Mahasiswa Prodi Ilmu Komputer Universitas Muhammadiyah A.R.Fachruddin

Bahasa Indonesia, Lahir dari Sumpah dan Tumbuh dalam Keberagaman

Kamis, 24 April 2025 21:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
KELAHIRAN BAHASA INDONESIA
Iklan

Bahasa adalah identitas suatu bangsa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan bangsa lain.

Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang imajinatif, cerminan kenyataan. Rafiek (2013:98) mengemukakan bahwa “Sastra adalah objek atau gejolak emosional penulis dalam mengungkapkan, seperti perasaan sedih, frustasi, gembira dan sebagainya.
 
Dari berbagai macam bentuk sastra, puisi merupakan sastra yang spesial karena kekuatannya dalam merangkum makna dan perasaan dalam bahasa yang estetik. Puisi adalah sastra yang mengutamakan keindahan bahasa, irama dan makna.
 
Dalam pendidikan, puisi menjadi sarana ekspresi diri dan pengembangan kreativitas. Membaca dan menulis puisi membantu untuk memahami berbagai sudut pandang dan nilai kemanusiaan. Meski di era serba digital, sastra terutama puisi tetap relevan sebagai bagian penting dalam pembelajaran.
 
Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Penggunaannya pun semakin luas dalam beragam ranah pemakaian, baik secara lisan maupun tulis.

Bahasa adalah identitas suatu bangsa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan bangsa lain. Dimana setiap bangsa memiliki bahasa yang berbeda-beda dengan ciri khas dan asal-usul masing-masing. Sejarah Bahasa Indonesia sendiri tidak lepas dari bahasa Melayu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana pada tanggal tersebut para pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul dan berikrar Sumpah Pemuda. Dengan sumpah pemuda, Bahasa Indonesia kemudian menjadi bahasa nasional. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, Bahasa Indonesia menjadi bahasa negara dan terkandung dalam UUD 1945 Bab XV Pasal 36.

Sejarah Bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan Bahasa Melayu. Sejak dulu, Bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa perantara atau pergaulan. Sehingga dasar Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu.

Perkembangan menjadi Bahasa Indonesia

A. Sumber Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yang sejak lama digunakan sebagai bahasa perantara di wilayah Asia Tenggara. Bahasa ini menjadi alat komunikasi antar suku dan kerajaan, terutama pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Hal ini dibuktikan melalui sejumlah prasasti kuno, seperti Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Kota Kapur, dan Karang Brahin yang semuanya menggunakan bahasa Melayu Kuno. Tidak hanya ditemukan di Sumatra, prasasti-prasasti berbahasa Melayu juga ditemukan di wilayah Jawa, menandakan luasnya penyebaran bahasa ini.

B. Peresmian Nama Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia terus berkembang seiring waktu. Sampai pada 28 Oktober 1928, para pemuda mengikrarkan Sumpah Pemuda. Dalam ikrar tersebut, mereka menyatakan tiga hal: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda, resmilah bahasa Melayu, yang dipakai sejak pertengahan Abad VII, menjadi bahasa Indonesia.

Alasan Bahasa Melayu rendah diadopsi menjadi Bahasa Indonesia

Ada tiga faktor yang menjadi penyebab Bahasa Melayu diangkat menjadi Bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut:
 
1. Bahasa Melayu Sudah Menjadi Lingua Franca
Sebelum diresmikannya Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu sudah lama digunakan sebagai lingua franca di Nusantara. Bahasa ini digunakan oleh pedagang, pelaut, dan masyarakat dari berbagai suku dan bangsa untuk berkomunikasi satu sama lain. Bahasa Melayu memiliki basis pengguna yang kuat dan penerimaan yang luas di kalangan masyarakat. Hal tersebut memudahkan penerapannya sebagai bahasa nasional tanpa harus mengintroduksi bahasa baru yang belum dikenal.
 
2. Sederhana dan Mudah Dipelajari
Struktur kalimat Bahasa Melayu yang sederhana tidak terlalu kompleks, membuatnya lebih mudah dipelajari oleh masyarakat dari berbagai latar belakang suku dan bahasa. Kesederhanaan ini menjadikan Bahasa Melayu pilihan praktis untuk diangkat menjadi bahasa nasional, yang dapat dengan cepat diadopsi oleh seluruh rakyat Indonesia.
 
3. Netralitas dan Tidak Mendominasi
Bahasa Melayu dipandang sebagai pilihan yang lebih netral, karena meskipun digunakan luas, tidak mendominasi satu kelompok etnis tertentu. Bahasa ini dianggap dapat menjadi simbol persatuan yang tidak memihak pada satu kelompok, melainkan mencerminkan semangat kebersamaan dan kesetaraan di antara semua suku bangsa di Indonesia.
 
Dengan alasan-alasan tersebut, Bahasa Melayu diangkat menjadi Bahasa Indonesia, bahasa persatuan yang mampu mengakomodasi keragaman budaya dan suku bangsa di Indonesia, serta menjadi alat komunikasi yang efektif untuk mempersatukan bangsa.
 
Perbedaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu
Walaupun Bahasa Melayu dan Indonesia berasal dari muasal yang sama, yaitu Bahasa Melayu, namun keduanya telah berkembang menjadi dua bahasa nasional yang berbeda serta negara berdaulat yang berbeda (Malaysia dan Indonesia). Pada umumnya dalam proses perkembangan kedua bahasa ini, Bahasa Melayu lebih dipengaruhi oleh Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia oleh Bahasa Belanda. Perbedaan-perbedaan antara Bahasa Melayu dengan Bahasa Indonesia:

1. Ejaan

Bahasa Melayu                  Bahasa Indonesia

kacau-bilau                       kacau-balau (BIS)

lazat                                   lezat

ufti                                     upeti (BIS)

sentiasa                             senantiasa

korban                               kurban

syurga                               surga

2. Pilihan Kosakata

Pilihan atas kata-kata dalam setiap bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor, namun secara universal berlaku bahwa pilihan tersebut bersifat acak. Hal ini berlaku pula untuk Bahasa Melayu dan Indonesia, masing-masing bahasa memiliki preferensinya tersendiri atas kata-kata dan susunan kata-kata. Contohnya:

Bahasa Melayu                  Bahasa Indonesia

Puas hati                            senang

Oleh itu                              sebab itu

3. Kata-Kata Ganti dan Sapaan

Penggunaan kata-kata ganti dan sapaan dalam Bahasa Melayu dan Indonesia memperagakan berbagai wawasan serta praktik yang berbeda-beda di dalam komunitas penutur mereka masing-masing

4. Kata Yang Sama dengan Arti Berbeda

Masalah yang paling sering ditemui adalah ketika membaca teks-teks berbahasa Indonesia adalah, kata-kata yang sama digunakan dalam Bahasa Indonesia dan Melayu memiliki arti yang berbeda.

Kesimpulan

Mempelajari sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia sangat penting karena bahasa ini merupakan bagian dari identitas dan persatuan bangsa. Bahasa Indonesia lahir dari akar bahasa Melayu yang telah lama digunakan sebagai lingua franca di Nusantara. Pemilihan bahasa Melayu sebagai dasar Bahasa Indonesia bukan tanpa alasan tetapi karena bahasanya yang sederhana, mudah dipahami, netral secara etnis, dan telah digunakan secara luas sebelum kemerdekaan.

Dengan memahami sejarahnya, kita dapat menghargai bagaimana Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi simbol persatuan di tengah keragaman budaya dan suku di Indonesia. Bahasa ini tidak hanya menjadi bahasa nasional sejak Sumpah Pemuda 1928, tetapi juga resmi menjadi bahasa negara dalam UUD 1945.

Daftar Pustaka

  • Tadzkirah, S.Pd, M.Pd. (2019) Pembelajaran Bahasa Indonesia. Novita Ashari, S.Psi., M.Pd., editor. ParePare: CV. Pilar Nusantara.
  • Gagan Zakaria Sidik, M.Pd. (2025) Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragamnya. Wahyu Kurniawadi, editor. Banyumas: Wawasan Ilmu.
  • Didah Nurhamidah, M.Pd. (2024) Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Publica Indonesia Utama
  • Sarmadan, La Alu. (2015) Buku Ajar Bahasa Indonesia dan Karya Tulis Ilmiah. Sleman: Deepublish.
  • Henri ChambertLoir. (2021) Sadur: Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Nailah Asysyakira Arrazzaqu

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler