Tidak terasa kegiatan pembelajaran semester genap sudah memasuki masa tengah semester. Itu berarti waktunya melakukan penilaian formatif bagi peserta didik yang masih menggunakan kurikulum satuan pendidikan (KTSP). Kegiatan penilaian yang sudah terjadwal di kalender pendidikan ini biasanya dilaksanakan secara terpadu dan menggunakan kertas. Tetapi sejak pandemi menyapa dan pembelajaran model daring diselenggarakan, model penilaian berbasis kertas sudah mulai ditinggalkan.
Efisiensi bahan, waktu, tenaga dan juga pengerjaannya menjadi pertimbangan untuk tetap mempertahankan model penilaian tanpa kertas alias menggunakan google form. Banyak keuntungan baik bagi guru maupun peserta didik, seperti kemudahan untuk melakukan koreksi dan keragaman jenis soal yang disajikan. Disamping itu, peserta didik juga merasa lebih terbantu dengan model google form ini karena mereka sangat familiar dengan alat yang digunakan.
Kondisi ini sangat selaras dengan kondisi saat ini dimana dibutuhkan aksi nyata untuk mengurangi tumpukan sampah termasuk sampah kertas. Dimana pengadaan kertas ini juga mengancam ketersediaan hutan mengingat bahan baku kertas berasal dari kayu. Dengan model penilaian daring ini paling tidak membantu untuk mengurangi bertambahnya angka sampah kertas dari tiap sekolah penyelenggara. Bisa dihitung berapa jumlah penghematan yang sudah dilakukan untuk dapat mewujudkan zero waste di lingkungan kita
Ikuti tulisan menarik Anita Rakhmi Shintasari lainnya di sini.
