Memahami Tanda Baca: Titik, Koma, dan Titik Dua dalam Bahasa Indonesia

Senin, 14 Juli 2025 20:19 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Para siswa MI Bismillah antusias menjawab pertanyaan saat sesi edukasi dalam program wakaf Qur\x2019an dari GIS Bersemi di Baros, Serang (14/6/2025).
Iklan

Tanda baca merupakan elemen penting dalam penulisan yang berfungsi untuk memperjelas struktur kalimat dan makna dalam suatu tulisan.

Pendahuluan

Tanda baca merupakan elemen penting dalam penulisan yang berfungsi untuk memperjelas struktur kalimat dan makna dalam suatu tulisan. Sayangnya, penggunaan tanda baca sering kali masih diabaikan, bahkan di kalangan akademisi dan profesional. Artikel ini akan membahas secara mendalam tiga tanda baca utama yang sering digunakan namun juga sering disalahpahami: titik (.), koma (,), dan titik dua (:).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Pembahasan

1. Titik (.)

Titik digunakan untuk mengakhiri kalimat pernyataan. Selain itu, tanda titik juga digunakan dalam singkatan dan penulisan angka desimal. Contoh:

 

* Saya pergi ke pasar.

* Dr. adalah singkatan dari Dokter.

* Harga barang itu adalah Rp2.500,00.

 

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah penggunaan titik di akhir judul atau frasa yang bukan kalimat lengkap.

 

2. Koma (,)

Koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam satu kalimat yang sejajar, sebelum kata hubung (seperti tetapi,sedangkan), serta setelah kata pengantar dalam kalimat. Contoh:

 

* Saya membeli apel, jeruk, dan mangga.

* Dia ingin pergi, tetapi hujan turun deras.

* Setelah makan siang, mereka kembali bekerja.

 

Kesalahan umum yang sering ditemui adalah menempatkan koma setelah subjek dan predikat yang tidak memerlukan jeda, seperti:

* ❌ *Anak itu, bermain di taman.*

* ✅ *Anak itu bermain di taman.*

 

3. Titik Dua (:)

Titik dua digunakan untuk mengawali uraian, daftar, atau kutipan langsung yang mengikuti kalimat lengkap. Contoh:

* Kita membutuhkan barang-barang ini: buku, pena, dan penghapus.

* Ayah berkata: "Belajarlah dengan giat agar sukses."

 

Titik dua tidak boleh digunakan jika tidak ada klausa lengkap sebelumnya. Contoh yang salah:

* ❌ *Barang-barang yang dibeli adalah: sabun, sampo, dan pasta gigi.*

* ✅ *Ia membeli beberapa barang: sabun, sampo, dan pasta gigi.*

 

  Kesimpulan

Penggunaan tanda baca yang tepat seperti titik, koma, dan titik dua merupakan hal krusial dalam komunikasi tulis. Ketidaktepatan dalam penggunaan tanda baca dapat mengaburkan makna bahkan menyebabkan kesalahpahaman. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus belajar dan membiasakan diri dengan aturan penggunaan tanda baca sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

 

    Daftar Pustaka

1. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2017). *Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia*. Jakarta: Kemendikbud.

2. Moeliono, A. M. (2000). *Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia*. Balai Pustaka.

3. Chaer, A. (2009). *Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia*. Rineka Cipta.

4. Kridalaksana, H. (2005). *Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia*. Gramedia Pustaka Utama.

5. Samsuri. (1985). *Analisis Bahasa*. Erlangga.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler