Media digital merupakan ladang ilmu tanpa batas.

Dua Siswi SMKN 1 Sukorejo Mengikuti Ekstrakurikuler Jurnalistik Sketsu

2 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Dua siswi SMKN 1 Sukorejo, Najwa Salsabila (XI RPL 2) dan Dewi Yunita Sari (XI RPL 2)dalam kegiatan penelitian perbenihan tanaman hutan di Hutan Cempaka, Sabtu (27/9).
Iklan

Najwa Salsabila dan Dewi Yunita Sari meneliti perbenihan kopi di Hutan Cempaka untuk lomba esai 2025, kolaborasi Jurnalistik & Adiwiyata SMKN 1

SMKN 1 Sukorejo – Dua siswi SMKN 1 Sukorejo, Najwa Salsabila (XI RPL 2) dan Dewi Yunita Sari (XI RPL 2), mewakili ekstrakurikuler Jurnalistik Sketsu dan Adiwiyata dalam kegiatan penelitian perbenihan tanaman hutan di Hutan Cempaka, Sabtu (27/9). Penelitian ini menjadi bagian dari lomba esai perbenihan tanaman hutan tahun 2025 yang diselenggarakan UPT Perbenihan Tanaman Hutan, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.

Dalam pelaksanaannya, mereka mendapatkan bimbingan dari Bapak Aman Maathoba selaku pembina Jurnalistik dan Ibu Riska Wulandari sebagai pembina Adiwiyata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fokus penelitian diarahkan pada tanaman kopi yang dinilai memiliki prospek besar sebagai komoditas unggulan Indonesia. Pilihan tersebut didasari karena pembibitan kopi di Hutan Cempaka masih terhitung baru, yakni berjalan sekitar satu tahun, dengan dukungan Yayasan Cempaka Education Center. Selain itu, pihak pengelola hutan juga menyiapkan sarana pembelajaran mulai dari tahap pembibitan hingga pengolahan biji kopi yang siap diseduh. Hal ini memberi kesempatan bagi Najwa dan Dewi untuk mempelajari proses lengkap perkebunan kopi.

Hutan Cempaka sendiri menjadi rumah bagi berbagai jenis tanaman hutan dan buah dalam konsep agroforestri. Beberapa di antaranya adalah pinus, mahoni, kayu putih, kayu manis, sintok, alpukat, durian, dan beragam jenis kopi, yaitu Arabika, Robusta, serta Liberika. Selama kegiatan berlangsung, Najwa dan Dewi turut ditemani oleh Bapak Nur Hasan dan Bapak Agus Salim yang menjelaskan teknik perbenihan serta cara pengelolaan tanaman agar tetap produktif. Kehadiran kedua narasumber tersebut menambah pemahaman peserta mengenai keanekaragaman hayati hutan.

Dalam penelitian, keduanya menemukan fakta bahwa setiap jenis kopi memiliki karakteristik unik dan syarat tumbuh berbeda. Kopi Arabika tumbuh optimal di ketinggian 700–1700 meter, Robusta pada 400–700 meter, sedangkan Liberika di 400–600 meter dan bisa mencapai 1200 meter. Dari sisi panen, Arabika baru bisa dipetik setelah tiga tahun penanaman, sementara Robusta dan Liberika membutuhkan waktu hingga empat tahun. Informasi ini menjadi pengetahuan penting tentang siklus produksi kopi yang tidak singkat.

Najwa dan Dewi juga belajar mengenali kopi dari bentuk biji, rasa, dan aroma. Arabika dikenal dengan biji lonjong dan belahan berkelok berbentuk S, rasa pahit bercampur asam, serta aroma khas bunga atau buah. Robusta cenderung berbentuk bulat kecil dengan rasa lebih pahit dan aroma ringan, sedangkan Liberika memiliki biji besar, kasar, dan cita rasa smoky bercampur fruity. Melalui kegiatan ini, keduanya tidak hanya menambah wawasan kehutanan, tetapi juga memperkuat sinergi antar-ekstrakurikuler di SMKN 1 Sukorejo dalam ajang lomba esai tingkat provinsi. (Editor: Aman Maathoba, 2025)

Bagikan Artikel Ini
img-content
Aman Baba

Penulis Indonesiana | Guru Vokasi

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler