x

Asriafi Ath Tha\x2019ariq. Sumber: https://infopublik.id/kategori/nusantara/479680/pemuda-asal-lumajang-sukses-raih-juara-pemuda-pelopor-2020-tingkat-jatim

Iklan

Cak Daus

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Juli 2021

Senin, 29 Mei 2023 15:15 WIB

Asriafi Ath Tha’ariq, Mengolah Kotoran Ternak Menjadi Berkah

Apresiasi atas kerja keras Komunitas Gedang untuk menyelamatkan lingkungan hidup terus berdatangan. Pada tahun 2022, Asriafi kembali mendapatkan apresiasi. Di tahun itu, ia medapatkan apresiasi dari SATU Indonesia Awards 2022. Seiring dengan berjalannya waktu, persoalan lingkungan hidup terus berkembang. Kita perlu anak-anak muda yang cerdas dalam ikut menjadi bagian dari solusi persoalan lingkungan hidup, seperti Asriafi. Tahun ini, SATU Indonesia Awards 2023 kembali hadir untuk memberikan apresiasi kepada orang-orang progresif dan kreatif dalam menyelesaiakan persoalan di masyarakat, termasuk lingkungan hidup.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemuda itu bernama Asriafi Ath Tha’ariq. Teman-temanya sering memanggilnya Asriafi. Ia adalah sosok pemuda yang aktif dan memiliki kepedulian sosial yang tinggo. Pada tahun 2012, ia sudah mempelopori berdirinya Gerakan Pemuda Lumajang (Gedang).

Di Gedang ini, ia dan kawan-kawannya memberikan pengembangan kapasitas kepada anak-anak yatim piatu dan fakir miskin. Gedang memberikan peningkatan kapasitas kepada anak-anak yatim dan fakir miskin itu melalui program outbond bernama Gleyo.

“Di Gedang ini, anak-anak lulusan SMP dan SMA yang tidak melanjutkan studi akan dibina secara mental, kepemimpinan, dan aspek lainnya untuk menjadi seorang tutor outbond, “ ungkapnya kepada tim SATU Indonesia Awards 2022.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seiring dengan berjalannya waktu, Asriafi mulai melihat bahwa kemiskinan bukan satu-satunya persoalan yang ada di masyarakat. Ada persoalan lainnya yang dihadapi masyarakat. Persoalan itu adalah lingkungan hidup. Pada tahun 2014, selepas lulus dari studi Teknik Energi Terbarukan di Politeknik Negeri Jember, Asriafi mulai memasukan program lingkungan dalam komunitas Gedang.

“Banyak peternak sapi dan kambing yang membuang kotoran ternaknya sembarangan,” ungkapnya, ”Kotoran tersebut dibuang ke sungai atau diendapkan begitu saja di halaman rumah.”

Selain menimbulkan bau dan mencemarkan sungai, jelasnya, kebiasaan ini juga akan beresiko terhadap kesehatan peternak sendiri maupun masyarakat sekitarnya. “Hal ini yang pertama kali mendorong saya untuk mulai bergerak dalam pemanfaatan limbah kotoran ternak melalui gerakan menabung kotoran ternak.”

Pada tahun pertama, lanjut Asriafi, bersama kawan-kawannya di komunitas Gedang membuat plasma di setiap desa penghasil limbah kotoran ternak. Mereka juga melakukan koordinasi dan strategi pengolahan dan pemasarannya. “Peternak diajak untuk tidak lagi membuang limbah kotoran ternaknya sembarangan, dan Gedang akan membelinya untuk diolah,” jelasnya, “Bayaran atas limbah yang dikumpulkan disepakati melalui akad. Karena secara Islam kotoran tidak boleh diperjualbelikan, akad dilakukan sebagai biaya jasa pengemasan kotoran ternak.”

Lokasi pengumpulan kotoran, lanjut Asriafi, ditentukan bersama desa memanfaatkan gudang KUD yang tidak terpakai. “Kerjasama dengan KUD dilakukan dengan sistem bagi hasil,” tuturnya, “Seiring dengan berjalannya waktu, program ini mulai bekerjasama dengan PT Petrokimia sehingga semakin banyak limbah kotoran ternak yang dimanfaatkan dan tidak terbuang percuma.”

Tak heran kemudian program lingkungan hidup Komunitas Gedang ini berhasil mendapat apresiasi dari pemerintah Kabupaten dan Propinsi. Pada tahun 2016, Komunitas Gedang mendapat apresiasi sebagai Pemuda Pelopor bidang Lingkungan SDA dan Pangan pada tingkat Kabupaten dan Provinsi.

Apresiasi atas kerja keras Komunitas Gedang untuk menyelamatkan lingkungan hidup terus berdatangan. Pada tahun 2022, Asriafi kembali mendapatkan apresiasi. Di tahun itu, ia medapatkan apresiasi dari SATU Indonesia Awards 2022. Seiring dengan berjalannya waktu, persoalan lingkungan hidup terus berkembang. Kita perlu anak-anak muda yang cerdas dalam ikut menjadi bagian dari solusi persoalan lingkungan hidup, seperti Asriafi. Tahun ini, SATU Indonesia Awards 2023 kembali hadir untuk memberikan apresiasi kepada orang-orang progresif dan kreatif dalam menyelesaiakan persoalan di masyarakat, termasuk lingkungan hidup.

https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/

 

 

Ikuti tulisan menarik Cak Daus lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler