanggal 27 September 2022 dijadikan “Hari Hilirisasi Aspal Buton”. Rakyat Buton akan memperingati setiap tanggal 27 September sebagai Hari kebangkitan hilirisasi aspal Buton. Dan Hari ini juga akan diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Indonesia stop impor aspal. Dengan demikian Momentum bersejarah ini akan selalu dikenang sepanjang masa oleh generasi penerus bangsa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indonesia sudah 77 tahun merdeka, dan sudah 7 kali berganti Presiden. Tetapi aspal Buton masih belum mampu menggantikan aspal impor. Kedua faktor tak terbantahkan ini  merupakan alasan-alasan yang kuat, mumpung Pak Jokowi masih berkuasa, untuk menuntaskan visi dan misi Pak Jokowi sehubungan dengan hilirisasi aspal Buton. Ingat, bahwa pada awal tahun 2015, Pak Jokowi sudah pernah menginstruksikan kepada semua jajaran Kementerian-kementerian terkait untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton. Tetapi mirisnya, sampai 2 tahun menjelang berakhirnya pemerintahan Pak Jokowi, instruksi tersebut masih belum juga terwujud. Jangan sampai Pak Jokowi mengecewakan rakyat Indonesia untuk yang kedua kalinya..

Hari Hilirisasi Aspal Buton akan mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada pemerintah, bahwa ada sebuah persoalan negara yang sampai saat ini masih belum terwujud. Persoalan negara itu adalah untuk memakmurkan dan menyejahterakan seluruh rakyat di Pulau Buton dengan memanfaatan kekayaan sumber daya aspal alam yang jumlahnya sangat melimpah. Hari Hilirisasi Aspal Buton ini juga dapat dimaknai sebagai sebuah bentuk perjuangan rakyat Buton untuk mengimplementasikan UUD’45, Pasal 33, Ayat 3, yang berbunyi: “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”.    

Hilirisasi aspal Buton adalah salah satu bagian dari program pemerintah untuk hilirisasi-hilirisasi sumber daya alam. Hilirisasi nikel, batubara, dan gas alam sedang dalam proses implementasinya. Apa yang dapat hilirisasi aspal Buton belajar dari pengalaman-pengalaman implementasi hilirisasi sumber daya alam lainnya yang sudah terlebih dahulu berjalan? Mari kita simak bersama.

Nilai tambah yang ditargetkan dari hilirisasi nikel adalah untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik. Nilai tambah yang ditargetkan dari hilirisasi batubara adalah untuk mengembangan gasifikasi batubara menjadi Dimetil Ether (DME) serta turunannya. Nilai tambah yang ditargetkan dari hilirisasi gas alam adalah untuk mengembangan industri metanol dan pupuk. Dan nilai tambah apa yang ditargetkan dari hilirisasi aspal Buton? Apakah dapat dijadikan perbandingan “apple to apple” dengan nilai tambah dari hilirisasi nikel, batubara, dan gas alam?

Nilai tambah dari hilirisasi aspal Buton yang ditargetkan adalah untuk mengembangkan industri aspal Buton ekstraksi, serta turunannya. Aspal Buton ekstraksi, antara lain dapat digunakan untuk menggantikan aspal impor. Tetapi masih banyak orang yang masih belum tahu dan paham, sekalipun Pak Jokowi dan para menterinya, bahwa untuk memproduksi aspal Buton ekstraksi diperlukan “Teknologi Ekstraksi” yang mumpuni, ekonomis, dan ramah lingkungan. Sejatinya nilai tambah yang sesungguhya dari hilirisasi aspal Buton ini adalah implementasi dari “Teknologi Ekstraksi”nya. Inilah yang seharusnya Pak Jokowi “ngeh” sejak tahun 2015.

Pada saat ini Teknologi yang digunakan untuk mengestraksi bitumen adalah “Teknologi Ekstraksi Air Panas” yang merusak lingkungan. Sedangkan “Teknologi Ekstraksi” yang sudah dan akan digunakan untuk mengekstraksi aspal Buton adalah “Teknologi Ekstraksi Pelarut” yang ramah lingkungan. Apabila “Teknologi Ekstraksi Pelarut” ini dapat diimplementasikan untuk hilirisasi aspal Buton secara mumpuni, ekonomis, dan ramah lingkungan, maka hilirisasi aspal Buton akan menjadikan satu-satunya “Role Model” untuk hilirisasi bitumen di seluruh dunia.

Mengetahui bahwa potensi hilirisasi aspa Buton ini adalah sangat luar biasa besarnya untuk mampu memakmurkan dan menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, maka perjuangan untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton juga harus sangat luar biasa besarnya.  Pak Jokowi sudah menanamkan fondasi yang kokoh agar hilirisasi aspal Buton segera dimulai dengan keputusannya 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Oleh karena itu keputusan Pak Jokowi ini harus didukung penuh oleh semua pihak. Termasuk oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia.

Bagaimana cara kita mendukung program hilirisasi aspal Buton ini? Cara kita mendukung hilirisasi aspal Buton adalah dengan menetapkan tanggal 27 September sebagai “Hari Hilirisasi Aspal Buton”. Hari ini akan menjadi Hari bersejarah. Karena akan diingat selalu oleh Pak Jokowi bahwa masih ada persoalan negara yang belum tuntas. Mampukah Pak Jokowi menuntaskannya?. Dan Hari ini juga akan diingat selalu oleh rakyat di Pulau Buton bahwa apabila Pak Jokowi masih tidak mampu juga menuntaskannya di sisa pemerintahannya yang tinggal 2 tahun lagi, maka rakyat Buton sendiri yang harus menuntaskannya.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler