Perjalanan Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Persatuan
Rabu, 4 Juni 2025 06:39 WIB
Bahasa, sebagai alat komunikasi, memiliki peran krusial dalam membentuk identitas dan kebudayaan suatu bangsa
Pendahuluan
Bahasa, sebagai alat komunikasi, memiliki peran krusial dalam membentuk identitas dan kebudayaan suatu bangsa. Sastra, khususnya puisi, merupakan cerminan jiwa dan semangat suatu zaman, serta berperan penting dalam pendidikan dan pelestarian budaya. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan Republik Indonesia, memiliki sejarah panjang dan perkembangan yang menarik untuk dikaji. Artikel ini akan membahas sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia, mulai dari akarnya sebagai Bahasa Melayu hingga menjadi bahasa resmi negara.
Pembahasan
Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berakar dari Bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang telah digunakan di wilayah Nusantara selama berabad-abad. Bahasa Melayu memiliki beberapa dialek, namun dialek Melayu Riau dianggap sebagai basis utama Bahasa Indonesia. Keberadaan Bahasa Melayu sebagai bahasa perdagangan dan komunikasi antar pulau di Nusantara memperkuat posisinya sebagai bahasa yang luas jangkauannya. Teks-teks tertua yang menggunakan Bahasa Melayu, seperti Hikayat Raja-Raja Pasai dan Suluk perjalanan, menunjukkan kekayaan dan perkembangan bahasa ini sejak abad ke-15.
Perkembangan Menjadi Bahasa Indonesia:
Proses perkembangan Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia tidak terjadi secara instan.
Beberapa faktor penting yang mendorong proses ini antara lain:
• Kebijakan Kolonial :
Meskipun awalnya digunakan sebagai bahasa perantara oleh penjajah Belanda. Bahasa Melayu justru berkembang pesat karena penggunannya dalam administrasi dan pendidikan.
• Kebangkitan Nasionalisme :
Pada masa pergerakan nasional, Bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa persatuan untuk menyatukan berbagai suku dan etnis di Indonesia. Tokoh-tokoh nasional seperti Muhammad Yamin dan Sultan Sjahrir berperan penting dalam memperjuangkan Bahasa Melayu sebagai bahasa nasional.
• Kongres Pemuda II:
Pada tahun 1928. Kongres Pemuda II secara resmi menetapkan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia
• Penetapan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara:
Setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia secara resmi ditetapkan sebagai bahasa negara Republik Indonesia melalui Undang-Undang Dasar 1945.
Alasan Bahasa Melayu Rendah Diadopsi
Pemilihan Bahasa Melayu rendah (dialek riau) sebagai basis Bahasa Indonesia memiliki
beberapa alasan:
• Netralitas: Dialek Melayu Riau dianggap lebih netral dibandingkan dialek Melayu lainnya, sehingga tidak memihak kepada suku atau daerah tertentu.
• Penguasaan Yang Luas
Bahasa Melayu Riau sudah digunakan secara luas di Nusantara sebagai bahasa perdagangan dan komunikasi antar pulau.
• Kemudahan Pemahaman:
Dialek Melayu Riau dianggap relatif mudah dipahami oleh berbagai kelompok masyarakat di Indonesia.
Contoh Perbedaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu:
Meskipun Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu, terdapat beberapa perbedaan, terutama dalam tata bahasa dan kosakata. Sebagai contoh, kata “saya” dalam Bahasa Indonesia, bisa menjadi “aku” atau “ saya” dalam Bahasa Melayu. Perbedaan juga terdapat dalam penggunaan imbuhan dan partikel.
Kesimpulan
Bahasa Indonesia telah menempuh perjalanan panjang dan menarik, dari Bahasa Melayu Kuno hingga menjadi bahasa persatuan yang menyatukan keragaman Indonesia. Memahami sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia penting untuk menghargai kekayaan budaya bangsa dan melestarikan bahasa nasional kita. Pengetahuan ini juga meningkatkan apresiasi terhadap peran bahasa dalam membentuk identitas dan kemajuan suatu bangsa.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Mengapa Kalimat Efektif Penting di Era Media Sosial?
Senin, 14 Juli 2025 20:21 WIB
Memahami Tanda Baca: Titik, Koma, dan Titik Dua dalam Bahasa Indonesia
Senin, 14 Juli 2025 20:19 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler