Optimalisasi Peran Generasi Muda Mewujudkan Ekonomi Indonesia Berkelanjutan
Senin, 23 Desember 2024 08:04 WIB
Untuk menjawab tantangan ini, diperlukan pendekatan multidimensional yang mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
Keberhasilan dalam ekonomi berasal dari kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terus menerus , demikian ungkap Paul Samuelson, seorang ekonom ternama [1]. Pandangan ini relevan dengan tantangan global saat ini. Diantaranya termasuk perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan konsumsi sumber daya yang tidak efisien.
Di Indonesia, dampak perubahan iklim tercermin pada bencana alam yang semakin sering terjadi, seperti banjir dan kekeringan, serta ancaman kerusakan ekosistem. Untuk menjawab tantangan ini, diperlukan pendekatan multidimensional yang mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial [2][3][4].
Generasi muda Indonesia memiliki posisi strategis dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan [5][6]. Dengan populasi usia muda yang mencapai lebih dari 25% dari total penduduk, Indonesia memiliki potensi besar untuk menggerakkan perubahan [7]. Karakteristik generasi muda yang kreatif, inovatif, dan adaptif menjadikan mereka agen perubahan yang ideal. Mereka mampu menciptakan solusi yang relevan untuk tantangan ekonomi, seperti pengembangan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan keuangan yang lebih inklusif [8][9].
Ekonomi berkelanjutan bukan hanya konsep teoritis, tetapi solusi jangka panjang yang menjawab kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan masa depan. Prinsip ini mencakup efisiensi penggunaan sumber daya, pengurangan limbah, dan pembangunan yang inklusif [9]. Generasi muda berperan penting dalam mempercepat transisi ke arah ini melalui inovasi teknologi dan sinergi dengan berbagai pihak. Contoh nyata adalah munculnya startup fintech di Indonesia yang mendukung inklusi keuangan, seperti e-wallet dan platform investasi berbasis digital yang menjangkau masyarakat luas [10].
Optimalisasi #UangKita adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mendukung ekonomi berkelanjutan. Melalui literasi keuangan, generasi muda dapat memahami pentingnya pengelolaan keuangan pribadi dan komunitas. Data menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah, yaitu hanya 49% pada tahun 2022 [11][12]. Dengan meningkatkan literasi ini, generasi muda dapat menjadi lebih bijaksana dalam mengelola sumber daya dan memanfaatkan teknologi keuangan seperti fintech untuk mendukung keberlanjutan.
Inovasi menjadi komponen kunci dalam menciptakan solusi ekonomi yang berkelanjutan [13]. Peran teknologi dalam keberlanjutan tercermin pada penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya dan energi biomassa, yang kini mulai diterapkan di berbagai wilayah Indonesia [14]. Selain itu, teknologi digital mempermudah kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mengembangkan inisiatif berbasis keberlanjutan [15]. Generasi muda berkontribusi dengan mengembangkan ide-ide kreatif yang mendukung transformasi ini.
Untuk mendukung peran generasi muda, langkah self-development menjadi sangat penting. Pendidikan formal dan non-formal dapat memberikan dasar pengetahuan yang kuat tentang keuangan, teknologi, dan keberlanjutan. Program pelatihan dan sertifikasi, seperti kursus manajemen keuangan dan teknologi hijau, dapat membantu meningkatkan kapasitas individu [16]. Selain itu, pengembangan soft skills seperti kepemimpinan, kolaborasi, dan kemampuan memecahkan masalah juga krusial untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan global [17][18][19].
Generasi muda juga perlu diberdayakan melalui komunitas dan jejaring. Program-program kewirausahaan sosial yang mengedepankan keberlanjutan; seperti usaha pengelolaan limbah plastik menjadi produk bernilai tinggi, dapat menjadi contoh kontribusi nyata [20]. Dengan dukungan dari pemerintah dan sektor swasta, inisiatif ini dapat diperluas untuk memberikan dampak yang lebih besar. Generasi muda tidak hanya menjadi pelaku, tetapi juga inspirator yang mendorong masyarakat untuk mendukung ekonomi berkelanjutan.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Pemerintah dapat menyediakan regulasi dan insentif yang mendukung keberlanjutan, sementara sektor swasta menyediakan investasi dan inovasi teknologi. Generasi muda, sebagai bagian dari komunitas global, dapat menghubungkan potensi lokal dengan tren internasional. Dengan sinergi yang kuat, Indonesia dapat mempercepat transisi ke ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan generasi muda mencakup pengelolaan keuangan pribadi yang bertanggung jawab, menciptakan inovasi berbasis teknologi ramah lingkungan, dan berpartisipasi aktif dalam komunitas terkait keberlanjutan. Misalnya, kampanye #UangKita dapat digunakan untuk mempromosikan pentingnya investasi hijau dan konsumsi yang bertanggung jawab. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesadaran, tetapi juga mendorong aksi nyata di tingkat individu dan kolektif.
Generasi muda memiliki peran strategis dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Dengan literasi keuangan yang baik, kemampuan berinovasi, dan dukungan lintas sektor, mereka dapat menjadi motor penggerak perubahan menuju ekonomi berkelanjutan. Sinergi antara keuangan dan inovasi adalah kunci untuk menciptakan solusi holistik yang menjawab tantangan global. Kini saatnya generasi muda mengambil peran aktif dan menjadi katalisator transformasi menuju Indonesia yang inklusif, hijau, dan berdaya saing.
Penguatan peran generasi muda dalam ekonomi berkelanjutan dapat dimulai dengan meningkatkan akses mereka terhadap pendidikan berkualitas, baik formal maupun non-formal. Pendidikan harus dirancang untuk mencakup topik-topik seperti literasi keuangan, keberlanjutan, dan inovasi teknologi. Misalnya, integrasi kurikulum keberlanjutan di tingkat sekolah dan universitas dapat memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pelestarian lingkungan dalam pembangunan ekonomi. Selain itu, pemerintah dan sektor swasta dapat menyediakan beasiswa dan pelatihan untuk generasi muda agar mereka memiliki kemampuan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Selain pendidikan, pembentukan ekosistem yang mendukung kreativitas dan inovasi generasi muda juga sangat penting. Inkubator bisnis, coworking space, dan program pendanaan startup dapat menjadi wadah bagi ide-ide inovatif untuk berkembang. Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal bagi startup yang berfokus pada keberlanjutan, seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan, atau teknologi ramah lingkungan. Sementara itu, sektor swasta dapat berkolaborasi dengan komunitas generasi muda untuk menciptakan solusi berbasis teknologi yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Solusi lain untuk memperkuat peran generasi muda adalah dengan mendorong keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan strategis. Generasi muda harus diberikan ruang dalam forum diskusi publik, konferensi, dan pengambilan kebijakan terkait keberlanjutan. Dengan melibatkan mereka, perspektif yang segar dan inovatif dapat menjadi dasar untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan adaptif. Melalui pemberdayaan komunitas dan penguatan kapasitas individu, generasi muda dapat memainkan peran lebih besar sebagai pemimpin perubahan yang menciptakan dampak positif di masyarakat.
Sebagai generasi muda, kita memiliki peran strategis dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan untuk masa depan Indonesia. Melalui sinergi inovasi dan pengelolaan keuangan yang bijak, #UangKita dapat menjadi fondasi kuat untuk menciptakan perubahan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Mari kita bersama-sama memanfaatkan peluang ini dengan berkomitmen pada pengembangan diri, inovasi, dan tanggung jawab keuangan. Dengan langkah kecil yang konsisten, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk bangsa dan generasi mendatang.
#UangKita untuk Masa Depan Indonesia
Referensi
[1] R. E. Backhouse, “Samuelson, Keynes and the Search for a General Theory of Economics,” Ital. Econ. J., vol. 1, no. 1, pp. 139–153, 2015, doi: 10.1007/s40797-015-0009-4.
[2] Faturohman Faturohman, Lucki Hidayanto, and Muhamad Fahruroji, “Analisis Dampak Perubahan Iklim Terhadap Hak Pada Manusia,” Terang J. Kaji. Ilmu Sos. Polit. dan Huk., vol. 1, no. 3, pp. 01–08, 2024, doi: 10.62383/terang.v1i3.346.
[3] J. I. Uitto, “Pembangunan Berkelanjutan dan Pengurangan Risiko Bencana,” pp. 1–14, 2015.
[4] B. Sujarwo, “Mitigasi Dampak Perubahan Iklim pada Bidang Pertanian Guna Mendukung Ketahanan Pangan Nasional,” Lemhanas, pp. 1–94, 2023, [Online]. Available: http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-112300000000024/swf/7363/PPRA 65 - 12 s.pdf
[5] S. Yulia and E. Supriatna, “Educatus : Jurnal Pendidikan PEMBANGUNAN EKONOMI GLOBAL YANG BERKELANJUTAN,” vol. 2, no. 2, pp. 1–8, 2024.
[6] Jay Aryaputra Singgih, “Peran Pengusaha Muda Dalam Mendorong Perekonomian Indonesia Guna Meningkatkan Pembangunan Nasional,” J. Lemhannas RI, vol. 8, no. 3, pp. 110–121, 2022, doi: 10.55960/jlri.v8i3.336.
[7] D. Astuti, Wasidi, and R. Sinthia, “ISSN 2599-1221 (Cetak) ISSN 2620-5343 (Online) https://ejournal.unib.ac.id/index.php/j_consilia,” J. Cons., vol. 2, no. 1, pp. 66–74, 2019, [Online]. Available: https://ejournal.unib.ac.id/index.php/j_consilia
[8] D. Rika Widianita, “STRATEGI MENINGKATKAN PEMBANGUNAN EKONOMI BERBASISKEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM EKONOMI HIJAU” AT-TAWASSUTH J. Ekon. Islam, vol. VIII, no. I, pp. 1–19, 2023.
[9] M. Abdul, A. Ramdhani, M. K. Filardhy, N. Analia, and A. Ponirah, “Strategi Pengembangan Lembaga Keuangan Dan Entitas Syariah Menuju Indonesia Emas Tahun 2045,” vol. 42, pp. 694–708, 2024.
[10] B. G. N. Irma Muzdalifa, Inayah Aulia Rahma, “( Pendekatan Keuangan Syariah ),” J. Masharif al- SyariahJurnal Ekon. dan Perbank. Syariah, vol. 3, no. 1, p. h. 1-24, 2018.
[11] D. R. Pulungan, “Literasi Keuangan Dan Dampaknya Terhadap Perilaku Keuangan Masyarakat Kota Medan,” Ekon. J. Ilmu Ekon. dan Stud. Pembang., vol. 17, no. 1, pp. 56–61, 2017, doi: 10.30596/ekonomikawan.v17i1.1180.
[12] I. G. B. Y. Wiryakusuma, E. M. C. Handijaya, and R. N. Tasyavany, “Kesenjangan Literasi Keuangan Berdasarkan Gender Pada Umkm Di Surabaya,” J. Ris. Entrep., vol. 7, no. 1, p. 16, 2024, doi: 10.30587/jre.v7i1.6104.
[13] G. Bangsawan, “Peran Inovasi Berkelanjutan Dalam Transformasi Ekonomi Kepulauan Yang Inklusif The Role Of Sustainable Innovation In Inclusive Island Economic Transformation,” vol. 03, no. 1, pp. 41–54, 2024.
[14] C. D. Q. Belva and B. Raspati, “Pengembangan Teknologi Dalam Memanfaatkan Eenergi Terbarukan Di Ibu Kota Nusantara Dengan Program Smart City,” J. Law, Adm. Soc. Sci., vol. 4, no. 5, pp. 906–919, 2024, doi: 10.54957/jolas.v4i5.904.
[15] I. Chastanti et al., Inovasi Pembelajarana dan Pendidikan Teknologi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan. 2017. [Online]. Available: http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5510/5/BAB 2.pdf
[16] W. Wilana, P. Naryoto, E. Energi, K. Keuangan, P. B. Hijau, and P. Limbah, “BUSINESS,” vol. 7, pp. 11164–11174, 2024.
[17] A. Rofiudin, L. A. Prasetya, and D. D. Prasetya, “Pembelajaran Kolaboratif di SMK : Peran Kerja Sama Siswa dalam Meningkatkan Keterampilan Soft skills,” no. November, 2024.
[18] S. S. Wachyuni, S. Namira, R. D. Respati, and S. Teviningrum, “Fenomena Fear Out Missing Out (Fomo) Terhadap Keputusan Pembelian Restoran Viral Karen’S Diner Jakarta,” J. Bisnis Hosp., vol. 13, no. 1, pp. 89–101, 2024, doi: 10.52352/jbh.v13i1.1382.
[19] S. Sudur, M. Latif, K. A. Us, and Y. Yumesri, “Tantangan Kerjasama Internasional Menuju World Class Education Studi Kasus SMA Al-Azhar 4 Kemang,” Innov. J. Soc. Sci. Res., vol. 4, no. 4, pp. 13426–13442, 2024, [Online]. Available: https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/14675
[20] G. Bisnis et al., “Greenpreneur – Membangun Bisnis dari Limbah Plastik : Kepedulian terhadap Lingkungan Hidup dan Ekonomi Masyarakat,” no. August, 2024, doi: 10.36407/berdaya.v6i3.1407.

Penulis Indonesiana
1 Pengikut

Optimalisasi Peran Generasi Muda Mewujudkan Ekonomi Indonesia Berkelanjutan
Senin, 23 Desember 2024 08:04 WIB
Dari Rumah ke Ruang Publik: Mendorong Kepemimpinan Perempuan di Era Modern
Sabtu, 21 Desember 2024 15:04 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler