Seperti yang kita tahu, sosial media merupakan platfrom digital yang memungkinkan penggunanya saling berkomunikasi, maupun berbagi konten yang berupa tulisan, foto, video, atau di beberapa aplikasi digital dapat menjadi wadah untuk melaksanakan aktivitas sosial bagi penggunanya. Alasan masyarakakt bermain sosial media diantaranya untuk melihat informasi terkini dan mengisi waktu luang. Media sosial sudah dianggap sebagai sumber informasi tercepat dan menjajdi bagian kehidupan sehari hari. Contoh media sosial antara lain adalah, Instagram, TikTok, Facebook, SnapChat dan masih banyak lagi. Sejak awal di bangun sosial media diperuntukan untuk wadah untuk penggunanya supaya dapat mudah berpartisipasi, bertukar, dan berbagi informasi dan ide di jejaring virtual dan komunitas.
Di saat maraknya pandemi covid-19, pengguna media sosial meningkat. Banyak pengguna memanfaatkan media sosial sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan informasi. Pengunaan media sosial selain memberikan dampak yang positif seperti mudahnya dalam mencari informasi, menjalin komunikasi, mengembangkan bakat minat, saling berbagi ide dan mencari konten hiburan, juga memiliki dampat negatif bagi remaja. Dampak negatif tersebut biasanya berupa penyalahgunaan dalam pencarian informasi dan konten dan juga kecanduan media sosial yang berakibat pada kondisi psikis remaja dan beresiko terkena penyakit mental. Media sosial juga dapat mempengaruhi pandangan pada diri remaja dan hubungan perseorangan melalui perbandingan sosial dan interaksi negatif, salah satu nya adalah cyberbullying. Selain itu, konten media sosial seting kali melibatkan normalisasi dan bahkan berisiko memicu tindakan menyakiti diri dan bunuh diri di kalangan remaja. Dengan demikian, sangat diperlukan kedadaran diri dan kebijakan lingkungan sosial terkait kepedulian terhadap remaja dalam bersosial media.
dampak psikologis penggunaan media sosial bagi remaja di masa pandemi covid-19 berkaitan dengan masalah kesehatan mental. Kesehatan mental jugamerupakan kondisi di mana seseorang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan sosialnya. Sehat secara mental sangat berpengaruh terhadap bagaimana cara berpikir, bertindak, dan merasa kedahatan mental itu penting pada setiap tahap kehidupan, dari masa anak anak, remaja, hingga dewasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental berkaitan dengan cara seseorang dalam merespon masalah psikologis dan sosial secara positif.
Penggunaan media sosial sesungguhnya memang berdampak langsung Dengan demikian ada keterkaitan antara penggunaan media sosial dengan kesehatan mental remaja.
Banyak masalah kesehatan mental yang berkaitan dengan penggunaan media sosial diantaranya stres, kecemasan, kesepian, dan depresi. Menurut penelitian, penggunaan media sosial dan gejala depresi lebih besar pada perempuan dibandingkan anak laki-laki. Pemakaian media sosial yang lebih besar terkait dengan pelecehan online, harga diri rendah, kurang tidur, dan citra tubuh yang buruk, hal ini menunjukan skor gejala depresi yang lebih tinggi.
Dampak penggunaan media sosial selain terkait dengan kesehatan mental juga berkaitan dengan kesejahteraan khususnya kesejahteraan sosial. Kesejahteraan sosial merupakan kondisi dimana seseorang memiliki hubungan baik dengan orang lain, memiliki stabilitas sosial dan kedamaian. Kesejahteraan sosial perlu di bangun mengingat setiap orang adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, perlu mengandalkan orang lain untuk memperoleh kesejahteraan, dan mendapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
Ikuti tulisan menarik Putri Widya Ningrum lainnya di sini.
