Saat malam berlalu dari terangnya
Ia berjanji kembali; tiada mungkin diingkari
Saat dirimu pergi; tiada datang lagi.
Aku tidak mau salahkan kepergian
Aku juga tak mau mendikte diriku salah
Karena terlalu harapkan kedatangan
Hanya satu hal yang kupercaya
Tuhan selalu adil di setiap kepergian.
Tuhan benar pada semua firman-Nya
Tidak mungkin dusta; nyata buktinya
Sengaja memisahkan dua kepala
Sebab ada takdir yang tak jumpa
Sebab bila paksa
Mungkin tidak bahagia.
Terakhir
Hanya ingin bilang
Terima kasih pernah bersama
Soal rasa tak perlu dipikirkan
Karna Dia punya jalan tuk menyatukan
Seperti Adam dan Hawa yang kembali dipertemukan
Setelah sekian lama dipisahkan.
Sudah itu saja.
(2021)
Ikuti tulisan menarik Gilang Ramadhan lainnya di sini.