Mahasiswa Prodi Ilmu Komputer Universitas Muhammadiyah A.R.Fachruddin

Langkah-Langkah Menulis Resensi Buku yang Komunikatif!

Rabu, 9 Juli 2025 08:43 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Kumpulan buku-buku
Iklan

Resensi bukan hanya rangkuman isi buku, melainkan kritik yang berdasar dan bermanfaat bagi pembaca,

Sasa & Dahlan (2011) dalam Berguru Pada Pesohor menggambarkan peresensi sebagai “mata wisatawan sekaligus penyidik,” menekankan peran ganda dalam membaca dan menilai sebuah karya.

Dalam dunia literasi, aktivitas membaca yang aktif tidak berhenti pada pemahaman isi, tetapi berkembang menjadi bentuk apresiasi dan kritik, itulah hakikat dari meresensi buku. Resensi berfungsi sebagai jembatan antara penulis dan calon pembaca, memperkenalkan isi buku sekaligus memberikan penilaian atas kekuatan dan kelemahannya. Resensi bukanlah catatan pasif, tetapi sebuah penilaian aktif yang harus dilakukan dengan tajam, adil, dan bertanggung jawab.

Di tengah meningkatnya produksi buku setiap tahunnya, baik dalam bentuk cetak maupun digital, kehadiran resensi menjadi semakin relevan. Banyak pembaca yang membutuhkan panduan untuk memilih bacaan berkualitas di antara ribuan judul yang beredar di pasaran. Resensi membantu mereka menyaring mana buku yang informatif, inspiratif, atau bahkan layak dikritisi. Tak hanya itu, penulis dan penerbit juga diuntungkan karena mendapat umpan balik yang bisa membangun reputasi maupun memperbaiki karya.

Namun, masih banyak yang mengira bahwa resensi hanya semacam ringkasan isi. Padahal, resensi yang baik tidak sekadar menceritakan ulang isi buku, tetapi juga menyampaikan analisis atas isi, gaya, dan pesan buku secara komunikatif. Kemampuan ini tidak datang begitu saja, tetapi perlu dilatih melalui proses membaca kritis, menulis reflektif, dan mengembangkan sensitivitas literasi.

Artikel ini hadir untuk membimbing pembaca untuk menyusun resensi buku yang tidak hanya rapi secara teknis, tetapi juga menarik, tajam, dan penuh daya tarik komunikatif. Dengan merujuk pada literatur terpercaya, artikel ini akan memaparkan langkah-langkah praktis, hingga tips untuk memperkuat gaya penulisan resensi yang profesional.

Langkah-Langkah Membuat Resensi Buku

  1. Pemilihan Buku yang Relevan. Pilih buku dengan tema kuat, data penerbitan lengkap, dan nilai isi yang berdampak. Sasongko (2025) menyoroti pentingnya memahami siapa target pembaca dan apa konteks buku tersebut ditulis, sebelum melakukan penilaian yang bermakna.
  2. Identitas dan Orientasi Awal. Paragraf pembuka sebaiknya berisi data bibliografi: judul, pengarang, penerbit, jumlah halaman, tahun terbit, dan ISBN. Tambahkan orientasi: latar belakang penulisan buku, siapa penulisnya, serta mengapa buku itu penting atau patut dibaca.
  3. Sinopsis Ringkas dan Objektif. Ringkasan isi buku dibuat padat, menggambarkan isi secara menyeluruh tanpa membocorkan seluruh konten (spoiler). Gunakan alur utama (untuk fiksi) atau susunan argumen (untuk non-fiksi) agar pembaca memahami isi tanpa kehilangan minat.
  4. Evaluasi Kritis: Kelebihan dan Kekurangan. Bahas kelebihan buku: ketepatan data, gaya bahasa yang enak dibaca, kedalaman analisis, atau orisinalitas gagasan. Sampaikan pula kekurangannya secara objektif: apakah ada bagian yang membingungkan, terlalu panjang, atau kurang mendalam. Haryanto (2020) menyebutkan pentingnya kritik yang seimbang antara pujian dan catatan perbaikan.
  5. Gaya Menulis yang Komunikatif dan Profesional. Hindari bahasa yang terlalu teknis, klise, atau emosional berlebihan. Kurniawan et al. (2021) menyarankan penggunaan diksi yang sederhana namun tajam. Sisipkan kutipan langsung dari buku untuk memberi contoh nyata dan memperkuat argumen.
  6. Kesimpulan dan Rekomendasi. Simpulkan apakah buku ini layak dibaca, oleh siapa, dan mengapa. Bisa juga diberikan konteks: apakah buku ini penting dalam bidangnya, atau sekadar bacaan ringan dengan nilai hiburan.

Contoh Singkat

Dalam Berguru Pada Pesohor, Sasa & Dahlan (2011) menulis bahwa resensi “bukan semata timbangan... tetapi pengadilan atas sebuah buku” (hlm. 12). Gaya penulisan mereka ringan namun kritis, mengajarkan bahwa resensi adalah bentuk apresiasi sekaligus telaah mendalam.

Sejarah dan Fungsi Resensi dalam Literasi

Resensi telah lama menjadi bagian penting dalam dunia literasi, dari media cetak hingga digital. Di koran atau majalah, resensi digunakan untuk memperkenalkan karya baru, menilai kualitas buku, serta menjadi media dialog antara pembaca dan dunia pengetahuan. Resensi berfungsi sebagai panduan pembaca dalam memilih bacaan, wahana promosi bagi penulis dan penerbit, dan juga sebagai wadah evaluasi dan kritik dalam komunitas literasi.

Resensi Populer vs. Akademik

Resensi populer lebih fleksibel dan mengalir, biasa ditemukan di blog, koran, dan media sosial. Resensi akademik bersifat formal dan terstruktur, banyak ditemukan di jurnal ilmiah. Buku Teks Ulasan menjelaskan bahwa resensi populer memikat dengan narasi, sedangkan resensi akademik fokus pada struktur, data, dan teori pendukung.

Kesalahan Umum dalam Menulis Resensi

Beberapa kesalahan umum meliputi:

  • Terlalu panjang dalam merangkum isi.
  • Tidak menyebutkan kelebihan dan kekurangan secara seimbang.
  • Gaya bahasa terlalu pribadi atau subjektif.
  • Mengabaikan konteks buku dan pembacanya.

Haryanto (2020) menyarankan agar peresensi selalu menyeimbangkan analisis isi dengan penilaian obyektif, bukan sekadar suka atau tidak suka.

Tips Praktis Menjadi Resensor Andal

  • Baca buku secara menyeluruh, bukan hanya sinopsis atau resensi lain.
  • Tandai kutipan atau bagian penting saat membaca.
  • Tuliskan reaksi pribadi yang dipadukan dengan logika dan fakta.
  • Gunakan gaya menulis yang mengalir, tetapi tidak bertele-tele.
  • Biasakan membaca resensi lain sebagai referensi.

Menurut Kurniawan dkk. (2021), kegiatan meresensi dapat melatih kemampuan berpikir kritis, mengorganisasi gagasan, dan memperkuat penguasaan bahasa.

Menulis resensi bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga cerminan kedalaman membaca. Di tengah banjir informasi, resensi menjadi jembatan antara pembaca dan bacaan bermutu. Maka, jadilah peresensi yang objektif, komunikatif, dan tetap kritis.

Daftar Pustaka

  1. Sasa, D. A. V. & Dahlan, M. M. (2011). Berguru Pada Pesohor: Panduan Wajib Menulis Resensi Buku. Dbuku.
  2. Haryanto, D. (2020). Membuat Resensi. Alprin.
  3. Sasongko, S. G. (2025). Panduan Menulis Buku. Setiawan G Sasongko.
  4. Apriana, N., Wirdah, T., & Endayu, A. (2020). Teks Ulasan. Guepedia.
  5. Kurniawan, H., Muflihah, M., & Yanwi, M (2021). Terampil dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Zahira Media Publisher.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Nailah Asysyakira Arrazzaqu

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler