Mencermati Lagu Balonku dan Pelangi
Selasa, 29 Oktober 2024 09:13 WIBSecara keseluruhan, dua lagu ini memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi anak-anak. Yakni tentang pentingnya menerima kenyataan dan mengajak anak-anak melihat keindahan di luar dirinya.
***
Penulis tertarik untuk mencermati lagu-lagu anak zaman dulu yang masih eksis sampai sekarang. Pembahasan hanya berfokus pada dua lagu yaitu yang berjudul “Balonku” dan “Pelangi”. Berikut adalah potongan syairnya.
Balonku
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
Hijau, kuning, kelabu
Merah muda dan biru
Meletus balon hijau, dor!
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat
(2X)
Pelangi
Pelangi, pelangi, alangkah indahmu
Merah, kuning, hijau di langit yang biru
Pelukismu agung, siapa gerangan?
Pelangi, pelangi, ciptaan Tuhan
(3X)
Lagu Balonku dan Pelangi adalah dua lagu anak-anak yang sangat populer di Indonesia. Kedua lagu ini sering dinyanyikan di sekolah, taman kanak-kanak, dan berbagai acara anak-anak. Anak-anak senang menyanyikan lagu-lagu ini karena nadanya sederhana dan ceria, sehingga mudah diingat. Namun, meskipun keduanya sama-sama berkaitan dengan warna, lagu ini memiliki nuansa dan tema yang berbeda.
Lagu Balonku dan Pelangi memiliki perbedaan dari segi tema yang dibahas. Lagu Balonku bercerita tentang seorang anak yang memiliki lima balon berwarna-warni. Balon-balon tersebut melambangkan sesuatu yang sangat berharga bagi anak tersebut, karena di dalam lirik lagu ini, balon itu kemudian dipegang erat-erat. Akan tetapi, dalam lagu ini juga terjadi hal yang tak terduga, yaitu balon berwarna hijau meletus. Dor! Peristiwa ini membuat anak tersebut merasa sedih. Jadi, tema yang diangkat dalam Balonku adalah tentang kehilangan dan kekecewaan seorang anak ketika sesuatu yang disayanginya hilang.
Sementara itu, lagu Pelangi mengangkat tema keindahan alam yang penuh dengan aneka warna. Dalam lirik lagu ini, digambarkan pelangi yang muncul setelah hujan sebagai suatu keindahan di langit biru. Lagu ini mengajak anak-anak untuk berefleksi dan mengagumi ciptaan Tuhan yang berwarna-warni dan memberikan pesan tentang kekaguman pada alam semesta. Tema yang disajikan oleh Pelangi lebih positif dibandingkan Balonku karena memancarkan kesan penuh rasa syukur dan kekaguman.
Balonku memiliki makna emosional yang lebih dalam dan personal dibandingkan Pelangi. Lagu Balonku menggambarkan kekecewaan yang dirasakan seorang anak ketika balonnya, yang merupakan benda kesayangannya, tiba-tiba meletus. Hal ini memberikan gambaran tentang perasaan negatif ketika menghadapi kehilangan. Ketika balon tersebut pecah, anak ini merasa sangat kecewa dan sedih, sehingga hatinya 'kacau'. Sementara itu, Pelangi justru menciptakan suasana yang lebih damai dan penuh kekaguman. Lagu Pelangi mengajarkan kepada anak-anak untuk menghargai ciptaan Tuhan dan keindahan alam, tanpa dengan perasaan positif.
Salah satu persamaan yang menarik dari kedua lagu ini adalah penggunaan warna dalam liriknya. Lagu Balonku menyebutkan warna hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan biru. Warna-warna ini memperkaya visualisasi lagu dan membuat anak-anak membayangkan balon beraneka warna yang indah. Pelangi juga menyebutkan warna merah, kuning, dan hijau, yang juga menggambarkan keindahan warna-warni pelangi di langit biru. Kedua lagu ini memanfaatkan atau mengenalkan warna pada anak. Warna juga digunakan sebagai elemen penting untuk menarik perhatian anak-anak, sekaligus memberikan kesan ceria dan indah.
Namun, meskipun sama-sama menggunakan objek sama, warna dalam Balonku dan Pelangi bisa ditafsirkan memiliki fungsi yang berbeda. Dalam Balonku, warna-warna balon adalah simbol dari benda kepunyaan anak tersebut yang sangat disayanginya. Setiap warna pada balon mencerminkan kesenangan pribadi dan memiliki makna emosional yang kuat. Ketika salah satu balon meletus, perasaan anak tersebut terganggu, dan warna-warna lainnya yang tersisa menjadi simbol dari kepemilikan yang harus dijaga dengan hati-hati. Sementara dalam Pelangi, warna-warna ini adalah representasi dari keindahan alam yang universal. Pelangi tidak bisa dimiliki secara fisik, tetapi tetap dapat dinikmati dan menimbulkan kegembiraan bagi siapa saja yang melihatnya.
Gaya bahasa yang digunakan dalam kedua lagu ini menunjukkan perbedaan yang menarik. Lirik Balonku ditulis dalam bahasa yang sangat sederhana dan langsung. Bahasa ini cocok untuk anak-anak karena menggunakan kosakata sehari-hari yang mudah dipahami. Liriknya pun pendek dan mudah diingat, sehingga anak-anak tidak mengalami kesulitan saat menyanyikan lagu ini. Sebaliknya, lagu Pelangi menggunakan bahasa yang lebih puitis dan sedikit lebih kompleks. Terdapat kalimat 'Pelukismu agung, siapa gerangan?' yang mengandung makna filosofis tentang pencipta pelangi. Lagu Pelangi mengajak anak-anak untuk berpikir dan merefleksikan siapa yang menciptakan pelangi tersebut, sehingga lagu ini juga mengandung unsur spiritual.
Perbedaan lain terletak pada suasana yang disampaikan oleh masing-masing lagu. Balonku memiliki suasana yang ceria di awal lirik, tetapi tiba-tiba berubah menjadi sedih ketika balon hijau meletus. Lagu ini menunjukkan perasaan yang naik-turun, layaknya perasaan seorang anak yang sangat labil ketika menghadapi masalah. Di sisi lain, Pelangi menciptakan suasana yang tenang dan damai dari awal hingga akhir. Lagu ini tidak memunculkan perasaan sedih atau kecewa, melainkan perasaan kagum dan syukur. Suasana ini membuat Pelangi terasa lebih menenangkan.
Kedua lagu ini juga memiliki simbolisme yang berbeda. Balon pada lagu Balonku adalah simbol dari kepemilikan pribadi yang berharga bagi seorang anak. Balon ini adalah benda yang bisa dipegang dan diikat erat-erat, melambangkan keterikatan anak tersebut terhadap sesuatu yang dimilikinya. Sementara itu, pelangi dalam lagu Pelangi adalah simbol dari keindahan alam yang lebih universal, bagi semua. Pelangi adalah fenomena alam yang muncul dan hilang begitu saja, sehingga melambangkan keindahan alam yang sementara dan tidak bisa dimiliki. Melalui simbolisme ini, kedua lagu tersebut menunjukkan perbedaan antara dunia materi yang bisa dimiliki dan dunia alam yang hanya bisa dikagumi.
Dalam liriknya, lagu Balonku mengisahkan pengalaman seorang anak yang memiliki balon sebagai mainan. Lirik ini memberikan gambaran personal, yaitu seorang anak yang merasa sedih ketika balonnya meletus. Kehilangan membuat hati sedih atau hendaknya disikapi dengan hati yang sedih/kacau. Sedangkan lagu Pelangi tidak memiliki tokoh utama atau narator. Lagu ini hanya menggambarkan fenomena alam yang bisa dinikmati oleh semua orang. Pelangi yang menjadi objek utama dalam lagu ini menjadi pusat kekaguman, tanpa ada perasaan atau pengalaman pribadi dari seseorang.
Walau demikian, lagu Balonku bisa digunakan oleh orang dewasa mengajarkan anak-anak bahwa kehilangan adalah peristiwa yang bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, tidak perlu bersedih secara berlebihan saat kehilangan sesuatu. Pesan ini relevan bagi anak-anak karena mereka sering mengalami hal-hal serupa dalam kehidupan sehari-hari. Lagu ini memberi pesan bahwa meskipun sedih, anak-anak harus belajar menerima kenyataan tersebut. Sedangkan Pelangi memiliki pesan moral tentang menghargai ciptaan Tuhan dan keindahan alam. Lagu ini mendorong anak-anak untuk melihat keindahan di sekitar mereka dan belajar bersyukur atas segala ciptaan-Nya.
Secara keseluruhan, lagu Balonku dan Pelangi memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi anak-anak. Balonku mengajarkan tentang pentingnya menerima kenyataan, bahwa kehilangan adalah bagian dari hidup. Lagu ini memberikan mengungkapkan tentang perasaan yang labil, khususnya bagi anak-anak. Sementara itu, Pelangi mengajak anak-anak untuk melihat keindahan di luar dirinya, mengajarkan tentang rasa syukur dan kagum terhadap keindahan alam ciptaan Tuhan. Keduanya adalah lagu yang sederhana tetapi bermakna, yang mencerminkan dua sisi yang berbeda dari kehidupan.
Penggiat literasi dan penikmat kopi pahit
54 Pengikut
Memerdekakan Guru dari Perangkap Beban Administrasif
Minggu, 1 Desember 2024 06:58 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler