x

Ilustrasi karya Stefan Kellers dari Pixabay.com

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Kamis, 9 Februari 2023 07:20 WIB

Selalu Ada Sinar Bagi Orang yang Mau Melihat

Sering sekali orang nyasar tidak menyadari kalau dia nyasar. Terutama kalau dia sukses dalam kehidupan duniawi. Memang dalam karir, bisnis atau politik dia tidak nyasar. Dia punya karir, atau bisnis yang sah secara hukum.  Tapi bisa saja dia tidak mendapat sinar petunjuk. ALi bin Abu Thalib mengatakan selalu ada sinar bagu orang yang mau melihat. Apa maksudnya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh:  Bambang Udoyono

Selalu ada cahaya buat orang yang mau melihat.  Itu adalah kata mutiara dari Ali Bin Abi Thalib, sahabat nabi Muhammad saw.  Apa kira kira maksud sang sahabat nabi Muhammad saw ini? Mari kita ulas.

Saya yakin Ali bin Abi Thalib sedang memakai kiasan. Dia bukan sedang membahas cahaya sebenarnya atau cahaya fisik.  Cahaya yang dia maksud pastilah cahaya petunjuk alias nur hidayah. Sinar petunjuk dari Allah swt untuk mahluknya agar yang diberi bisa berjalan di jalan yang benar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan cahaya yang memandu itulah manusia bisa berjalan di jalan yang benar.  Tanpa panduan cahaya pembimbing atau nur hidayah dari Allah bisa dipastikan jalan hidup manusia akan nyasar. Namanya nyasar ya pasti di jalan yang salah.  Tidak seperti seloroh pelawak yang mengatakan nyasar di jalan yang benar.

Sering sekali orang nyasar yang tidak menyadari kalau dia nyasar. Terutama kalau dia sukses dalam kehidupan duniawi. Dalam arti karirnya, bisnisnya, atau pendidikannya berhasil.  Orang yang makmur, pintar apalagi memiliki jabatan tinggi tidak merasa kalau hidupnya nyasar.  Memang dalam karir atau bisnis atau politik dia tidak nyasar. Dia punya karir, atau bisnis yang sah secara hukum.  Tapi bisa saja dia tidak mendapat sinar petunjuk.  Loh di mana salahnya? Demikian mungkin Anda membatin.

Kalau dia tidak menghambakan diri kepada Allah swt dan tidak melakukan kewajibannya sebagai hamba Allah maka dia punya kesalahan. Orang yang tidak mau menundukkan diri dan menghambakan diri kepada Allah adalah sebuah kesalahan. Memang selama hidup di dunia dia bisa memilih jalan itu. Dia bebas memilih, tapi dia tidak bebas dari konsekwensinya.  Konsekwensinya memang belum tentu diterima di dunia tapi sudah pasti di akherat.

Bagaimana kalau kita sudah terlanjur nyasar di jalan yang tidak benar? Jangan khawatir.  Allah maha pengasih dan penyayang dan maha pengampun. Maka kalau mahluknya memohon ampunan akan diampuni. Kalau mahluknya memohon sinar petunjuk dia akan diberi juga.  Tentu saja ada tata caranya memohon ampunan dan panduan.

Salah satunya kita harus meninggalkan perbuatan maksiat. Kita harus membersihkan diri. Bukan hanya raga yang harus bersih. Kita juga harus membersihkan diri dari dosa, kesalahan dan maksiat.

Sinar petunjuk itu sebenarnya diberikan kepada semua orang. Meskipun demikian tidak semua orang mampu menerimanya. Apa sebabnya? Karena mereka sengaja menutup hatinya. Mereka sengaja menolak sinar itu.  Banyak juga orang yang tertutup oleh dosa. Jadi kita harus membersihkan diri dulu.

Itulah sebabnya Ali bin Abi Thalib mengatakan selalu ada cahaya untuk orang yang mau melihat.  Garis bawahnya ada pada kata ‘mau’.  Artinya manusia harus berupaya mencarinya dengan membersihkan diri dulu lalu memohon panduan Allah swt.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler