Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya, ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.
Revolusi Oktober 1917: Merayakan Titik Balik Sejarah Rusia
Kamis, 27 Februari 2025 20:23 WIB
Bolshevik menggulingkan Pemerintahan Sementara, menandai lahirnya Uni Soviet. Bagaimana revolusi ini mengubah sejarah Rusia selamanya?
Revolusi Oktober 1917 menjadi peristiwa yang menandai babak baru dalam sejarah Rusia. Peristiwa ini berujung pada jatuhnya Pemerintahan Sementara dan pengambilalihan kekuasaan oleh kaum Bolshevik pada tanggal 25 Oktober (7 November dalam kalender modern), yang kemudian membentuk Uni Soviet.
Latar Belakang Ketegangan Politik
Pada bulan September 1917, Rusia masih berada dalam situasi politik dan sosial yang tidak stabil. Pemerintahan Sementara yang baru dibentuk gagal mengatasi berbagai krisis yang melanda negeri itu.
Di tengah ketidakpuasan rakyat, Petrograd Soviet juga sedang mengalami “bolshevisasi”. Kondisi inilah yang membuat Lenin dan rekan-rekannya melihat peluang besar untuk merebut kekuasaan.
Melalui rapat Komite Sentral Partai Bolshevik pada tanggal 10 dan 16 Oktober, Lenin menegaskan bahwa waktu untuk menyelenggarakan Revolusi telah tiba. Meskipun beberapa tokoh Bolshevik, seperti Lev Kamenev dan Grigory Zinoviev, menentang rencana Lenin, mayoritas anggota partai tetap mendukung upaya penggulingan Pemerintahan Sementara.
Untuk mendukung dan mengoordinasikan pemberontakan, dibentuklah Komite Militer Revolusioner Petrograd yang dipimpin oleh Trotsky, serta pusat komando revolusi yang melibatkan tokoh-tokoh, seperti Felix Dzerzhinsky dan Joseph Stalin.
Jatuhnya Pemerintahan Sementara
Pada malam 24 Oktober, pasukan Bolshevik mengepung Istana Musim Dingin, tempat Pemerintahan Sementara masih mempertahankan kekuasaannya. Setelah tembakan peringatan dari kapal perang Aurora, pasukan revolusioner menyerbu istana dan menangkap para menteri.
Kerensky sendiri melarikan diri untuk mencari dukungan militer, tetapi tidak berhasil. Dengan jatuhnya Istana Musim Dingin, Pemerintahan Sementara resmi berakhir.
Konsekuensi Revolusi
Pada tanggal 25 Oktober (7 November), Kongres Soviet Kedua dimulai, tetapi kelompok sosial demokrat lain, seperti Menshevik dan Sosialis Revolusioner Kanan, menolak mengakui pemerintahan Bolshevik dan meninggalkan kongres.
Sebagai hasilnya, Bolshevik menguasai jalannya pertemuan dan mengesahkan dua dekret penting: Dekret Perdamaian (untuk mengakhiri keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I) dan Dekret Tanah (yang membagi tanah kepada kaum petani).
Bolshevik juga membentuk pemerintahan baru, yaitu Dewan Komisaris Rakyat (Soviet Narodnykh Komissarov atau SNK), yang pada awalnya hanya terdiri dari kaum Bolshevik, meskipun kemudian kaum Sosialis Revolusioner Kiri turut bergabung.
Tak lama setelah revolusi, kelompok anti-Bolshevik dari berbagai latar belakang—monarkis, liberal, dan sosial demokrat—bersatu dalam gerakan perlawanan.
Perayaan dan Warisan Revolusi
Setahun setelah peristiwa ini, pada tanggal 7 November 1918, Uni Soviet merayakan ulang tahun pertama Revolusi Oktober.
Meskipun kalender Rusia telah beralih dari sistem Julian ke Gregorian pada bulan Februari 1918, peristiwa ini tetap dikenal sebagai Revolusi Oktober karena terjadi pada bulan Oktober menurut kalender lama.
Hingga saat ini, meskipun Uni Soviet telah bubar, Revolusi Oktober tetap menjadi peristiwa bersejarah yang dikenang dalam sejarah dunia. Berdasarkan Undang-Undang Rusia tahun 1995 yang diperbaharui pada 2005, tanggal 7 November secara resmi ditetapkan sebagai Hari Revolusi Oktober 1917.

Lulusan Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta|Adil sejak dalam pikiran...
2 Pengikut

Teori Hegemoni Gramsci: antara Koersi, Konsensus, dan Kesadaran
Selasa, 19 Agustus 2025 14:15 WIB
Negara Integral dan Perang Posisi dalam Teori Hegemoni Gramsci
Minggu, 17 Agustus 2025 16:16 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler