Aspal Buton untuk pertama kali ditemukan pada tahun 1924 oleh seorang Geolog Belanda yang benama W.H. Hetzel. Tahun depan, tahun 2024, aspal Buton akan genap berusia 100 tahun, atau 1 abad. Apa keberhasilan aspal Buton yang sudah dicapai di usianya yang 1 abad ini?. Mirisnya, masih belum ada. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena Indonesia sudah terjebak masuk ke dalam perangkap zona nyaman impor aspal selama 43 tahun lebih, sehingga Indonesia sudah tidak mampu keluar lagi.
Indonesia sudah merdeka selama 78 tahun. Dan sudah 7 kali berganti Presiden. Tetapi ironisnya, aspal Buton masih belum juga mampu mengsubstitusi aspal impor. Apa sebenarnya masalah aspal Buton?. Sebenarnya masalahnya tidak terdapat pada aspal Buton. Tetapi melainkan, masalahnya terdapat pada pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia sudah 43 tahun lebih mengimpor aspal. Sehingga fenomena impor aspal ini telah membuat pemerintah Indonesia sudah merasa sangat nyaman dengan nikmatnya mengimpor aspal. Sehingga dengan demikian, pemerintah Indonesia sudah tidak mau berubah, dan tidak perlu memikirkan nasib aspal Buton lagi untuk mengsubstitusi aspal impor.
Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa masalah utama pemerintah Indonesia adalah karena sudah merasa sangat nyaman dengan impor aspal. Dan masalah utama berikutnya adalah karena pemerintah Indonesia sudah merasa sangat nyaman dengan impor aspal, sehingga dampaknya sudah tidak mau berubah lagi. Akibat tidak adanya kemauan dari pemerintah Indonesia untuk berubah, maka sebagus dan seberapa besar manfaat, serta sangat menguntungkan kita berbicara mengenai potensi aspal Buton, pemerintah Indonesia tetap saja tidak bergeming, dan sudah tidak mau peduli lagi. Mungkin karena fenomena zona nyaman impor aspal sudah mendarah daging di dalam tubuh pemerintah Indonesia.
Jadi sekarang bagaimana cara kita untuk menyikapi fenomena zona nyaman impor aspal ini? Kalau kita sudah paham bahwa inti permasalahannya, mengapa aspal Buton sampai saat ini masih belum juga mampu mengsubstitusi aspal impor adalah karena fenomena zona nyaman impor aspal yang sudah mendarah daging ini, maka solusinya adalah harus ada kebijakan pemerintah Indonesia yang konkrit dalam bentuk sebuah Undang-undang. Selama Undang-undang mengenai aspal Buton wajib untuk mengsubstitusi aspal impor belum ada, maka jangan pernah rakyat Indonesia bermimpi bahwa aspal Buton akan mampu mengsubstitusi aspal impor. Karena masalah utamanya, sejatinya ada pada memerintah sendiri.
Siapakah pemerintah yang dimaksud? Mungkin untuk mudahnya, Presiden adalah pimpinan tertinggi dalam pemerintahan. Jadi kalau sampai saat ini aspal Buton masih belum mampu mengsubstitusi aspal impor, maka itu adalah tanggung jawab dari Presiden Republik Indonesia. Presiden harus paham bahwa karena Indonesia sudah terjebak masuk ke dalam perangkap zona nyaman impor aspal selama 43 tahun lebih, maka jangan salahkan kebijakan impor aspalnya. Tetapi sejatinya, yang salah adalah fenomena kenikmatan dari zona nyaman impor aspal tersebut, sehingga dampaknya pemerintah Indonesia sudah tidak mau berubah lagi. Dan kalau Presiden sendiri tidak mau berubah juga, maka sampai kapanpun Indonesia akan impor aspal terus.
Pak Jokowi, sebagai seorang Presiden Republik Indonesia, sudah pernah datang berkunjung ke pulau Buton, Sulawesi Tenggara, pada tanggal 27 September 2022. Tetapi mirisnya lagi, setelah setahun berlalu, ternyata nasib aspal Buton masih tetap sama. Masih belum ada perubahan apa-apa sama sekali. Padahal rakyat Buton telah menyangka dan berhrap bahwa kedatangan pak Jokowi ke pulau Buton tersebut merupakan sebuah momentum emas, awal dari kebangkitan aspal Buton. Sehingga dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Buton yang ke 64 pada tanggal Juli 2023, pak Basiran, mantan Pj Bupati Buton, mengusung tema: “Aspal Buton Bangkit – Indonesia Maju”.
Tetapi karena sampai saat ini aspal Buton masih belum juga kelihatan ada tanda-tanda sedikitpun akan bangkit, maka rasanya slogan tersebut kurang pas. Apa sejatinya tanda-tanda aspal Buton akan bangkit? Tanda-tandanya adalah apabila pemerintah Indonesia sudah berani membuat Undang-Undang mengenai aspal Buton wajib untuk mengsubstitusi aspal impor. Dengan adanya Undang-undang tersebut, maka para Investor akan beramai-ramai mulai merasa tertarik dan melirik untuk berinvestasi di bidang Industri hilirisasi aspal Buton. Karena pemerintah Indonesia sudah bernyali dan berani untuk keluar dari perangkap zona nyaman impor aspal. Dan sudah mau untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor. Dengan adanya Undang-undang tersebut, maka upaya-upaya untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton ini sudah dilindungi secara hukum oleh negara, dan wajib dilaksanakan oleh pemerintah secepatnya.
Sekarang pertanyaannya adalah, apakah pak Jokowi bernyali dan berani keluar dari zona nyaman impor aspal? Kalau berani, pak Jokowi masih memiliki kesempatan untuk membuat Undang-undang mengenai aspal Buton wajib untuk mengsubstitusi aspal impor. Karena dengan adanya Undang-undang ini pak Jokowi sudah tidak perlu lagi melaksanakan keputusannya, Indonesia akan stop impor aspal pada tahun 2024. Dan apabila industri hilirisasi aspal Buton sudah terwujud, maka dengan sendirinya impor aspalpun sedikit demi sedikit pasti akan semakin berkurang.
Tahun 2024, kita akan memperingati 1 abad aspal Buton. Sejatinya, aspal Buton ini milik siapa? Apakah aspal Buton ini milik Bupati Buton, Gubernur Sulawesi Tenggara, atau Presiden Republik Indonesia? Jadi siapakah yang harus bertanggung jawab untuk memperingati acara 1 abad aspal Buton ini? Dan tema apa yang sebaiknya akan diusung dalam rangka memperingati 1 abad aspal Buton ini? Adapun usulan tema yang diusung dalam memperingati 1 abad aspal Buton tahun depan adalah: “Indonesia Bangkit – Aspal Buton Maju”.
Apa makna di balik tema: “Indonesia Bangkit – Aspal Buton Maju ?”. Filosofinya adalah agar aspal Buton bisa maju, maka pemerintah Indonesia harus bangkit terlebih dahulu. Pemerintah Indonesia harus mau berubah terlebih dahulu ke arah yang lebih baik. Pemerintah Indonesia harus berani keluar terlebih dahulu dari zona nyaman impor aspal. Indonesia harus berani terlebih dahulu membuat Undang-undang mengenai aspal Buton wajib mengsubstitusi aspal impor. Dan apabila pemerintah Indonesia sudah berani membuat Undang-undang yang dimaksud ini, sejatinya, momentum ini merupakan momentum “Indonesia Bangkit”. Dan proses selanjutnya aspal Buton akan mulai bisa bergerak maju dan berkembang, karena industri hilirisasi aspal Buton akan segera terwujud.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa pada tahun 2024 akan diadakan Pemilihan Umum untuk memilih Presiden yang baru. Seandainya saja pak Jokowi masih belum merasa perlu dan mau untuk membuat Undang-undang mengenai aspal Buton wajib untuk mengsubstitusi aspal impor, maka harapan rakyat ini akan dialihkan kepada Presiden yang baru hasil Pemilihan Umum tahun 2024. Oleh karena itu, pak Jokowi sekarang harus berpikir sangat keras, cerdas, dan bijaksana. Karena kesempatan pak Jokowi adalah sekarang ini, atau tidak akan pernah sama sekali.
Dan seandainya saja pak Jokowi menolak membuat Undang-undang mengenai aspal Buton wajib untuk mengsubstitusi aspal impor. Maka sejatinya, Presiden yang baru nanti pasti akan mau. Karena Presiden yang baru sudah paham betul, bahwa Undang-undang mengenai aspal Buton wajib untuk mengsubstitusi aspal impor itu merupakan satu-satunya solusi jitu dan kebijakan yang pro rakyat agar Indonesia akan segera mampu keluar dari jebakan zona nyaman impor aspal. Dan dampak selanjutnya adalah industri hilirisasi aspal Buton akan segera terwujud. Dengan demikian tema: “Indonesia Bangkit – Aspal Buton Maju”, rasanya sudah tepat dan pas sekali untuk dijadikan sebagai slogan pembangkit semangat dan asa dalam memperingati 1 abad aspal Buton pada tahun 2024.
Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.
