x

isi badan sepeda yang di penuhi berbagai minuman kemasan, dan wadah sebagai bahan dasar pembuatan minuman

Iklan

Juliana R

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 Desember 2022

Kamis, 22 Desember 2022 12:47 WIB

Menilik Pedagang Kopi Keliling


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pedagang kopi keliling, pedagang minuman kopi keliling yang berjualan menggunakan alat transportasi sepeda. Badan sepeda terisi berbagai merek minuman kemasan rentengan, dan berisi termos panas dan dingin sebagai bahan dasar menyeduh minuman.

Menjajakan minuman khasnya seperti kopi Kapal Api hitam rentengan, memayoritasi badan sepeda. YF, Salah satu pedagang kopi keliling di daerah Bekasi Utara, menghabiskan setengah harinya untuk berjualan. 

Waktu subuh dini hari, YF bersama istrinya sudah menyiapkan berbagai termos. Termos air panas menjadi prioritas YF dalam berjualan, termos es batu, serta minuman kemasan rentengan, siap dirapikan di badan sepeda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cuaca tidak menentu di akhir 2022, menjadi kendala YF di saat musim hujan. YF tidak bisa melanjutkan berjualannya sesaat ketika hujan turun, dikarenakan air hujan yang menyebabkan terjadinya embun akan mengendapkan bubuk kemasan minuman yang dibawanya. 

“Kalau cuacanya sedang hujan saya tidak bisa lanjut berkeliling atau melakukan perjalanan pulang, harus meneduh dahulu di bawah ruko-ruko,” ujar YF, Rabu (07/12), lalu . “Kalau lanjut keliling di saat hujan, tidak banyak orang yang membeli, dan akan merusak isi kemasan minuman.”

Berbagai minuman, seperti kopi Kapal Api hitam, Nutrisari, Milo, Good Day Freeze, maupun makanan tradisional seperti lontong dan kacang-kacangan dibawanya. Waktu berjualan yang ditempuh YF, mulai pukul 05.30 pagi hari sampai 16.00 sore hari. 

"Untuk hari libur sama saja pulangnya, sampai sore juga tidak pernah sampai malam. Sudah ada waktu yang berjualan di bagian sore sampai malam, sistem berjualannya gantian," ujarnya. 

Menurutnya, mayoritas pembeli memesan kopi kapal api hitam panas, dan lontong di pagi hari. Jika cuacanya musim panas, minuman dinginlah yang diinginkan pembeli. 

"Kalau untuk berjualan biasanya saya berkeliling saja, kadang-kadang pun hanya di suatu tempat, tetapi hanya sekitar 2 jam tidak permanen di tempat itu. Karena kalau tempat permanen harus mencari yang bagus untuk berjualan. Melihat dimana omzet yang memadai untuk berjualan, paling penting terjangkau dan banyak pembelinya," kata dia. 

Tidak dari kalangan bawah saja yang membeli dagangannya, berbagai pembeli yang melintasi dagangannya pun berhenti sejenak untuk membeli  minuman kemasan seduhan YF. Seperti pengguna kendaraan roda empat, karyawan toko, karyawan gerai coffee, dan para remaja sedang berkumpul membeli dagangannya. 

Racikan menyeduh minuman, mempunyai aturan dan khasnya tersendiri. Pengaruh kadar air panas yang tepat, akan menghasilkan seduhan yang bagus. tepatnya untuk menyeduh kopi kapal api hitam.  

"Kalau menyeduh kopi hitam, rasanya tidak enak terkadang pembeli komplain, maka dari itu air nya harus pas, pasti akan berbeda warna dan rasa kopinya." Katanya. "Kalau masih 100% dalam waktu 2 sampai 3 jam, air panas di dalam termos masih terasa panas. Seduhan kopinya akan berbusa yang menandakan seduhannya bagus, dan  rasanya enak," ucapnya . 

Termos air panas yang dibawa oleh YF jika sudah habis air maupun es batunya, mengisi ulang air panas maupun es batu dengan membeli. sudah menjadi sebuah rutinitas, untuk menjangkau seduhan minuman kemasan tetap bagus.  

Ukuran termos air panas yang dibawa YF berbeda-beda, membeli harga isi ulang air dan es batu pun berbeda. “Ukuran 2 liter kisaran harga Rp5.000,00. kalau untuk termos bentuk pompa kisaran Rp8.000,00.” Ujarnya “Nah es batu juga bervariasi, ada yang Rp2.000,00 dan Rp1.500,00, es batu plastik ya, bukan yang berbentuk balok,” kata dia. 

Pedagang minuman keliling seperti YF, tidak hanya menjual minuman kemasan panas dingin saja. Jajanan pun ia jajakan di badan sepedanya dahulu, untuk selingan berjualan. "Dahulu semenjak berdagang pakai motor itu bisa bawa minuman kemasan rentengan, lontong, peyek, rengginang, dan jajanan lainnya, karena untuk selingan jualan.” Ujarnya. “Sekarang tidak bisa membawa banyak-banyak jajanan, karena sekarang pakai sepeda, kalau banyak barang akan terasa berat mengayuh sepedanya," katanya.

Coffee Shop yang menjamur di wilayah Bekasi, membuat para remaja berkumpul di samping YF berjualan. Tepatnya terkadang YF berjualan, di samping gerai coffee yang ada.  “Karyawan Coffee sering membeli kopi hitam di saya, jadi tidak masalah dengan adanya tempat nongkrong kekinian itu,” tuturnya.

Lela Juliana, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Semester 3

 

Ikuti tulisan menarik Juliana R lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB