Makna 17 Agustus 2024 bagi Aspal Buton

Selasa, 11 Juni 2024 15:48 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Keberhasilan Indonesia berswasembada aspal adalah bukti nyata dari keberhasilan Indonesia berani melawan penjajahan aspal impor.

Berita viral apa lagi yang baru-baru ini telah menarik perhatian kita? Mungkin berita yang telah menimbulkan pertanyaan di hati kita adalah mengenai berita bahwa pada bulan Juli 2024, atau kurang lebih 1 bulan ke depan, Presiden Joko Widodo optimistis sudah akan bisa berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Adapun rencana pak Jokowi akan berkantor pada bulan Juli 2024 di IKN ini tidak lepas dari rencana beliau akan mengadakan upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2024 mendatang yang akan dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Rencananya upacara di IKN akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo, dan didampingi oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mungkin pertanyaan kita dengan adanya berita viral ini adalah mengapa upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2024 mendatang akan dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN), dan juga di Jakarta? Mengapa tidak di IKN saja, atau di Jakarta saja. Bukankah hal ini telah menunjukkan kepada kita bahwa akan adanya pemborosan uang negara untuk hal-hal yang hanya bersifat seremonial saja?.

Mungkin kita masih ingat bahwa pada upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2023 yang lalu, selain upacara pengibaran bendera Merah Putih dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, juga ada penampilan penyanyi Putri Ariani dan sejumlah grup musik yang telah membuat suasana makin meriah. Tidak hanya para undangan, para pasukan peserta upacara juga ikut berjoget dan larut dalam penampilan para penggiat seni Tanah Air tersebut. Apakah sejatinya makna dari memperingati kemerdekaan Republik Indonesia pada setiap tanggal 17 Agustus adalah harus diperingati dengan cara bersukaria? Atau harus diperingati dengan cara merenung atau refleksi diri, apakah cita-cita kemerdekaan sudah mampu kita raih?

Adapun aspal Buton dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2024 akan lebih memilih untuk merenung dan merefleksi diri, apakah cita-cita kemerdekaan sudah mampu kita raih atau belum? Apa sejatinya cita-cita kemerdekaan? Cita-cita kemerdekaan adalah menjadikan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Selain itu, cita-cita kemerdekaan adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.

Apakah cita-cita kemerdekaan ini sekarang ini sudah mampu kita raih? Kalau belum, apakah kita pantas untuk bersukaria dan berjoget ria dalam memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia? Masih banyak sekali pekerjaan rumah untuk bangsa dan negara ini. Salah satunya adalah pemerintah masih belum mampu menyejahterakan rakyatnya melalui Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33, Ayat 3. Seharusnya kita wajib menangis dalam memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia, karena para pahlawan kemerdekaan yang telah gugur dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaan, mungkin mereka sekarang ini sedang menangis juga melihat nasib rakyat Indonesia yang masih jauh sekali dari sejahtera.

Apakah upacara memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan diadakan di IKN akan dimeriahkan oleh para artis dan pemusik terkenal lagi, seperti pada tahun lalu?. Dan apakah akan ada lagi acara berjoget ria yang telah mengusik hati nurani rakyat? Sementara banyak rakyat miskin yang masih memikirkan apa yang akan bisa dimakan hari ini. Di sisi lain mereka berpesta pora tanpa ada rasa peduli terhadap penderitaan rakyat. Padahal cita-cita kemerdekaan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur masih jauh. Masih jauh sekali.

Contoh yang paling konkrit mengapa kita masih jauh sekali untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan adalah karena Indonesia sudah hampir 79 tahun merdeka, dan sudah 8 kali berganti presiden, tetapi mirisnya, Indonesia masih belum mampu berswasembada aspal. Hal ini hanya merupakan salah satu contoh konkrit dari sekian banyak kegagalan-kegagalan  pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Bagaimana mungkin kita masih bisa tersenyum dalam memperingati hari Kemerdekaan Indonesia, kalau hal yang sepele seperti ini saja pemerintah masih belum mampu mewujudkannya?.

Indonesia memiliki deposit aspal alam di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, yang jumlah depositnya sebesar 662 juta ton. Seandainya pemerintah mau memanfaatkan dan mengolah aspal alam ini, Indonesia sudah tidak perlu melakukan impor aspal lagi. Indonesia akan mampu menghemat devisa negara sebesar Rp 20 triliun per tahun. Dan apabila aspal alam Buton sudah mampu mensubstitusi aspal impor, maka industri aspal Buton akan berkembang dengan pesat, dan ekonomi Indonesia akan tumbuh serta meningkat secara signifikan.

Pak Jokowi sendiri sudah pernah datang berkunjung ke Pulau Buton 2 tahun yang lalu. Tetapi mirisnya, mengapa pak Jokowi tidak mampu berbuat apa-apa untuk menyejahterakan rakyat Buton?. Apakah rakyat Buton masih perlu memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, kalau presidennya sendiri saja tidak mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan untuk mereka?

Mengutip berita dari cnnindonesia.com, tanggal 16 Agustus 2022, dengan judul: “5 Makna Proklamasi 17 Agustus bagi Bangsa Indonesia”, seperti berikut ini:

  • Proklamasi sebagai puncak perjuangan bangsa Indonesia.
  • Proklamasi menandakan kebebasan tanah air dari cengkraman penjajah
  • Proklamasi menjadi penanda revolusi baru.
  • Proklamasi adalah berkah Tuhan YME.
  • Proklamasi sebagai gerbang awal menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Adapun makna dari 17 Agustus 2024 bagi aspal Buton adalah harapan dan doa kepada pak Jokowi dan pak Prabowo agar beliau-beliau mulai sadar bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan: “Masyarakat yang adil dan makmur”. Dan langkah awal yang paling mudah dan cepat adalah dengan mulai mau untuk mewujudkan Indonesia berswasembada aspal.

Yakinlah, apabila Indonesia sudah mampu berswasembada aspal, maka Indonesia akan juga mampu untuk berswasembada beras, dan berswasembada bahan-bahan pokok lainnya. Karena keberhasilan Indonesia berswasembada aspal adalah bukti nyata dari keberhasilan Indonesia berani melawan penjajahan aspal impor. Oleh karena itu, dalam memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 ini, Indonesia harus berani mencanangkan program untuk melawan penjajahan produk-produk impor demi untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan: “Masyarakat yang adil dan makmur”.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler