Dari Ragam hingga Laras Bahasa: Cara Berbahasa yang Tepat dalam Berbagai Situasi
Kamis, 14 November 2024 14:58 WIBPengetahuan tentang ragam bahasa Indonesia merupakan hal yang penting. Dengan memahami banyak ragam bahasa, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dengan baik dan benar. Selain itu, identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Melalui bahasa, manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Sebuah bahasa, penting atau tidak penting, dapat dilihat dari tiga kriteria, yaitu jumlah penutur, luas daerah penyebarannya, dan terpakainya bahasa itu dalam sarana ilmu, susastra, dan budaya.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang memiliki banyak ragam. Sebagai contoh, kita mengenal adanya ragam lisan dan tulisan, baku dan tidak baku, atau ragam ilmiah dan populer. Adanya ragam bahasa tersebut membuat bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi juga semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan keperluannya, apa pun latar belakangnya.
Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaian (topik yang dibicarakan, hubungan antarpembicara, medium pembicaraan). Ragam bahasa tidak berfungsi sebagai atribut tetap seorang pembicara – bahasawan yang kompeten biasanya menguasai berbagai jenis ragam bahasa dan mampu menyesuaikan ragam yang dipakai dengan situasi dan tujuan berbahasa. Dalam pengertian ini, ragam bahasa berkontras dengan dialek, yaitu varian dari sebuah bahasa yang berbeda-beda menurut kelompok pemakai atau wilayah penuturan.
Dalam literatur linguistik, istilah ragam bahasa dan laras bahasa tidak dibedakan secara konsisten. Sebagaimana dimaknai oleh KBBI, kedua istilah tersebut merupakan sinonim. Istilah ragam bahasa sering dibedakan dengan varietas bahasa, yaitu bentuk bahasa yang diperbedakan tanpa menitikberatkan secara khusus pada karakter variasinya.
Jenis-jenis Ragam Bahasa
Jenis-jenis ragam bahasa dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai aspek, seperti situasi, media, dan topik pembicaraan. Berikut adalah beberapa jenis ragam bahasa:
- Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi
- Ragam Formal: Digunakan dalam situasi resmi atau formal, seperti pidato, rapat, karya ilmiah, dan dokumen resmi. Ciri-cirinya adalah penggunaan struktur bahasa baku dan kosa kata yang lebih sopan dan teratur.
- Ragam Nonformal: Digunakan dalam situasi santai atau informal, seperti percakapan sehari-hari antara teman atau keluarga. Ragam ini lebih fleksibel dan sering menggunakan bahasa yang lebih sederhana.
- Ragam Bahasa Berdasarkan Media
- Ragam Lisan: Bahasa yang digunakan dalam komunikasi verbal atau percakapan langsung. Ciri-cirinya adalah penggunaan intonasi, mimik wajah, dan gestur tubuh.
- Ragam Tulis: Bahasa yang disampaikan dalam bentuk tulisan, seperti dalam buku, surat, dan artikel. Ragam ini memerlukan kaidah yang lebih tertata agar mudah dipahami pembaca.
- Ragam Bahasa Berdasarkan Topik atau Bidang Ilmu
- Ragam Bahasa Ilmiah: Digunakan dalam konteks ilmiah atau akademik, seperti penelitian, laporan, dan jurnal ilmiah. Ciri-cirinya adalah penggunaan istilah teknis yang spesifik sesuai bidang ilmu.
- Ragam Bahasa Jurnalistik: Digunakan dalam media massa seperti surat kabar, majalah, dan berita. Ragam ini mengutamakan bahasa yang mudah dipahami dan menarik bagi publik.
- Ragam Bahasa Sastra: Digunakan dalam karya sastra, seperti puisi, novel, dan drama. Ragam ini seringkali lebih estetis dan menggunakan gaya bahasa yang kreatif.
- Ragam Bahasa Berdasarkan Tingkat Formalitas
- Ragam Baku: Mengikuti kaidah bahasa resmi, digunakan dalam situasi formal dan tulisan ilmiah.
- Ragam Tidak Baku: Lebih fleksibel, seringkali mengabaikan kaidah resmi bahasa, digunakan dalam percakapan sehari-hari atau situasi santai.
- Ragam Bahasa Berdasarkan Dialek atau Daerah
- Dialek Regional: Variasi bahasa yang berbeda-beda di setiap daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, atau Batak.
- Dialek Sosial: Ragam bahasa yang dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti status ekonomi, pendidikan, atau profesi (misalnya, bahasa remaja atau bahasa gaul).
Ragam-ragam bahasa ini menunjukkan fleksibilitas dan keanekaragaman bahasa yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan konteks tertentu dalam komunikasi.
Fungsi Bahasa Baku
Fungsi bahasa baku menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBBI) ada empat, yaitu pemersatu, pemberi kekhasan, pembawa kewibawaan, dan sebagai kerangka acuan.
- Pemersatu Bangsa
Kondisi bangsa Indonesia dari segi kebahasaannya sangatlah menarik. Bahasa daerah di seluruh nusantara berjumlah 718. Perlu adanya kesepakatan bersama untuk menentukan bahasa yang akan digunakan saat mereka bertemu. Kondisi itulah, bahasa baku bahasa Indonesia hadir menjadi rujukan utama para penutur bahasa antardaerah.
- Pemberi Kekhasan
Banyak pihak yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia sama dengan bahasa Melayu. Secara geografis, bahasa Melayu memang dijumpai di Asia Tenggara, tempat Indonesia berada. Namun, penutur jati bahasa Indonesia banyak yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa Melayu yang dituturkan di Singapura, Malaysia, atau Brunei Darussalam. Inilah pentingnya bahasa baku disusun. Standarisasi perlu diterapkan dalam penggunaan bahasa Indonesia agar membedakan bahasa-bahasa yang serumpun.
- Pembawaan Kewibawaan
Bahasa baku bagi sebuah negara adalah identitas yang perlu ditetapkan. Banyak negara yang memiliki bahasa dengan nama yang berbeda dengan nama negaranya. Biasanya negara tersebut memiliki bahasa resmi dari negara yang pernah menjajahnya. Lain halnya dengan Indonesia. Indonesia memiliki bahasa resmi/nasional bahasa Indonesia. Ahli bahasa dan beberapa kalangan berpendapat bahwa perkembangan bahasa Indonesia dijadikan teladan bagi bangsa lain di Asia Tenggara (TBBBI, 2017:14). Hal tersebut menunjukkan bahwa bangsa Indonesia lebih wibawa dibanding bangsa lain yang tidak memiliki bahasa resmi sendiri. Tidak hanya wibawa dalam skala besar. Bagi individu penutur jati bahasa Indonesia, bahasa baku juga memengaruhi kewibawaan diri. Sebab, bahasa baku biasa dituturkan pada situasi resmi. Hal tersebut menunjukkan bahwa penutur bahasa baku sering pada situasi tersebut. Oleh karena itu, nilai prestise pada diri penutur dapat dibangun oleh bahasa bakunya.
- Kerangka Acuan
Pemilihan ragam bahasa pada ranah tertentu didasarkan pada pertimbangan sosial penuturnya. Pertimbangan sosial ini harus didasarkan pada kesadaran bahwa bangsa Indonesia juga memiliki bahasa daerah. Namun, kehadiran bahasa daerah ini kadang disalahgunakan. Alih-alih agar komunikatif, kosakata bahasa daerah dicampur dalam percakapan bahasa Indonesia ragam resmi. Hal serupa juga terjadi saat penutur tidak memiliki referensi kosakata baku untuk konsep tertentu sehingga diganti dengan kosakata bahasa daerah. Namun, hal tersebut tidak perlu terjadi, jika penutur tersebut mempelajari bahasa baku. Oleh karena itu, bahasa baku hadir sebagai acuan utama dalam penggunaan sebuah bahasa.
Contoh ragam bahasa baku dan formal yang dapat di temukan dalam kehidupan sehari-hari
Ragam bahasa baku dan formal yang bisa di temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah pada acara formal, seperti upacara bendera di istana negara. Pada acara tersebut, pengisi acara dan peserta upacara akan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Selain itu kata baku di Indonesia sudah menjadi satu aturan dalam penulisan surat atau tulisan resmi. Contoh penggunaan kata baku:
- Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
- Membuat laporan
- Membuat karya ilmiah
- Membuat nota dinas
- Membuat surat lamaran pekerjaan
- Saat musyawarah atau diskusi
- Saat berpidato dan rapat dinas
- Surat menyurat antar organisasi, instansi atau lembaga, dan lain sebagainya.
Laras Bahasa
Ure dan Elis (1997) menganggap laras bahasa sebagai pola bahasa yang lazim digunakan mengikut keadaan tertentu. Hal ini bermakna, sesuatu situasi akan menentukan bentuk bahasa yang digunakan oleh pengguna bahasa itu dan pemilihanya berdasarkan konvensi sosial masing-masing. Menurut Wresniati (1997) laras bahasa berarti ragam bahasa ( varian pengguna bahasa ) yang dipergunakan oleh sekelompok pengguna bahasa tertentu menurut kesesuaian di antara bahasa dan pemakaiannya. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk formal, semiformal, atau nonformal.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan Laras bahasa sama halnya dengan ragam dan variasi bahasa yang berkenaan dengan penggunaanya, pemakaianya atau fungsinya (fungsiolek), Nababan (dalam Chaer dan Agustina 2010:68), ragam atau register. Contoh dari laras bahasa antara lain:
- Laras iklan
- Laras lagu
- Laras ilmiah
- Laras ilmiah popular
- Laras feature
- Laras komik
- Laras sastra
Referensi
- (2024) “Ragam Bahasa” https://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
- Adi Syaiful Mukhtar, S.S. (2020) “Fungsi Bahasa Baku - Kantor Bahasa Provinsi Maluku” https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/2020/03/fungsi-bahasa-baku/#:~:text=Fungsi%20bahasa%20baku%20menurut%20Tata,yang%20pertama%20adalah%20pemersatu%20bangsa
- Salsabila Nanda (2024) “650 Contoh Kata Baku dan Tidak Baku, Jangan Tertukar Ya!” https://www.brainacademy.id/blog/contoh-kata-baku-dan-tidak-baku#:~:text=3.,kata%20baku%20supaya%20terlihat%20berwibawa
- Salmaa (2023) “300+ Kata Baku dan Tidak Baku Yang Sering Dipakai dan Salah” https://penerbitdeepublish.com/kata-baku-dan-tidak-baku/
- Feby Puspa Kencana (2019) “Karakteristik laras bahasa dalam media sosial instagram” https://jurnal.unigal.ac.id/diksatrasia/article/download/2252/2139
- “Ragam Bahasa” https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=23297
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Mengenal kalimat Efektif: Pengertian, Syarat, dan Sifat
Kamis, 14 November 2024 14:59 WIBDari Ragam hingga Laras Bahasa: Cara Berbahasa yang Tepat dalam Berbagai Situasi
Kamis, 14 November 2024 14:58 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler