Mengenal Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama

Selasa, 20 Mei 2025 09:02 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Ilustrasi orang menulis di buku
Iklan

Artikel ini menjelaskan tentang jenis jenis paragraf berdasarkan gagasan utama

Pendahuluan
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menuangkan gagasan dalam sebuah karangan ilmiah atau tulisan lain. Namun, setidaknya ada kriteria cara penuangan gagasan itu.
 
Dalam setiap karangan ilmiah, seluruh gagasan itu dikemas dalam bentuk paragraf-paragraf. Dalam setiap paragraf harus dipastikan ada gagasan pokok atau gagasan utamanya, sedangkan gagasan lain yang ada di dalam paragraf itu
merupakan penjelas.
 
Dalam menuangkan gagasan itu, kita harus memperhatikan pola pernalaran. Berdasarkan pola pernalaran itu, pengelompokan paragraf didasarkan pada penempatan gagasan utama. Berdasarkan letak gagasan utama itu, paragraf dapat dibedakan atas paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif,
ineratif, dan menyebar.
 
Pembahasan
Jenis jenis paragraf
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan
utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat kalimat pengembang untuk mendu kung gagasan utama. Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kalimat topik itu kemudian
diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya.
 
kalimat topik
kalimat pengembang
kalimat pengembang
 
Contoh:
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas
adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi,
yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.
Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang
mempunyai kemam puan aka demis mema dai sesuai
dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu
mene rap kan kemam puan akademis yang dimiliki
disertai kemam puan pendukung yang sesuai untuk
diterap kan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara
itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga
kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Paragraf di atas termasuk paragraf deduktif karena
kalimat topiknya terdapat pada awal paragraf. Kalimat topik
paragraf tersebut adalah tenaga kerja yang diperlukan
dalam persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja
yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai,
terampil, dan berkepribadian. Kalimat topik itu kemudian
dikem bangkan dengan kalimat-kalimat penjelas. Tiap-tiap
kalimat penjelas itu mengu raikan butir-butir yang diperlukan
untuk mempertegas informasi dalam kalimat topik tentang
etos kerja tinggi, yang meliputi kepandaian, keterampilan, dan
kepribadian tenaga kerja.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topik nya
terdapat pada bagian akhir. Secara garis besar, paragraf
induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu a). diawali dengan
penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai
penjelas dan merupakan pendukung gagasa utama, dan b).
kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa
khusus itu.
  • kalimat pengembang
  • kalimat pengembang
  • kalimat topik
Untuk menjaga koherensi antar kalimat dalam paragraf,
dalam perumusan kalimat simpulan itu acap digunakan
konjungsi penumpu kalimat yang sekaligus berfungsi sebagai
konjungsi antarkalimat. Kata atau frasa yang biasa digunakan
sebagai penumpu kalimat simpulan itu adalah jadi, akhirnya,
akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian
di atas, dan dengan demikian.
Karena fungsinya sebagai penumpu kalimat, kata-kata
tersebut diletakkan di awal kalimat dan tentu saja harus
diawali dengan huruf kapital. Karena fungsi nya juga sebagai
konjungsi antarkalimat (konjungsi ekstraklausal), kata-kata
tersebut harus diikuti tanda baca koma (,)
Contoh:
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang
indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan
nuansa putih, menghasilkan peman dangan cantik dan
memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya
semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang
beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin
yang terjadi di negeri matahari terbit.
Paragraf diawali dengan perincian yang berupa
peristiwa-peristiwa khusus. Peristiwa khusus itu berupa salju
yang turun, keadaan kota yang memutih karena salju, dan
hawa dingin yang menyelimuti beberapa wilayah di Jepang.
Semua peristiwa khusus itu kemudian disim pulkan bahwa
itulah keadaan Jepang saat musim dingin. Tulisan dengan
pemaparan semacam itu dapat dika tegorikan sebagai paragraf
induktif, suatu paragraf yang dimulai dengan hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum yang merupakan
kalimat topiknya.
3. Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)
Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat
topiknya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf.
Meskipun ada dua kali pemunculan kalimat topik, hal itu bukan
berarti gagasan utamanya ada dua. Adanya dua kalimat topik
itu hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama
untuk mempertegas informasi.
Paragraf dengan pola ini dimulai dari pernyataan yang
bersifat umum, diikuti dengan pernyataan-pernyataan
yang bersifat khusus sebagai penjelas, dan diakhiri dengan
pernyataan umum lagi yang merupakan pengulangan gagasan
utama. Biasanya gagasan utama pada akhir paragraf dikemas
dengan kalimat topik yang agak berbeda dengan kemasan
kalimat topik pertama.
Contoh:
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya
kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar
yang menyebabkan seseorang terserang penyakti jantung
koroner. Hampir 80% penderita jantung koroner di
Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang
tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita
jantung koroner disebabkan penderita makan ma kanan
yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia,
sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan
oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol.
Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab
utama penya kit jantung koroner Gagasan utama paragraf tersebut adalah kolesterol
merupakan penyebab penyakit jantung koroner. Gagasan
utama itu kemudian diikuti oleh tiga kalimat penjelas. Ketiga
kalimat penjelas itu adalah (1) hampir 80% penderita jantung
koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh
yang tinggi; (2) di Amerika hampir 90% penderita jantung
koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar
kolesterol tinggi; (3) di Asia sebagian besar penderita jantung
koreoner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung
kolesterol. Ketiganya merupakan penjelas atau penegas bahwa
kolesterol menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner.
4. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya
terletak di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini diawali
dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar kemudian
diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat
penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi.
Contoh:
Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum
reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa
Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus
itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta,
seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir NTT
yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir.
Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan
bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban,
baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap
panen menjadi gagal panen. Sayur-mayur yang banyak ditanam dan
dihasilkan di lereng-lereng gunung juga
hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah Indonesia sedang
ditimpa banyak musibah dan bencana. Dalam menyampaikan
informasi penulis memulai dengan menampilkan hal-hal yang
bersifat khusus. Penulis mengawalinya dengan menampilkan
bermacam-macam peristiwa yang terjadi di berbagai daerah
di Indonesia kemudian menyimpulkannya dalam bentuk
kalimat topik. Untuk menegaskan bahwa semua yang terjadi
itu merupakan musibah yang menimpa masyarakat Indonesia,
penulis menambahkan informasi yang berupa akibat dari
bencana itu.
5. Paragraf Campuran
Yang dimaksud paragraf campuran adalah gabungan gagasan utama yang
berada di awal dan akhir rangkaian kalimat. Gagasan di kalimat awal biasanya
berupa inti pikiran dari paragraf tersebut. Sementara itu, di bagian akhir
kembali ditekankan mengenai gagasan utama dengan kalimat yang mungkin
saja berbeda dari kalimat gagasan utama di awal. Ciri‒ciri paragraf campuran
yaitu:
a) Letak kalimat utamanya ada di awal dan di akhir paragraf.
b) Kalimat-kalimat yang ada di tengah paragraf ini merupakan kalimat
penjelas.
c) Pola kalimatnya umum-khusus-umum.
d) Kalimat utama yang ada di awal paragraf merupakan pembuka sekaligus
penyampai pernyataan umum suatu bahasan yang disampaikan pada
paragraf ini.
e) Kalimat utama yang ada di akhir paragraf ini merupakan kesimpulan dari
pembahasan yang disampaikan paragraf ini.
f) Kedua kalimat utama pada paragraf ini mempunyai beberapa kata kunci yang sama
Contoh:
“Teknologi informasi telah mengubah cara manusia berkomunikasi secara drastis. Dengan adanya internet, orang dapat berinteraksi tanpa batasan geografis dan waktu. Media sosial, email, dan aplikasi pesan instan menjadi sarana utama dalam berkomunikasi sehari-hari. Oleh karena itu, teknologi informasi memainkan peran penting dalam kehidupan modern.”
Kalimat pertama dan terakhir merupakan gagasan utama yang saling menguatkan
Kesimpulan
Artikel ini membahas tentang jenis-jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utama (ide pokok) dalam suatu karangan ilmiah. Dalam penulisan ilmiah, setiap paragraf harus memiliki satu gagasan utama yang didukung oleh kalimat penjelas. Berdasarkan letaknya, gagasan utama membentuk beberapa jenis paragraf, yaitu:
Paragraf Deduktif: Gagasan utama berada di awal paragraf, diikuti kalimat penjelas.
Paragraf Induktif: Gagasan utama berada di akhir paragraf, didahului kalimat penjelas.
Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran): Gagasan utama terdapat di awal dan di akhir paragraf sebagai pengulangan atau penegasan.
Paragraf Ineratif: Gagasan utama berada di tengah paragraf, diapit oleh kalimat penjelas sebelum dan sesudahnya.
Paragraf Campuran: Gagasan utama di awal dan akhir paragraf, dengan kalimat penjelas di antara keduanya, memiliki struktur umum-khusus-umum.
Daftar pustaka
  • KETAREN, NADIA CASANDRA. ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENENTUKAN JENIS-JENIS PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA PADA SUATU CERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DIKELAS IV SD SWASTA BAKTI PANCUR BATU TAHUN AJARAN 2020/2021. Diss. UNIVERSITAS QUALITY, 2021.
  • Rostina, Rostina. "Pengembangan Paragraf Dalam Menulis Sebuah Tulisan." Juripol 4.2 (2021): 87-95.
  • Alfazr, Asep Saiful, Diah Gusrayani, and Dede Tatang Sunarya. "Penerapan model pembelajaran jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menemukan kalimat utama pada tiap paragraf." Jurnal Pena Ilmiah 1.1 (2016).
  • Resmini, Novi. "Pengembangan Paragraf." Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (2016).
  • dalam Karangan, A. Posisi Paragraf. "Kegiatan Belajar 2 Jenis-jenis Paragraf." TEKNIK PENULISAN.
 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Isnavia Nur fadillah

Penulis Indonesiana

1 Pengikut

img-content

Optimalisasi Media Sosial dalam Penulisan

Minggu, 13 Juli 2025 12:38 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler